
John Riady boleh dikenal sebagai bos dari anak perusahaan jaringan bisnis Lippo Group, Lippo Karawaci. Namun, tahukah Anda kalau laki-laki ini dulunya pernah magang di restoran cepat saji untuk belajar apa artinya itu kerja keras? Kalau belum, mari simak informasi lengkapnya dalam biografi John Riady dalam artikel ini.
- Nama Lengkap
- John Riady
- Tempat Lahir
- New York, Amerika Serikat
- Warga Negara
- Indonesia
- Pekerjaan
- Pengusaha, Dosen, Editor
- Pasangan
- Chew Xuan Wei
- Anak
- Joshua Riady, Caleb Riady, Claire Riady
- Orang Tua
- James Riady (Ayah), Aileen Hambali (Ibu)
Pasar e-commerce boleh saja dikuasai Tokopedia yang dirintis oleh William Tanuwijaya, tapi kalau sudah membicarakan properti, Lippo Karawaci sepertinya tak ada tandingannya. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau profil John Riady sebagai bos dari anak perusahaan Lippo Group ini menarik perhatian banyak kalangan.
Nama John mulai banyak dibicarakan oleh publik setelah laki-laki ini ditunjuk sebagai pemimpin Lippo Karawaci pada Maret 2019. Pasalnya, ia diangkat saat bisnis keluarganya ini tengah menghadapi permasalahan Meikarta serta kondisi finansial yang mengancam perusahaan.
Harapan yang tinggi ditempatkan pada John karena ia memiliki ilmu yang mumpuni. Alasannya, sejak menempuh S1 hingga program Juris Doctor, laki-laki ini lulus dengan gelar kehormatan dari universitas-universitas ternama di Amerika Serikat, seperti Georgetown University, University of Pennsylvania, dan Columbia University Law School.
Tak hanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata, kepribadian John juga terbilang sederhana dan mudah bergaul dengan orang-orang sekitar. Hal itu tentunya tak lepas dari didikan keluarganya.
Lantas, seperti apa kisah hidup John Riady yang sempat enggan menduduki jabatan sebagai bos Lippo Karawaci? Tanpa banyak basa-basi, mari simak biografi lengkap laki-laki ini di pembahasan berikut.
Kehidupan Pribadi
Sumber: Instagram – johnriady
1. Keluarga dan Pendidikan
Lahir di Kota New York, Amerika Serikat, John Riady adalah putra pertama dari pebisnis terkemuka James Riady dan Aileen Hambali. Laki-laki ini merupakan cucu dari pendiri sekaligus pemilik Lippo Group, Mochtar Riady.
Lippo Group adalah jaringan grup perusahaan besar yang didirikan pada tahun 1950. Perusahaan ini memulai usaha dengan mendirikan Bank Lippo yang telah berganti nama menjadi Bank CIMB Niaga. Lama-kelamaan, grup perusahaan ini terjun dalam sektor-sektor lainnya, seperti properti, pengembangan bisnis eceran, telekomunikasi, dan lain-lain.
John Riady menimba ilmu di Georgetown University dengan mengambil jurusan Politik, Filsafat, dan Ekonomi. Ia kemudian melanjutkan S2 di Wharton School of Business, University of Pennsylvania dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) sebagai lulusan Palmer Scholar.
Palmer Scholar adalah gelar yang dikeluarkan oleh Wharton School of Business untuk mahasiswa dan mahasiswi yang lulus dalam peringkat 5% tertinggi di kelasnya. Biasanya, nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dimiliki oleh lulusan Palmer Scholar sama atau lebih dari 3,86.
Keinginan John untuk terus melanjutkan pendidikannya tidak berhenti di gelar master. Ia kemudian mengikuti program Juris Doctor untuk Ilmu Hukum di Columbia University Law School dan lulus pada tahun 2011. Program ini ditempuh John dalam kurun waktu 3–4 tahun.
Baca juga: Biografi Anthony Salim, Bos Mie Instan di Jajaran Orang Terkaya di Indonesia
2. Pernikahan
Berasal dari salah satu keluarga konglomerat di Indonesia, informasi mengenai kisah cinta John Riady tentunya cukup menyita perhatian publik. Laki-laki ini telah mempersunting seorang perempuan bernama Chew Xuan Wei pada tahun 2015.
Dari pernikahan ini, John dan Chew dikaruniai tiga orang anak, dua putra dan seorang putri. Masing-masing anaknya diberi nama Joshua, Caleb, dan Claire Riady. John Riady sering membagikan momen-momen kebersamaan dengan keluarganya di akun Instagram miliknya.
Perjalanan Karier
Sumber: Instagram – johnriady
1. Menjadi Editor di Jakarta Globe
Di tengah-tengah kesibukannya kuliah di Georgetown University, John Riady ternyata telah bekerja sebagai editor majalah berbahasa Inggris, Jakarta Globe. Ia mulai bekerja di majalah yang berbasis di Jakarta, Indonesia ini pada tahun 2005.
Sudah tak terhitung berapa banyak artikel yang dipegang oleh John selama bekerja di Jakarta Globe. Selain itu, ayahnya juga ikut mendanai penerbitan koran dari perusahaan media ini pada tahun 2008 sebanyak 50 ribu eksemplar.
Karena perkembangan bahasa Inggris di Indonesia belum semarak seperti saat ini, kebanyakan kalangan yang menjadi pembaca Jakarta Globe berasal dari orang-orang kelas menengah atas yang berpendidikan tinggi. Namun, media ini kemudian fokus menyampaikan berita melalui website resminya setelah berhenti memproduksi edisi cetak pada akhir tahun 2015.
Baca juga: Biografi Soepomo, Sang Ahli Hukum Adat yang Ikut Menyusun Undang-Undang Dasar 1945
2. Memimpin Lippo Karawaci
Pada pertengahan Oktober 2018, publik dikejutkan dengan adanya kasus penyuapan uang dan perizinan yang melibatkan mega proyek Meikarta. Proyek properti yang berencana membangun sebuah pusat hunian dan bisnis ini dikerjakan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
MSU adalah anak perusahaan dari PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dengan saham kepemilikan sebesar 100%. Sementara itu, 54% saham LPCK sendiri dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Selain Meikarta, bisnis-bisnis Lippo Group lainnya juga mengalami kesulitan finansial. Beberapa di antaranya adalah jaringan bioskop Cinemaxx, Matahari, dan Hypermart.
Pada Maret 2019, John Riady kemudian ditunjuk oleh manajemen LPKR untuk menempati jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO). Sebelumnya, laki-laki berkacamata ini mengisi posisi Director di Lippo Group sejak tahun 2011.
Dikutip dari Bloomberg, John mulanya enggan mengambil posisi CEO LPKR karena masalah-masalah yang dihadapi grup perusahaan yang dibangun kakeknya ini, terutama Meikarta. Namun, ia akhirnya berubah pikiran setelah diyakinkan oleh salah satu anggota keluarganya.
Baca juga: Biografi Ernest Douwes Dekker, Aktivis Keturunan Belanda yang Memperjuangkan Nasib Kaum Pribumi
3. Usaha Menyelamatkan Lippo Karawaci
Sebagai upaya penyelamatan Lippo Karawaci, beberapa cara ditempuh oleh John Riady. Langkah awal yang dilakukan adalah penerbitan saham baru (rights issue) dengan total nominal 930 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 13,1 triliun rupiah.
Penerbitan saham baru itu melibatkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Saham baru LPKR diterbitkan sebanyak 730 juta dolar Amerika Serikat (kira-kira 10,3 triliun rupiah), sedangkan LPCK senilai 200 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 2,8 triliun rupiah).
Aliran suntikan dana itu kemudian digunakan untuk menangani masalah likuiditas Lippo Karawaci. Likuiditas adalah term yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan suatu perusahaan apakah bisa memenuhi kewajibannya untuk membayar utang tepat pada waktunya atau tidak.
Selanjutnya, laki-laki ini menjelaskan kepada media kalau Lippo Karawaci akan fokus pada tiga bisnis utama, yakni perumahan, mal, dan rumah sakit. Pasalnya, ketiga bisnis itu menghasilkan cashflow yang kuat dan mendatangkan revenue besar.
Tak hanya itu, John berencana memperkuat manajemen untuk dapat saling bekerja sama memperbaiki kinerja Lippo Karawaci. Salah satunya adalah memberikan transparansi kepada pemegang saham agar kepercayaan yang telah dibangun tidak mudah hilang.
Baca juga: Biografi Sukanto Tanoto, Pengusaha Kaya Raya yang Tak Tamat SMA
Bisnis-Bisnis yang Dikelola Lippo Karawaci
1. Lippo Malls
Lippo Malls adalah salah satu operator mal terbesar di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah naungan anak perusahaan Lippo Karawaci, PT Jasa Management Consulting Division. Jaringan mal ini awalnya dikenal dengan nama The Village Mall.
Pusat perbelanjaan yang tergabung dalam Lippo Malls didirikan di berbagai kota di Indonesia, seperti Surabaya, Lampung, Bogor, Pontianak dan masih banyak lagi. Setidaknya, ada lebih dari 500 anchor tenant dan 15 ribu penyewa yang menempati jaringan Lippo Malls.
Ukuran pusat perbelanjaan yang didirikan oleh Lippo Malls bervariasi, mulai dari 26 ribu meter persegi hingga 90 ribu meter persegi. Sementara itu, konsumen dari kelompok kelas menengah atas menjadi sasaran target dari pusat perbelanjaan milik Lippo.
2. Rumah Sakit Siloam
Rumah Sakit Siloam (Siloam Hospitals Group) adalah jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia yang berada di bawah naungan Lippo Karawaci. Rumah sakit pertama didirikan di kawasan Lippo Village, Tangerang dan Lippo Cikarang pada tanggal 3 Agustus 1996.
Pada tahun 2011, Siloam Hospitals resmi menjadi jaringan rumah sakit dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit. Setidaknya, tim medis rumah sakit ini terdiri dari 2.700 dokter umum dan dokter spesialis, serta 10.000 perawat dan staf pendukung.
Siloam Hospitals menjadi nilai standar pada pelayanan kesehatan berkualitas di Indonesia. Maka dari itu, tidak heran kalau jaringan rumah sakit ini melayani hampir 2 juta orang pasien setiap tahunnya.
Strategi bisnis yang digunakan oleh Siloam untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis bagi semua kalangan didasarkan pada economies of scale (prinsip skala ekonomis). Sehingga, setiap unit rumah sakit ini memungkinkan untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah.
Baca juga: Profil Anindya Bakrie, Penerus Generasi Ketiga Kerajaan Bisnis Bakrie Group
Fakta Menarik
Sumber: Instagram – johnriady
1. Memiliki Gaya Hidup Sederhana
Meskipun terlahir dari keluarga konglomerat, gaya hidup John Riady terbilang tidak muluk-muluk. Laki-laki ini mengaku kalau ia suka makan masakan Padang daripada di restoran mahal.
Selain itu, ayah tiga orang anak ini juga lebih suka menggunakan transportasi ojek online. “Naik ojek juga saya biasa, lebih murah juga kan,” ucapnya dilansir dari Kompas.
John dan keluarganya juga berusaha menerapkan hidup dengan pemanfaatan energi. Laki-laki ini tidak mengaktifkan AC kamar ataupun rumahnya ketika ia dan istri sedang bepergian ke luar rumah.
2. Pernah Magang di Restoran Cepat Saji
Sikap untuk bekerja keras telah ditanamkan kepada John Riady sejak ia masih kecil. Setiap liburan sekolah, ia menghabiskan waktu luangnya dengan menjalani magang di beberapa perusahaan, termasuk restoran cepat saji di Jakarta pada tahun 1999.
Pengalaman-pengalaman yang John dapatkan ketika menjalani magang membuatnya merasakan bagaimana menjadi seorang pekerja. Selain itu, ia juga bisa berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan.
3. Menjadi Dosen di UPH dan Memiliki Lisensi Pengacara
Latar belakang pendidikan John Riady memang tak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu terbukti dengan gelar S1-nya di bidang Filsafat, Politik, dan Ekonomi, S2 untuk Administrasi Bisnis, serta Juris Doctor untuk Hukum.
Juris Doctor adalah gelar tertinggi dalam bidang Hukum dan ditempuh selama 3–4 tahun. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau John mengantongi lisensi pengacara yang bisa ia gunakan di New York, Amerika Serikat. Ia juga diangkat sebagai dosen di Universitas Pelita Harapan (UPH).
Baca juga: Biografi Andrew Darwis, Pendiri Forum KASKUS yang Dikunjungi Jutaan Orang
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Biografi John Riady
Demikian ulasan lengkap biografi John Riady yang dapat kami rangkum. Apakah rasa penasaran Anda tentang kisah kehidupan dari bos Lippo Karawaci ini sudah terjawab?
Menilik dari informasi di atas, Anda menjadi tahu kalau terlahir dari keluarga pengusaha sukses tidak menjamin berkurangnya masalah yang dihadapi. Sebagai pimpinan sebuah perusahaan yang menjadi tempat bekerja ribuan orang, John perlu memutar otak agar bisnis keluarganya tetap berjalan dan bebas dari utang.
Pada dasarnya, setiap manusia akan menghadapi permasalahan sesuai dengan kemampuannya. Maka dari itu, jangan biarkan semangat Anda redup di tengah jalan. Berjuanglah hingga Anda benar-benar mencapai kesuksesan.
Tetap kunjungi PosBagus bila Anda tertarik untuk menyimak artikel inspiratif dari tokoh-tokoh terkemuka lainnya. Selain John Riady, ada juga profil dari Bob Sadino, Robert Budi Hartono, Sudono Salim, dan masih banyak lagi. Selamat membaca.