
Semua orang boleh saja mengetahui nama Steve Jobs, sang mantan CEO Apple yang kini telah tiada. Namun, tak semua orang tahu tentang kisah hidup pria yang pernah bekerja sebagai pengumpul botol minuman ini. Kalau Anda penasaran segala hal tentangnya, simak terus biografi Steve Jobs yang kami sajikan di artikel berikut!
Anda tentu tahu perusahaan Apple Inc., bukan? Nah, biografi Steve Jobs yang merupakan mantan presiden direktur dan pendiri perusahaan kenamaan dunia tersebut akan kami sajikan di artikel ini.
Setelah membaca biografi tentang Steve Jobs ini, Anda akan mengetahui bahwa ia tak hanya pernah menjadi petinggi Apple saja. Posisi sebagai pejabat eksekutif di Pixar Animation Studios juga pernah didudukinya.
Menjadi tokoh penting di dunia industri, Steve Jobs tak mendapatkannya dengan koneksi maupun karena orangtuanya. Ia benar-benar memulai kariernya dari bawah hingga akhirnya bisa meraih sukses.
Jadi, apakah Anda penasaran dengan kehidupan pribadi maupun sepak terjang pria asal Amerika Serikat ini? Jika ya, maka Anda wajib menyimak uraian yang kami sajikan berikut ini!
Kehidupan Pribadi
Mungkin Anda hanya tahu bahwa Steve Jobs merupakan pebisnis yang ulung dan cerdas. Nah, jika ingin tahu tentang masa kecil, pendidikan, hingga kisah asmaranya, simak terus biografi Steve Jobs yang membahas kehidupan pribadinya di bawah ini!
1. Masa Kecil dan Pendidikan Steve Jobs
Steven “Steve” Paul Jobs lahir di San Frasisco, California pada 24 Februari 1955. Ayah kandungnya bernama Abdulfattah Jandali, seorang profesor ilmu politik berkebangsaan Suriah. Sedangkan ibu kandungnya bernama Joanne Simpson, patolog bahasa wicara berkebangsaan Amerika Serikat.
Namun, Steve tak dibesarkan oleh orangtua kandungnya, melainkan oleh pasangan Paul dan Clara Jobs yang mengadopsinya sejak masih kecil. Selain Steven, Paul dan Clara Jobs juga mengadopsi seorang anak perempuan yang kemudian dinamakan Patti.
Steven melalui masa SMP dan SMA-nya di Cupertino Junior High School dan Homestead High School yang juga berada di Cupertino, California, Amerika Serikat. Selama masa SMA, ia sering menghadiri perkuliahan di Hewlett-Packard Company di Palo Alto, California. Tak hanya itu, Steven akhirnya juga dipekerjakan di perusahaan tersebut sebagai pegawai musim panas bersama temannya, Steve Wozniak.
Pada tahun 1972, Steven lulus SMA dan mendaftar di Reed College, Portland, Oregon. Setelah pembelajaran berjalan selama satu semester, Steven memutuskan keluar dan bekerja dengan mengembalikan botol-botol cola demi mendapatkan uang. Untuk urusan makan, ia sering datang ke sebuah wihara untuk mendapatkan makanan yang dibagikan secara gratis.
Pada tahun 1974, Steve Jobs kembali ke kampung halamannya di California dan rutin menghadiri Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Selain belajar bersama klub komputer, ia juga bekerja sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan yang membuat video game. Steve melakukan pekerjaan tersebut bukan tanpa alasan, ia ingin menabung agar bisa melakukan perjalanan spiritual ke India.
Akhirnya kerja keras Steve membuahkan hasil. Ia akhirnya bisa berangkat ke India untuk mengunjungi Neem Karoli Baba bersama Daniel Kottke, temannya dari Reed College. Sepulang dari India, ia mengubah penampilan dengan mencukur kepala sampai gundul dan mengenakan pakaian khas India. Bahkan, Steve Jobs juga mantap memeluk agama Buddha.
2. Menipu Teman
Sepulang dari perjalanan ke India, Steve kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai teknisi di Atari. Saat itu, ia ditugaskan untuk menciptakan papan sirkuit game Breakout. Pihak perusahaan menjanjikan uang seratus dolar Amerika untuk setiap TTL chip yang mampu dihapuskan Steve dari mesin permainan tersebut.
Kemudian, Steve mengajak Wozniak bekerja sama untuk menangani chip tersebut dan berjanji akan membagi upah yang didapatkan menjadi dua. Setelah bekerja keras, mereka akhirnya mampu mengurangi sebanyak 50 buah chips dan Steve diberikan upah sebesar 5.000 dolar Amerika.
Namun, ia berlaku curang dengan mengatakan pada Wozniak bahwa Atari hanya memberinya uang 700 dolar Amerika. Jadi, Wozniak hanya menerima setengahnya, yaitu 350 dolar Amerika.
3. Skandal Cinta Steve Jobs Sebelum Menikah
Kisah cinta tokoh-tokoh besar memang selalu menarik perhatian, termasuk skandal cinta sang mantan CEO Apple yang tampaknya juga wajib disertakan dalam biografi Steve Jobs ini. Ya, di masa mudanya, Steve Jobs tergolong remaja yang sering gonta-ganti kekasih.
Menurut beberapa sumber, Steve Jobs pernah berpacaran dengan wanita bernama Joan Baez, Diane Keaton, dan seorang penulis buku bernama Lisa Birnbach. Namun, dari semua mantan pacarnya, yang paling berkesan mungkin adalah Chrisann Brennan. Ya, dalam buku berjudul The Bite in The Apple: A Memoir of My Life With Steve Jobs, Brennan mengungkapkan kisah hidupnya bersama Steve Jobs selama lima tahun.
Pada tahun 1972, Steve dan Brennan menjalin hubungan cinta hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama di daerah Cupertino. Awalnya, pemilik rumah yang mereka sewa keberatan menyewakan rumahnya. Namun, dengan caranya, Steve berhasil meyakinkan sang pemilik rumah.
Menurut Brennan, ketika mereka tinggal bersama, Steve sudah menampakkan keinginannya untuk memimpin dengan memilih kamar paling depan. Ia juga menampakkan keegoisan saat memutuskan menempati kamar yang berbeda dengan kekasihnya, tapi akhirnya pindah ke kamar yang sama karena yang ditempati Brennan lebih luas.
Seiring dengan perusahaan Apple yang semakin berkembang, Steve menjadi semakin egois dan sering uring-uringan. Ia akan marah hanya karena masalah kecil seperti ketika makanan yang dipesannya tak segera datang.
Semakin lama, orientasi Steve mulai berubah, saat itu ia jadi lebih senang berkutat dengan rancangan-rancangannya. Akhirnya pada tahun 1977, Brennan berpisah dengan Steve. Saat mereka berpisah, terjadi hal yang tak diduga, ternyata Brennan hamil. Namun, Steve tak mau mengakui sang bayi yang lahir pada 1978 itu sebagai anaknya.
Bahkan, ia juga melontarkan kata-kata menyakitkan dengan mengatakan bahwa 28% pria di Amerika Serikat bisa menjadi ayah bayi yang dikandung Brennan. Akibatnya, Brennan harus berjuang seorang diri untuk merawat sang anak hingga akhirnya pada 1983, Jobs menjalani tes DNA dan terbukti bahwa anak yang dinamai Lisa Brennan-Jobs itu merupakan putrinya.
4. Kehidupan Pernikahan
Setelah menghabiskan masa mudanya dengan banyak wanita, petualangan cinta Steve Jobs berakhir setelah bertemu Laurenne Powell pada 1989 di Stanford University. Awalnya, Steve malu-malu saat mendekati Laurenne yang ketika itu masih menjadi mahasiswa S2.
Namun, setelah berpikir cukup keras dan berandai-andai jika itu adalah malam terakhirnya, akhirnya Steve memberanikan diri mengajak Laurenne makan malam. Sejak saat itu, mereka menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih hingga akhirnya menikah dengan diberkati pendeta Buddha pada 18 Maret 1991 di The Ahwahnee Hotel, California.
Tak berselang lama pascamenikah, tepatnya pada September 1991, Laurene melahirkan putra pertama mereka yang kemudian diberi nama Reed Jobs. Disusul pada tahun 1995 dan 1998, Laurene melahirkan putri kedua dan ketiganya bersama Steve yang kemudian dinamai Erin dan Eve Jobs. Ikatan pernikahan Steve dan Laurenne bertahan selama 20 tahun dan diakhiri dengan kematian Steve pada 2011.
Perjalanan Karier
Seperti yang banyak orang ketahui, Steve Jobs merupakan orang pernah menjadi petinggi di Apple dan Disney. Jika Anda penasaran, bagaimana awalnya ia bisa menjadi pebisnis sukses yang dikenal dunia, simak terus biografi Steve Jobs ini!
1. Awal Mula Apple Computer Terbentuk
Pada tahun 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne mendirikan sebuah perusahaan yang dinamakan Apple atas pendanaan dari Mike Markkula Jr. Saat perusahaan semakin berkembang, mereka pun merekrut Mike Scott dari National Semiconductor untuk menjadi CEO pada tahun 1978. Namun, akhirnya kondisi perusahaan malah memburuk.
Pada tahun 1983, Jobs berhasil membujuk John Sculley untuk meninggalkan Pepsi-Cola dan menjadi CEO Apple yang baru. Selanjutnya, dalam pertemuan tahunan para pemegang saham Apple yang diselenggarakan pada 24 Januari 1984, ia memperkenalkan Macintosh pada semua orang yang hadir. Akhirnya, jadilah Macintosh sebagai komputer berukuran kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka pengguna grafis.
Namun, menjelang akhir tahun 1984, penurunan penjualan secara besar-besaran di seluruh industri yang juga berdampak pada Apple, membuat hubungannya dan Sculley retak. Kemudian pada 1985, setelah pengumuman PHK besar-besaran, Sculley mencopot jabatan Jobs sebagai Kepala Divisi Macintosh.
2. Mengembangkan NeXT Computer
Setelah hubungannya dengan Apple selesai, ia mulai mengembangkan perusahaan komputer baru yang diberi nama NeXT Computer. Tak seperti Apple yang dipasarkan pada khalayak umum, NeXT dipasarkan di bidang ilmiah dan akademik karena memiliki teknologi baru yang inovatif.
Bersama NeXT, ia mengembangkan banyak hal, seperti komputer antarpribadi yang dinamakan NeXTcube, dan sistem surat elektronik yang dijuliki NeXTMail. Menurutnya, NeXTcube merupakan sebuah komputer yang dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam komputer pribadi biasa. Sedangkan NeXTMail juga meraih kesuksesan dengan menjadi salah satu surat elektronik pertama yang mendukung grafis dan audio.
Selama mengembangkan perangkat keras di NeXT Computer, Jobs begitu terobsesi dengan kesempurnaan estetika hingga memberikan tekanan yang besar pada divisi perangkat keras. Akhirnya, setelah berhasil menjual 50.000 mesin, pada tahun 1993 NeXT beralih sepenuhnya menjadi perusahaan yang hanya mengembangkan perangkat lunak dengan diluncurkannya NeXTSTEP/Intel.
3. Membeli Perusahaan Cikal Bakal Disney Pixar
Satu tahun setelah keluar dari Apple, tepatnya pada 1986, ia membeli The Graphics Group dengan harga 10 juta dolar Amerika. The Graphics Group yang sebelumnya berada di San Rafael, California, kemudian diubah namanya menjadi Pixar dan dipindahkan lokasinya ke Emeryville, California. Di perusahaan ini, ia mengembangkan perangkat keras grafis canggih yang dinamai Pixar Image Computer.
Performa yang baik rupanya tak menjadikan produk ini laris di pasaran. Beberapa tahun setelah diciptakan, barulah Pixar menjadi terkenal setelah menjalin kerjasama dengan Disney dalam memproduksi film fitur animasi komputer.
Film pertama hasil kolaborasi Pixar dan Disney adalah Toy Story (1995) yang mendapat pujian luar biasa dari kritikus film. Setelah penayangan Toy Story, kerjasama Pixar dan Disney juga telah menghasilkan film animasi dengan karakter-karakter keren yang lain, seperti A Bug’s Life (1998), Toy Story 2 (1999), Monsters, Inc. (2001), Finding Nemo (2003), dan masih banyak lagi. Kerennya, beberapa film hasil kerjasama tersebut pernah mendapatkan Piala Oscar untuk kategori Best Animated Feature, lho.
Sekitar tahun 2003 hingga 2004 saat kontrak antara Disney dan Pixar selesai, Jobs mencoba bernegosiasi tentang perpanjangan kontrak dengan pimpinan eksekutif Disney yang saat itu dijabat Michael Eisner. Namun, pembicaraan tentang kontrak yang baru tersebut berujung dengan kegagalan.
Pada bulan Oktober 2005, Bob Iger yang menggantikan posisi Michael Eisner melakukan pembicaraan dengan Jobs terkait nasib hubungan Pixar dan Disney. Kemudian pada 24 Januari 2006, Jobs dan Iger menyatakan bahwa Disney akan membeli Pixar dengan saham sebesar 7% yang nilainya setara dengan 7,5 miliar dolar Amerika.
Dengan demikian, Jobs menjadi pemegang saham tunggal terbesar The Walt Disney Company. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dari saham milik Eisner yang hanya 1,7%, dan Roy E. Disney yang hanya memiliki 1% saham. Setelah urusan merger perusahaan selesai, Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan. Tak hanya itu, ia juga membantu mengawasi bisnis gabungan Pixar dan Disney dengan menempati jabatan sebagai komite pengawas khusus.
4. Kembali Ke Apple
Pada 1996, Apple membeli NeXT seharga 429 juta dolar Amerika. Keputusan ini kemudian membawa Steve Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan bersama teman-temannya. Secara de facto, Jobs menggantikan CEO Gil Amelio yang diturunkan pada bulan Juli.
Selama menjadi CEO, ia bekerja keras agar Apple mendapat laba, termasuk dengan cara menghentikan beberapa proyek yang dianggap kurang menguntungkan, seperti Cyberdog, Newton, dan OpenDog. Ia juga mengubah program lisensi untuk tiruan Macintosh sehingga untuk tetap memproduksinya, para pembuatnya harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal.
Karena NeXT telah dibeli Apple, maka sebagian teknologi perusahaan yang juga didirikan oleh Jobs itu masuk ke dalam produk-produk Apple, contohnya NeXTSTEP yang kemudian menjadi Mac OS X. Lambat laun, Apple menunjukkan peningkatan penjualan yang pesat berkat terobosan-terobosan Jobs. Akhirnya pada Macworld Expo 2000, ia menetapkan kebijakan baru dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai CEO permanen.
5. Mengundurkan Diri sebagai CEO Apple
Mengukuhkan diri sebagai CEO permanen pada tahun 2000, Steve Jobs akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 2011. Ya, inilah akhir perjalanan karier sang CEO Apple dalam biografi Steve Jobs ini.
Meski demikian, ia menyatakan akan tetap menduduki posisi sebagai ketua dewan perusahaan. Sayangnya, beberapa saat setelah pengumuman pengunduran diri tersebut, saham Apple turun sebesar 5%.
Tak hanya saham Apple, rupanya keputusan Jobs itu juga berdampak pada saham Walt Disney yang turun sebesar 1,5%. Namun, mau bagaimana lagi, keputusan tersebut dilakukan karena kondisi kesehatannya yang kian memburuk.
Penghargaan-Penghargaan
Berkat kesuksesannya di bidang teknologi, Steve Jobs pernah mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Penasaran apa saja? Berikut sudah kami rangkum informasinya di biografi Steve Jobs ini!
Penghargaan pertama yang didapatkannya adalah National Medal of Technology pada tahun 1985 yang diberikan oleh Presiden Ronald Reagan. Tak sendiri, ia menerima penghargaan tersebut bersama sang sahabat, Steve Wozniak. Pada 1987, ia lagi-lagi mendapatkan penghargaan, kali ini dari Jefferson Award for Public Service untuk kategori Pelayanan Publik Terbaik oleh Individu Berusia di Bawah 35 Tahun.
Setelah kesuksesannya bersama Apple, pada 27 November 2007, Fortune Magazine memberinya gelar sebagai Tokoh Bisnis Terkuat. Kemudian pada 5 Desember di tahun yang sama, Arnold Schwarzenegger yang saat itu menjabat sebagai Gubernur California memasukkan nama Jobs ke California Hall of Fame yang berada di The California Museum for History, Women and the Arts.
Selanjutnya pada Agustus 2009, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Junior Achievement, ia terpilih sebagai pengusaha yang paling dikagumi di kalangan remaja. Tanggal 5 November 2009, Fortune Magazine memberikan gelar CEO Dasawarsa Ini pada Jobs.
Pada bulan November itu pula Steve Jobs menduduki peringkat ke-57 dalam Forbes: The World’s Most Powerful People. Satu tahun kemudian, yaitu pada Desember 2010, Financial Times memberikan gelar Tokoh Tahun Ini padanya. Pascapengunduran dirinya sebagai CEO Apple, Jobs dianggap sebagai Thomas Edison dan Henry Ford pada masanya.
Masalah Kesehatan
Pada tahun 2004, secara mengejutkan Jobs mengumumkan pada para karyawan Apple bahwa ia menderita kanker pankreas neuroendokrin. Pada tahun itu pula, tepatnya Juli, ia menjalani prosedur Whipple yang akhirnya berhasil melenyapkan tumornya. Merasa sudah sehat, Jobs tak melakukan kemoterapi seperti pasien kanker pada umumnya.
Awal Agustus 2006, penampilannya yang kurus kering di Worldwide Developers Conference membuat orang-orang berpikir bahwa kesehatan Jobs masih bermasalah. Namun, juru bicara Apple menyangkalnya dan mengatakan bahwa CEO-nya baik-baik saja.
Dua tahun setelahnya, dalam konferensi yang sama, ia kembali muncul dengan penampilan yang tidak tampak baik-baik saja. Akan tetapi, New York Times kemudian menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa meski Jobs memang sakit, tapi sakitnya tak sampai membahayakan nyawa. Informasi ini didapatkan pihak New York Times setelah melakukan percakapan dengan Jobs via telepon.
Pada 14 Januari 2009, ia mengumumkan akan cuti selama enam bulan karena kondisi kesehatan yang menurutnya “lebih rumit dari yang dibayangkan”. Selama cuti, posisi CEO untuk sementara diduduki oleh Tim Cook. Meski demikian, ia masih terlibat dengan keputusan strategis besar. Tiga bulan setelah mengumumkan cuti, tepatnya pada April 2009, Jobs menjalani prosedur transplantasi hati di Methodist University Hospital Transplant Institute di Memphis, Tennessee.
Dua tahun setelah operasi transplantasi hatinya, yaitu pada 24 Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri secara resmi. Dalam suratnya, ia menyatakan tak bisa lagi menjalani tugas dan pekerjaannya sebagai CEO Apple.
Meninggalnya Steve Jobs
Inilah akhir perjalanan Steve Jobs yang sekaligus menjadi akhir dari biografi ini. Ia meninggal pada 5 Oktober 2011 karena kanker pankreas neuroendokrin. Ya, tak sampai dua bulan setelah pernyataan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple.
Ia meninggalkan Laurene Powell dan ketiga putra putri mereka serta Lisa Brennan-Jobs, putri dari buah cintanya dengan Chrisann Brennan. Berita meninggalnya Steve Jobs kala itu benar-benar menghebohkan publik hingga sejumlah surat kabar besar memberitakan perihal kematiannya di halaman depan.
Tak hanya itu, sejumlah tokoh dunia juga memberikan pernyataan untuk menanggapi kematian Steve Jobs. Beberapa di antaranya, yaitu Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Bill Gates dari Microsoft, dan Bob Iger dari The Walt Disney Company.
Pembelajaran yang bisa Diambil dari Biografi Steve Jobs
Itu tadi adalah profil dan biografi Steve Jobs yang menyajikan kisah perjalanan sang pendiri Apple, Inc. secara lengkap, mulai dari kehidupan pribadi, karier, hingga saat-saat terakhir kehidupannya. Apakah Anda sudah merasa puas dengan sajian di atas?
Ada banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari biografi Steve Jobs ini. Salah satunya, Anda jadi mengerti bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Anda harus jatuh bangun dahulu jika ingin menjadi orang hebat.
Tak hanya itu, dengan membaca biografi Steve Jobs di atas, Anda bisa memahami bahwa tiada manusia yang dalam hidupnya selalu merasakan kebahagiaan. Karena ternyata, orang hebat seperti Steve pun pernah merasakan saat-saat sulit yang membuatnya terpuruk.
Nah, jika Anda penasaran dan ingin membaca biografi tentang tokoh-tokoh terkenal selain Steve Jobs, Anda bisa terus mengunjungi PosBagus.com. Di sini, Anda akan mendapatkan berbagai informasi menarik yang sayang sekali untuk dilewatkan.