
Ketika diminta menyebutkan siapa motivator pria yang cukup populer di Indonesia, orang-orang mungkin akan mengatakan Andrie Wongso. Tak hanya di Indonesia saja, motivator ini juga sering mengisi acara di luar negeri, seperti Singapura dan Tiongkok. Ingin tahu kisah hidupnya? Simak biografi Andrie Wongso dalam artikel ini!
- Nama Asli
- Andrie Wongso
- Nama Terkenal
- Andrie Wongso
- Tempat, Tanggal Lahir
- Malang, 6 Desember 1954
- Pekerjaan
- Motivator, Pengusaha
- Pasangan
- Haryanti Lenny
- Anak
- Vicky, Vendy, Valdy
“Success is my right” adalah salah satu kutipan motivasi dari Andrie Wongso. Telah melanglang buana ke beberapa negara untuk menjadi motivator, siapa sangka dirinya bukanlah lulusan universitas ternama. Bahkan, ijazah setingkat Sekolah Dasar saja dirinya tak punya. Namun, hal itulah yang justru membuat biografi Andrie Wongso dicari oleh banyak orang.
Banyak yang ingin tahu kisah hidup dan perjuangannya hingga bisa meraih sukses. Semuanya tentu tak didapatkannya secara instan. Profesi sebagai penjual kue, sales kabel, pelatih kungfu pun pernah dilakoninya.
Ia juga pernah menjadi bintang film di Hongkong. Namun, peran utama tak pernah didapatkannya. Tiga tahun berakting, tak membuatnya bahagia. Ia lalu sadar, menjadi bintang film bukanlah passion-nya.
Pada akhirnya, ia memilih untuk menjadi pengusaha. Bermodal kata-kata motivasi yang ditulisnya di buku diary, ia membuat kartu ucapan yang dijualnya di toko-toko alat tulis.
Anda mungkin sudah familier dengan kartu ucapan, buku diary, looseleaf, atau stationery lainnya dengan merek Harvest, bukan? Tahukah Anda, bahwa Harvest ternyata adalah milik Andrie Wongso.
Makin penasaran dengan kisah hidupnya? Tak perlu berlama-lama lagi, mending langsung saja simak artikel yang mengulik biografi Andrie Wongso ini! Selamat membaca!
Sekilas tentang Andrie Wongso
Hal pertama yang akan dibahas di artikel biografi Andrie Wongso ini adalah kisah hidupnya saat belum terkenal. Pada tanggal 6 Desember 1954, pria ini dilahirkan di Kota Malang, Jawa Timur.
Dirinya lahir di keluarga menengah ke bawah yang tinggal di sebuah kontrakan kecil. Ayahnya bekerja sebagai nahkoda yang penghasilannya tak seberapa. Sementara sang ibu bekerja sebagai penjual kue dan gorengan, seperti pisang goreng, getuk lindri, kue koya, dan lain-lain.
Untuk membantu perekonomian keluarga, anak kedua dari tiga bersaudara ini turut berjualan kue. Dirinya keliling kampung untuk menawarkan kue dari satu rumah ke rumah lain. Meskipun kisahnya tersebut terdengar sedikit memilukan, dulu ia menjalaninya dengan suka cita.
Menginjak usia ke-11 tahun, dengan sangat terpaksa dirinya harus berhenti sekolah saat duduk di bangku kelas 6 SD. Penyebabnya adalah tragedi G30S/PKI yang menutup sejumlah sekolah mandarin di Malang.
Teman-temannya yang mengalami hal serupa langsung dipindah ke sekolah lain. Lantaran tak punya uang, keluarga Andrie tak sanggup memindahkannya ke sekolah lain. Alhasil, dirinya tak melanjutkan jenjang pendidikannya lagi.
Baca juga: Biografi Anthony Salim, Bos Mie Instan di Jajaran Orang Terkaya di Indonesia
Perjalanan Karier
Bagaimana bisa seseorang yang tak lulus Sekolah Dasar bisa sukses menjadi seorang motivator? Kalau pengin tahu jawabannya, Anda bisa menyimak langsung ulasannya dalam biografi Andrie Wongso ini!
1. Hijrah ke Jakarta
Tak ingin terus-terusan hidup dalam serba kekurangan, Andrie memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta pada saat berusia 22 tahun. Dirinya sempat mencoba casting film, tapi selalu gagal.
Pada tahun 1976, ia bekerja sebagai sales sabun dan bahan-bahan listrik dan kabel di Pasar Kenari Jakarta. Meski pekerjaan yang dilakukannya cukup banyak, mulai dari mengepak hingga mengirim barang ke tempat pesanan, gaji yang diterimanya hanyalah sebesar 3.000 rupiah per bulan.
Gaji tersebut tentunya masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ditambah lagi, ia masih harus mengirimkan sebagian gajinya untuk keluarga di kampung halaman.
Di sela-sela waktunya menjadi sales, Andrie menyempatkan untuk berlatih ilmu bela diri yang berasal dari Tiongkok, kungfu. Tak hanya bela diri, kungfu juga mengajarkannya nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, komitmen, dan perjuangan.
Berbekal dari kemampuan kungfu, dirinya lalu membuka perguruan kungfu yang diberi nama Hap Kun Do. Pendapatannya memang tak seberapa, tapi lumayan untuk menopang kehidupan sehari-harinya.
Baca juga: Biografi Sudono Salim, Pengusaha Taipan yang Dekat dengan Soeharto
2. Sempat Kerja di Hongkong
Pada tahun 1980, film-film action Taiwan banyak yang merajai layar lebar di Indonesia. Berbekal ilmu bela diri, dirinya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai sales dan mencoba mengikuti casting film lagi.
Bakat kungfu yang dimilikinya membuat ia berhasil mendapatkan kontrak kerja selama 3 tahun untuk menjadi bintang film di perusahaan Eterna Film Hongkong. Sayangnya, dirinya belum pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi peran utama.
Tapi ternyata, bermain film tidaklah seperti yang dibayangkannya. Ia merasa pekerjaannya tersebut tak sesuai dengan passion-nya. Meskipun sempat mendapat surat kerja sama dari Golden Harvest, perusahaan film yang melahirkan Bruce Lee, ia tetap memutuskan untuk berhenti dari dunia perfilman.
3. Membuka Usaha
Usai berhenti dari Eterna Film Hongkong, dirinya kembali ke Indonesia pada tahun 1983. Andrie kembali mengajar bela diri dan mencoba peruntungan untuk merintis sebuah usaha pembuatan alat-alat bela diri. Akan tetapi, hasil yang didapatnya tak seberapa.
Berbekal kata-kata motivasi yang ditulis di buku diary miliknya, dirinya kemudian memutuskan untuk membuka usaha pembuatan kartu ucapan pada tahun 1985. Bermodal uang tabungannya sendiri, ia memproduksi sejumlah kartu ucapan motivasi dengan merek Harvest yang kemudian ditawarkannya ke toko-toko alat tulis di Jakarta.
Sayangnya, tak ada toko yang mau menjual kartu buatannya. Bahkan, ada beberapa yang meremehkan produknya. Sampai akhirnya, ada sebuah toko di Pasar Pagi, Mangga Dua yang bersedia menampung dan menjual kartu ucapannya. Waktu itu, kartunya dijual dengan harga 100 rupiah/lembar.
Dan ternyata, kartu-kartu ucapan yang berisi kutipan motivasi karangannya itu mendapat sambutan positif dari masyarakat. Produk Harvest berkembang pesat dan mulai dijual di toko-toko besar di Jakarta.
Pada tahun 1987, ia mulai mampu mengalokasikan sebagian uangnya untuk menyicil pembelian rumah. Keadaan perekonomiannya yang makin stabil membuatnya berani menikahi kekasih hati, yaitu Haryanti Lenny.
Apakah usaha kartu Harvest berjalan lancar? Tentu tidak. Pada tahun 1998, saat Indonesia mengalami krisis moneter, bisnis kartu ucapan Andrie juga mengalami kemerosotan.
Dua tahun setelahnya, tepatnya di tahun 2000, orang-orang mulai menggunakan telepon genggam. Dampaknya, bisnis kartu ucapan Andrie semakin terpuruk. Sebab, orang-orang lebih memilih untuk mengirim pesan singkat dibanding mengirim kartu.
Lama kelamaan, penjualan kartu ucapan semakin menipis. Meskipun begitu, Andrie tak mudah menyerah. Agar tak bangkrut, dirinya membuka peluang usaha lain, yaitu menjual kertas isi ulang (looseleaf), kertas kado, pembatas buku, tas sekolah anak, dan beberapa produk lain.
Baca juga: Biografi Andrew Darwis, Pendiri Forum KASKUS yang Dikunjungi Jutaan Orang
4. Menjadi Motivator dan Penulis Buku
Pada tahun 1998, untuk pertama kalinya Andrie Wongso menjadi pembicara dalam seminar motivasi di Universitas Bina Nusantara. Semenjak itu, ia jadi sering mengisi acara sebagai motivator di beragam kota.
Lama-kelamaan, namanya pun makin dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai motivator. Dalam suatu wawancara, Andrie mengatakan bahwa dirinya pernah mengisi lebih dari 300 kali seminar di beragam kota dalam kurun waktu setahun pada tahun 2009.
“Jadikan keraguan dan ejekan sebagai cambuk untuk memperkuat tekad dan perjuangan dengan segenap kemampuan yang ada. Buktikan semua mimpi dapat menjadi kenyataan.” Kalimat tersebut merupakan salah satu kata-kata motivasi penuh semangat dari Andrie Wongso.
Tak hanya menjadi motivator, Andrie Wongso juga menulis buku yang berisi kata-kata motivasi. Tujuannya menulis buku adalah agar orang-orang tetap bisa memperoleh semangat darinya meskipun tak bertatapan langsung dengan Andrie.
Salah satu buku yang laris di pasaran adalah 15 Wisdom & Motivation Series yang berisi tentang motivasi dan kisah-kisah inspiratif Andrie Wongso dalam meraih sukses. Bukunya tak hanya berbahasa Indonesia saja, tapi juga ada yang ditulis dalam bahasa Mandarin.
5. Menjadi Instruktur Senam AW S3
Tak puas menjadi pengusaha, motivator, dan penulis, Andrie melebarkan sayapnya di dunia kesehatan. Ia menjadi instruktur senam AW S3 alias Andrie Wongso Sehat, Semangat, dan Senang.
Pada tahun 2012, dirinya mengalami nyeri di bagian lutut yang sangat menyiksa, sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Ia mendatangi sejumlah dokter untuk menyembuhkan nyeri pada lututnya, tapi penyembuhannya bersifat sementara.
Tak ingin terus-terusan mengalami nyeri pada lututnya, Andrie lalu membuat sendiri gerakan olah tubuh yang sekiranya bisa mengembalikan kekuatan otot di lututnya. Selang tiga bulan mencoba, akhirnya ia berhasil menyembuhkan kakinya. Berawal dari situlah senam AW S3 lahir.
Pada tahun 2016, pria kelahiran 1954 ini membuka kelas senam atas usulan dari teman dan keluarganya. Dibantu beberapa asisten pelatih, ia telah mengajarkan senam AW S3 di beberapa kota, seperti di Surabaya, Bali, Samarinda, Lombok, Banjarmasin, dan lain-lain. Bahkan, senam ini dikenal hingga lintas negara, seperti Singapura, India, dan Jerman.
Baca juga: Biografi Bong Chandra, Pria Bergelar Motivator Termuda Se-Asia
Fakta Menarik
Anda masih semangat menyimak artikel yang membahas biografi Andrie Wongso ini, kan? Kira-kira, apa sajakah fakta menarik dari Andrie Wongso? Simak langsung ulasannya di sini, yuk!
1. Sempat Diramal Tak Akan Pernah Bisa Sukses
Dalam sebuah wawancara dengan seorang youtuber, pria yang akrab disapa Ko Andrie ini membagikan kisah paling menjengkelkan di masa lampau yang cukup memengaruhi hidupnya.
Salah satu tradisi keluarga Andrie adalah mendatangi peramal pada setiap Imlek. Saat itu usia Andrie masih belasan tahun. Bersama ibunya, ia mendatangi peramal yang berada di Batu, Malang.
Menurut peramal, Andrie tidak akan pernah bisa sukses dan akan hidup dalam penderitaan karena shio dan waktu kelahirannya. Andrie tentu langsung merasa terpuruk dan kesal mendengarnya.
Namun dari situ, ia mendapatkan semangat baru. Dirinya memutuskan untuk tak memercayai ramalan dan berjuang untuk membuktikan bahwa sukses itu bukan takdir, tapi kemauan. Jika ingin sukses, ia harus berusaha agar bisa meraihnya.
Baca juga: Biografi Robert Budi Hartono, Pengusaha Rokok Terkaya di Indonesia
2. Belajar Kerja Keras dari Orang Tuanya
Andrie Wongso merupakan sosok pekerja keras yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Semua itu ia dapatkan dari kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Saat masih kecil, dirinya pernah terbangun di pagi hari, yakni sekitar jam 3 pagi.
Ia mendapati ibunya sedang sibuk membuat kue untuk dijual. Merasa kasihan, Andrie menawarkan bantuan. Namun, ibunya menolak dan memintanya untuk kembali tidur.
Andrie lalu bertanya, kenapa ibunya selalu bekerja keras dari pagi hingga petang. Ibunya lalu menjawab, bahwa setiap orang harus kerja keras. Kalau tidak kerja keras, maka manusia tak akan bisa makan dan hidup dengan baik.
Selain itu, orang tuanya juga mengajarkan untuk menjalani kehidupan dengan ikhlas dan jangan pernah mengeluh. Karena ajaran orang tuanya itulah, Andrie memiliki mental yang kuat dan gigih.
3. Kerap Menyampaikan Ajaran Agama Islam dalam Seminarnya
Meskipun agamanya Budha, Andrie sering menyampaikan beberapa dalil Islam dalam seminarnya. Salah satu penggalan ayat suci Alquran yang sering disampaikannya adalah dari Surah Ar Ra’d ayat 11 yang memiliki arti “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka.”
Dari penggalan ayat Alquran tersebut, dirinya ingin menekankan bahwa sukses bukanlah takdir. Jika mau berusaha dengan keras dan tak pernah menyerah, maka sukses bisa diraih. Sebab, sukses itu dibuat dan diperjuangkan oleh diri sendiri.
4. Mendidik Anak untuk Mandiri
Sumber: Instagram – andriewongso
Meskipun sudah sukses, Andrie tak ingin anak-anaknya (Vicky, Vendy, Valdy) tumbuh menjadi pribadi yang manja. Keadaannya dulu saat masih kecil dengan keadaan anak-anaknya saat ini tentu sangat berbeda.
Agar anak-anaknya tetap memiliki mental kuat, Andrie kerap melakukan pendekatan dengan mereka. Dirinya sering bercerita soal perjuangan sang ayah sejak belum jadi apa-apa hingga bisa sukses.
Ketiga anaknya juga selalu diberi pemahaman tentang pentingnya bertanggung jawab pada diri sendiri. Jangan sampai terlalu bergantung kepada orang lain. Ia juga kerap mengajak anaknya untuk mengikuti seminarnya.
Baca juga: Biografi Ferry Unardi, Miliarder Muda Pendiri Traveloka
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Biografi Andrie Wongso
Mulai dari kisah masa lalu hingga perjalanan kariernya, itulah tadi ulasan lengkap mengenai biografi Andrie Wongso. Apakah informasi yang kami sajikan sudah menjawab rasa penasaran Anda?
Tak hanya menambah pengetahuan saja, semoga biografi Andrie Wongso ini juga bisa memberi beberapa motivasi berharga buat Anda. Salah satunya adalah jangan pantang menyerah dalam meraih mimpi dan harapan.
Jadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga dan jangan berhenti berusaha. Ingatlah selalu kata-kata Andrie Wongso, bahwasanya success is my right. Jadi, teruslah berusaha untuk meraih kesuksesan.
Kalau pengin mendapatkan motivasi dari tokoh-tokoh inspiratif lainnya, langsung saja telusuri PosBagus.com. Tak hanya biografi Andrie Wongso, di sini juga ada profil lengkap Bob Sadino, Sukanto Tanoto, Tung Dasem Waringin, Yasa Singgih, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu saja, di sini juga ada kumpulan kata-kata yang mengandung motivasi untuk menjalani hidup. Makanya, tunggu apa lagi? Baca terus PosBagus.com, ya! Jangan sampai ketinggalan informasi yang kami sajikan!