
Siapa yang tak tahu Tokopedia? Hampir setiap orang di Indonesia tampaknya familier dengan e-commerce satu ini. Namun, sudahkah Anda mengenal William Tanuwijaya selaku pendiri perusahaan tersebut? Jika ingin tahu informasi lengkapnya, Anda bisa simak biografi William Tanuwijaya yang ada di artikel ini!
- Nama Asli
- William Tanuwijaya
- Tempat, Tanggal Lahir
- Pematang Siantar, 11 November 1981
- Warga Negara
- Indonesia
- Pekerjaan
- CEO & CO-Founder PT Tokopedia
- Pasangan
- Felicia HW
Siapa bisa menyangka jika CEO dan Co-Founder e-commerce Tokopedia, William Tanuwijaya, adalah seorang pria biasa yang dulu sempat menjadi penjaga warnet. Dengan tekad kuat dan semangat yang tinggi, dirinya tak pernah berhenti berjuang meraih mimpinya. Kiranya, hal itulah yang bisa Anda pelajari dari biografi William Tanuwijaya ini.
Banyak orang mengira William Tanuwijaya dan Hary Tanoesoedibjo masih memiliki ikatan darah. Hal itu ternyata kurang tepat. William lahir di Pematang Siantar dari keluarga yang sederhana.
Pada tahun 1999, ia hijrah ke Jakarta untuk kuliah demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Namun sayangnya, ia harus membiayai sendiri kuliahnya karena ayahnya jatuh sakit dan butuh biaya banyak untuk pengobatan. Berawal dari kondisi tersebut, William bekerja menjadi penjaga warnet dari malam hingga pagi hari.
Dan ternyata, kondisi keluarga William Tanuwijaya yang sederhana, background pendidikannya di universitas swasta, dan pengalaman kerjanya sebagai penjaga warnet sempat menjadi penghalang mimpinya. Saat mencari pemodal untuk merintis Tokopedia, ia sempat diremehkan karena tiga hal tersebut.
Meskipun begitu, ia tak pantang mundur. Ingin tahu seperti apa kelanjutan kisah perjuangan William dalam merintis Tokopedia? Tak perlu berlama-lama lagi, simak langsung artikel biografi William Tanuwijaya ini!
Kehidupan Pribadi
Anda penasaran dengan kisah hidup pria yang akrab disapa Willi ini sebelum mendulang kesuksesan? Hilangkan rasa penasaran Anda dengan membaca ulasan singkat biografi William Tanuwijaya berikut.
1. Pendidikan
William Tanuwijaya lahir pada 11 November 1981 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mungkin banyak orang yang mengira Willi lahir dari keluarga kaya raya. Pada kenyataannya, pria ini berasal dari keluarga yang sederhana.
Pada tahun 1999, ayah William memintanya untuk kuliah di Jakarta. Tujuannya adalah agar Willi mendapatkan pendidikan yang baik, sehingga kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang baik pula.
Berkat dukungan orang tua, Willi kuliah jurusan Teknik Informatika di Univesitas Bina Nusantara, Jakarta. Malangnya pada tahun kedua kuliah, Willi harus membiayai sendiri biaya pendidikannya karena sang ayah jatuh sakit.
Kemudian, ia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga warnet yang buka 24 jam di dekat kampusnya. Sembari kuliah, ia bekerja pada malam hari, yakni pukul 21:00 hingga 09:00 WIB. Bisa membayangkan betapa lelahnya William?
Meskipun begitu, Willi tak pernah mengeluh. Ia justru bersyukur bisa menjadi penjaga warnet. Sebab, ia bisa mengakses internet gratis selama 12 jam. Apalagi, dulu tak semua orang bisa dengan mudah menggunakan internet.
Hal ini membuatnya jatuh hati pada dunia digital. Baginya, internet bisa memberi beragam informasi dengan mudah dan cepat. Saat itu ia meyakini bahwa internet kelak akan mengubah dunia.
2. Pernikahan
Apakah Willi sudah menikah? Siapakah istri William Tanuwijaya? Kapan ia menikah? Mungkin pertanyaan-pertanyaan simple tersebut sempat terlintas di benak beberapa orang dan mungkin termasuk Anda.
Tak banyak media berita yang memberikan informasi soal pernikahannya. Yang pasti, Willi telah menikah dengan seorang wanita bernama Felicia Hendra pada tanggal 28 November 2015 di hotel bintang lima, Le Meridien Jakarta.
Baca juga: Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Dituduh Atheis
Karier sebelum Mendirikan Tokopedia
Kira-kira, pekerjaan apakah yang ditekuni William sebelum sukses di Tokopedia? Karena dia adalah lulusan Teknik Informatika, tentu pekerjaannya masih berhubungan dengan jurusannya tersebut. Kalau penasaran, Anda bisa membaca informasi lengkapnya di artikel biografi William Tanuwijaya ini.
Pada tahun 2003, Willi berhasil menyelesaikan kuliahnya di Universitas Binus. Ia sempat bercita-cita untuk bekerja di perusahaan multinasional besar, seperti Google atau Facebook. Sayangnya pada saat itu, kedua perusahaan tersebut masih belum memiliki kantor di Indonesia.
Kemudian, Willi bekerja menjadi software developer di perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, PT Sigma Cipta Saraka. Masih di tahun 2003, ia juga sempat bekerja menjadi game developer di PT Boleh Net Indonesia. Namun pada tahun 2004, dirinya kembali ke profesi awal, yakni sebagai software developer di PT Sqiva Sistem.
Meski telah bekerja kantoran dengan profesi yang menjajikan, Willi tetap harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya di Pematang Siantar. Sepulang kerja, ia menjadi freelance website developer yang membangun situs untuk berbagai UKM.
Pada tahun 2006, ia pindah kerja lagi ke PT Indocom Mediatama sebagai IT & Business Development. Dengan kata lain, dalam kurun waktu tiga tahun, Willi sudah pindah kerja ke empat perusahaan.
Sepak Terjang Merintis Marketplace Tokopedia
Hal yang paling membuat Anda penasaran mungkin adalah perjalanan Willi merintis Tokopedia. Bisa menjadi marketplace besar dan meraih gelar sebagai start up unicorn tentunya tak mudah. Ada banyak kejadian pahit yang dialami William. Seperti apa kisah selengkapnya? Berikut telah kami rangkum kisahnya dalam artikel biografi William Tanuwijaya ini.
1. Mendapat Inspirasi untuk Membentuk Marketplace
Pada tahun 2007, Willi sempat bekerja di sebuah forum jual beli online. Waktu itu, penjualan dan pembelian online belum begitu dipercaya. Hal itu dikarenakan adanya kasus-kasus penipuan yang terjadi di pembelian online.
Padahal sebenarnya minat masyarakat terhadap pembelian online sudah sangat tinggi. Berawal dari situ, William mendapat inspirasi untuk membuat sebuah platform yang bisa secara aman melayani kebutuhan belanja masyarakat.
Kemudian, ia berencana untuk membuat platform marketplace. Tapi, ia menyadari bahwa membangun bisnis tersebut membutuhkan modal yang tak sedikit. Menggunakan dana pribadinya saja tak akan cukup, karena ia masih harus membantu keluarganya.
Tak ingin cepat menyerah, ia menceritakan angannya membangun marketplace kepada rekan kerjanya, yaitu Leontinus Alpha Edison. Mereka berdua akhirnya berpikiran untuk mencari pemodal demi bisa merintis marketplace.
2. Kesulitan Mencari Investor
Berasal dari kalangan menengah, Willi tak mengenal satu pun investor yang memungkinkan untuk dijadikan pemodal. Satu-satunya orang kaya yang ia kenal adalah atasan tempat ia bekerja.
Bersama Leontinus Alpha Edison, William menceritakan ide dan visi mereka kepada sang atasan. Beruntung, atasan mereka menyambut dengan baik ide perintisan marketplace tersebut. Ia lalu memperkenalkan Willi dan Leontinus kepada teman-temannya yang mungkin bisa jadi investor.
Setelah mendapatkan daftar nama-nama calon investor, bukan berarti perjalanan Willi jadi mudah. Justru, pengalaman pahitnya di mulai dari sini. Selama dua tahun ia mempresentasikan visi dan misinya membangun marketplace, tetapi tak ada satu pun investor yang tertarik.
Terlepas dari idenya yang cemerlang, kredibilitas William diragukan oleh para calon pemodal. Hanya karena ia berasal dari keluarga sederhana dan bukan lulusan kampus ternama di luar negeri, mereka menganggap Willi tak layak mendapatkan modal.
Ditambah lagi, ide Willi ini benar-benar masih fresh, di mana belum ada satu pun marketplace yang sukses di Indonesia. Ketika ditanya calon investor, “Siapa orang Indonesia yang telah sukses merintis bisnis teknologi berbasis marketplace?” dirinya tak bisa menjawab.
Willi menggunakan role model marketplace asing yang sukses, tapi hal itu belum cukup meyakinkan para calon investor. Dengan kata lain, mereka meremehkan ide kreatif Willi. Bahkan ada seorang calon pemodal yang mengatakan bahwa Willi terlalu menyia-nyiakan masa mudanya dengan mimpi terlalu tinggi.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Sosok Wanita Sukses dalam Buku Mimpi Sejuta Dolar
3. Merintis Tokopedia
Bagaimana kelanjutan kisah perjalanan Willi merintis Tokopedia? Siapa yang kemudian menjadi investor untuk ide kreatifnya itu? Kalau ingin tahu jawabannya, biografi William Tanuwijaya berikut siap membantu.
Dua tahun presentasi ke calon investor, lalu diremehkan, dianggap tidak layak, Willi tak pernah putus asa. Hingga akhirnya, ia berhasil menemukan titik terang. Ia berhasil mendapatkan investor pertama yang justru adalah atasannya sendiri.
Namun, bukan berarti perjuangannya telah usai. Setelah berhasil mendapat investor pertama, William kesulitan mencari pegawai. Ia mengikuti jobfair di Universitas Bina Nusantara selama dua hari, tetapi tak ada satupun orang yang melamar.
Willi memaklumi jika tak ada orang yang berminat bekerja di perusahaan rintisannya. Pasalnya, setiap orang pastinya ingin mendapat pekerjaan dari perusahaan yang sudah besar dan menjamin masa depan mereka.
Dari situ, Willi mencoba mencari pegawai Tokopedia dengan cara lain. Jika sebelumnya hanya berdiri di jobfair sembari menanti orang yang mungkin berminat melamar kerja, ia kemudian menceritakan pengalaman-pengalaman kehidupannya, mulai dari menjaga warnet hingga mencari investor di hadapan para mahasiswa tingkat akhir.
Willi kemudian berhasil merangkul 4 orang pegawai. Bahkan, ada yang masih kuliah sembari bekerja di Tokopedia. Meski begitu, Willi yakin kelak dirinya bisa sukses mendirikan perusahaannya dan membangun kepercayaan banyak orang.
Pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia mulai dibuat. Proses pengembangan membutuhkan waktu selama kurang lebih 6 bulan. Bertepatan dengan ulang tahun Indonesia yang ke-64, yakni 17 Agustus 2009, William dan Leontinus resmi merilis Tokopedia.
4. Mencari Investor Asing
Pada tahun 2010, investor asing yang mengerti teknologi mulai berdatangan ke Indonesia untuk bertemu para entrepreneur muda. William pun mendapat kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Kesempatan emas ini digunakan Willi untuk mendapatkan investor asing.
Sayangnya, ia gagal menarik perhatian pemodal asing karena kemampuan bahasa Inggrisnya kurang bagus. Ia bisa mendengar dan membaca bahasa Inggris, tapi tidak dalam berbicara. Jadi, ketika menghadapi calon investor asing, ia tak begitu pandai menyampaikan visi dan misinya.
Pada akhirnya, ia bertemu dan berhasil mendapatkan investor asal Jepang dan Korea yang sama-sama kurang bisa berbahasa Inggris. Bermodal percakapan bahasa Inggris seadanya, Willi menyampaikan visi dan misi Tokopedia dengan baik dan dapat dipahami oleh para investor tersebut.
Baca juga: Biografi Steve Jobs, Sosok Pendiri Apple yang Memiliki Ambisi Luar Biasa
Kisah Sukses William Tanuwijaya
Setelah mengetahui lika-liku perjalanan Willi membangun Tokopedia, kira-kira seperti apa buah manis dari perjuangannya? Buat yang penasaran, Anda bisa langsung menyimak biografi William Tanuwijaya berikut ini.
Meskipun pernah dipandang sebelah mata, Tokopedia berhasil mendapat suntikan dana dari para pemodal. Tiap tahunnya ada saja suntikan dana yang masuk, seperti dari East Ventura (2010), Cyber Agent Ventures (2011), Netprice (2012), dan Softbank Ventures Korea (2013).
Bermodal dana-dana dari investor, Tokopedia bisa kokoh berdiri dan berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia yang dapat tumbuh dengan pesat. Bahkan pada tahun 2016, Tokopedia mendapat suntikan dana sebesar 147 juta dollar Amerika atau senilai 1,9 triliun rupiah dari Sequola Capital dan Softbank Internet and Media Inc.
Pada tahun 2017, Tokopedia mendapatkan suntikan dana sebesar 1,1 miliar dolar Amerika dari Alibaba Group. Hal itu membuat Tokopedia berhasil mendapatkan gelar unicorn kedua setelah Gojek.
Jika di tahun 2009 ia hanya memiliki 4 pegawai, lima tahun kemudian ia berhasil memperkerjakaan sekitar 80 orang. Pada tahun 2017, Tokopedia berhasil memiliki sekitar 1000 pegawai.
Melalui Tokopedia, Willi berharap bisa membantu masyarakat mendapat perataan ekonomi lewat internet. Ia pun berhasil mewujudkannya. Sebab, sudah ada banyak penjual yang mengandalkan Tokopedia sebagai marketplace terpercaya.
Pada tahun 2019, jumlah penjual di Tokopedia telah mencapai 6,4 juta dengan pengguna aktif mencapai 90 juta. Dengan kata lain, Tokopedia berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat Indonesia.
Salah satu yang jadi unggulan dari aplikasi ini adalah orang-orang bisa mengakses Tokopedia secara gratis, entah itu dari pembeli maupun penjual. Selain itu, Tokopedia juga memiliki sistem keamanan transaksi yang tak perlu diragukan lagi.
Kalau Anda pernah berbelanja atau membuka toko di Tokopedia, mungkin sudah paham sistem transaksinya. Pada intinya, penjual hanya akan menerima uang pembelian setelah barang diterima oleh si pembeli.
Baca juga: Biografi Maria Walanda Maramis, Pejuang Emansipasi Wanita dari Minahasa
Penghargaan dan Pencapaian Tokopedia
Sukses mendirikan e-commerce besar di Indonesia membuat Willi berhasil meraih beragam penghargaan. Apa sajakah itu? Dalam artikel biografi William Tanuwijaya ini telah kami rangkum informasinya.
Pada tahun pertama rilis (2009), William sebagai CEO dan Co-Founder-nya berhasil membuat Tokopedia meraih penghargaan sebagai Start Up E-Commerce Terbaik di Indonesia dalam ajang Bubu Awards. Selain itu, di tahun 2015 Tokopedia berhasil meraih penghargaan Markeeters of The Year dalam ajang Markplus Conference 2015.
Tak hanya itu saja, Indonesia Digital Economy juga memilih Tokopedia sebagai Best Company in Consumer Industry pada tahun 2016. Dua tahun setelahnya, Tokopedia dipilih rakyat sebagai Aplikasi Terbaik di Google Play.
Segala penghargaan yang diterima Tokopedia tentunya tak lepas dari kontribusi yang diberikan perusahaan ini. Dilansir dari Tempo, Tokopedia berkontribusi sebesar 58 triliun rupiah terhadap perekonomian negara Indonesia di tahun 2018. Selain dampak ekonomi, Tokopedia juga menambah pendapatan ibu rumah tangga.
Fakta Menarik
Setelah puas membaca perjalanan hidup William Tanuwijaya merintis Tokopedia di biografi ini, saatnya mengetahui apa saja fakta-fakta menarik tentangnya. Apa sajakah kira-kira? Simak terus, ya!
1. Pria Introvert
Sebenarnya, William adalah seorang pria yang introvert. Saat kuliah atau kerja, ia lebih suka menghabiskan waktu liburnya untuk berdiam diri di rumah sembari mengumpulkan energi.
Ia pun tak pandai dalam presentasi di hadapan banyak orang. Baginya, berbicara di depan publik adalah hal paling berat dalam hidupnya. Lambat laun, ia belajar skill komunikasi yang baik hingga akhirnya bisa tampil di hadapan publik dengan percaya diri.
2. Hobi Memotret
Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang CEO, William menyempatkan waktu berlibur bersama sang istri, Felicia Tanuwijaya. Hal itu terlihat dari foto-foto di akun Instagram William Tanuwijaya.
Ia kerap mengunjungi berbagai negara, seperti New Zealand, Jepang, Singapura, dan lain-lain. Selain berlibur, tujuan lainnya adalah untuk mengambil foto keindahan alam.
Baca juga: Biografi Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang Cemerlang di Bidang Militer Sejak Muda
3. Low Profile
Dengan segala pencapaian besarnya, mungkin banyak yang ingin tahu berapa besar gaji dan kekayaaan William Tanuwijaya selaku CEO dan Co-Founder-nya. Anda juga pasti penasaran, kan?
Berdasarkan dari wawancara dengan Najwa Shihab dalam acara Catatan Najwa, William mengatakan bahwa gaji awalnya saat merintis Tokopedia adalah sekitar 3 juta rupiah. Saat Tokopedia telah sukses pun ia tak memiliki gaji paling tinggi di Tokopedia.
Ia beranggapan memiliki penghasilan yang tinggi atau menjadi terkenal itu bukanlah hal yang paling penting. Asalkan bisa bermanfaat bagi lingkungan dan bisa membantu banyak orang, itu saja sudah cukup bagi William.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah William Tanuwijaya dalam Artikel Biografi Ini
Itu tadi ulasan lengkap mengenai biografi William Tanuwijaya, mulai dari kehidupan pribadi hingga fakta menariknya. Semoga ada banyak pelajar yang bisa Anda penting dari kisah hidupnya.
Dalam setiap kesempatan wawancara, CEO asal Pematang Siantar ini selalu mengatakan pentingnya ketekunan dalam meraih mimpi. Bukan cuma itu saja, keberanian mengambil risiko juga sangat penting untuk bisa mewujudkan mimpi Anda.
Dan yang terpenting adalah ciptakanlah mimpi yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Seperti halnya quote William Tanuwijaya berikut, “Kami percaya kesuksesan itu hanya bisa diraih dengan cara membantu orang lain menjadi lebih sukses”.
Jika Anda suka membaca biografi orang-orang sukses, jangan lewatkan artikel-artikel tokoh lainnya di PosBagus. Mulai dari Merry Riana, Bob Sadino, Yasa Singgih, hingga Tung Desem Waringin dapat Anda baca kisahnya.