• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosBagus

PosBagus Tagline

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Lucu
  • Wisata
  • Kuliner
  • Wanita
» Tokoh

Biografi Bob Sadino, Sosok Pengusaha Nyentrik yang Selalu Memakai Baju Lengan Pendek dan Celana Pendek

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Biografi Bob Sadino - Bob Sadino
Sumber: Wikimedia Commons

Ketika mendengar nama Bob Sadino, apakah yang pertama kali terlintas di pikiran Anda? Apakah Anda langsung terbayang seorang pengusaha yang selalu terlihat mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek? Apakah Anda juga mengetahui apa saja usahanya dan bagaimana caranya meraih kesuksesan itu? Kalau ingin tahu, langsung simak biografi Bob Sadino yang sudah kami siapkan di bawah ini, yuk!

Profil Bob Sadino
Nama
Bambang Mustari Sadino
Tempat, Tanggal Lahir
Tanjungkarang, 9 Maret 1933
Meninggal
19 Januari 2015
Pekerjaan
Pengusaha
Pasangan
Soelami Soejoed (m. 1967–2014)
Anak
Shanti Dwi Ratih, Mira Andiani
Orang Tua
Sadino (Ayah), Itinah Soeraputra (Ibu)

Anda yang tengah berusaha merintis sebuah usaha tentunya akan mencari sosok panutan yang bisa memberi inspirasi menuju kesuksesan, contohnya adalah Bob Sadino. Jika ingin mendapat inspirasi lebih jauh, Anda harus mengenal sosoknya terlebih dahulu. Salah satu cara untuk mengenalnya adalah melalui biografi Bob Sadino yang sudah kami siapkan di artikel ini.

Kebanyakan orang tentu mengenal sosok pria yang selalu terlihat mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek ini sebagai seorang pengusaha sukses di Indonesia. Namun, kemungkinan besar tak banyak orang yang mengetahui perjalanan hidup salah satu orang terkaya di Indonesia ini.

Meskipun Bob terlahir di keluarga yang kaya raya, rupanya hal tersebut tidak membuatnya bermalas-malasan dengan menikmati harta peninggalan kedua orang tuanya. Ia bahkan langsung bekerja setelah lulus dari SMA.

Setelah beberapa tahun bekerja, Bob memutuskan untuk resign dan membuka usaha sendiri. Dari usahanya itulah, ia mulai meraih kesuksesan yang sebenarnya tidak didapatkan dengan mudah.

Kalau ingin semakin mengenal lebih dekat dengan sosok Bob Sadino, simak biografi yang sudah kami siapkan di bawah ini. Di sini, Anda bisa mengetahui perjalanan hidupnya sejak ia masih kecil hingga akhirnya meraih kesuksesan. Selamat membaca!

Kehidupan Pribadi

Biografi Bob Sadino - Foto Keluarga Bob Sadino Foto Keluarga Bob Sadino
Sumber: Facebook – ance.dewianti

Kurang lengkap rasanya membahas biografi Bob Sadino tanpa membicarakan kehidupan pribadinya. Di sini Anda tak hanya bisa mengulik tentang masa kecilnya, tapi juga masa remaja dan kisah percintaannya.

1. Masa Kecil hingga Remaja

Pria yang memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino ini lahir di Tanjungkarang, Lampung, pada tanggal 9 Maret 1933. Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Sadino dan Itinah Soeraputra.

Ayahnya, Sadino adalah seorang Kepala Sekolah di SMP dan SMA Tanjungkarang, Lampung. Sejak kecil, Bob tumbuh dalam keluarga yang serba berkecukupan

Ketika usianya 19 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia. Saat itu Bob Sadino mewarisi seluruh harta kekayaan kedua orang tuanya karena keempat kakaknya dianggap sudah hidup mapan.

Sebagian dari harta tersebut ia gunakan untuk berjalan-jalan keliling dunia. Dalam setiap perjalanan yang dilakukan, Bob selalu berusaha mendapatkan ilmu baru sebanyak mungkin. Ilmu-ilmu tersebut nantinya yang membantunya menjadi sosok pengusaha yang menginspirasi seperti sekarang.

2. Pernikahan

Tidak ada satu pun orang yang tahu akan bertemu dengan jodohnya kapan dan di mana. Sama halnya dengan Bob Sadino, ia pun tidak menyangka akan bertemu dengan cinta pertama dan terakhirnya di luar negeri.

Pada salah satu perjalanannya berkeliling dunia, Bob Sadino singgah dan menetap di Belanda selama sembilan tahun. Ia bekerja di Djakarta Lylod di Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman.

Di sana, Bob bertemu dengan seorang perempuan yang menarik perhatiannya, Soelami Soejoed, seorang wanita Indonesia yang bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Internasional di Belanda. Dari pernikahan tersebut, Bob dikaruniai dua putri bernama Shanti Dwi Ratih dan Mira Andiani.

Awalnya, pasangan suami istri itu mendidik kedua anaknya di Belanda selama beberapa tahun. Setelahnya, mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Baca juga: Biodata Merry Riana, Sosok Wanita Sukses dalam Buku Mimpi Sejuta Dolar

Pendidikan Bob Sadino

Biografi Bob Sadino - Masa Muda Bob Sadino Bob Sadino (kiri) dan dua rekannya
Sumber: Facebook – ance.dewianti

Hal selanjutnya yang perlu diketahui di biografi Bob Sadino adalah jenjang pendidikannya. Karena pada beberapa quotes, ia selalu menekankan kalau memiliki kepintaran itu tidak ada gunanya. Bahkan, ia juga selalu menekankan kalau sekolah terbaik adalah ilmu yang didapatkan di jalanan.

Bob Sadino terlahir dalam keluarga yang serba berkecukupan. Meskipun ia tumbuh besar di era Hindia Belanda, ia dapat menyelesaikan pendidikannya hingga SMA. Ia menempuh pendidikannya di sebuah sekolah dasar di Yogyakarta, kemudian melanjutkan SMP dan SMA di Jakarta.

Selulusnya dari SMA, Bob langsung bekerja di PT. Unilever Indonesia. Namun, setelah bekerja selama beberapa tahun, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Perasaan bosan dan kurang cocok yang dirasakan oleh Bob Sadino membuatnya memutuskan untuk keluar dari kampus tersebut kemudian bekerja.

Baca juga: Biografi Nelson Mandela, Pejuang Gerakan Anti-Apartheid yang Disegani Dunia

Perjalanan Karier sebagai Pengusaha

Biografi Bob Sadino - Bob Sadino dan Sayuran Sumber: Twitter – mputpiku

Sebenarnya, karier pemilik pasar swalayan Kem Chicks ini bisa dibilang sudah dimulai sejak ia lulus SMA. Namun, pada biografi Bob Sadino ini, kami akan lebih fokus membahas kariernya sejak ia memutuskan untuk menjadi pengusaha.

1. Pulang dari Luar Negeri

Pada tahun 1967, Bob membawa pulang keluarganya kembali ke Indonesia. Saat itu, ia membawa serta 2 mobil Mercedes buatan tahun 1960 miliknya.

Sesampainya di Indonesia, Bob menjual salah satu mobilnya untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Saat itu, kawasan Kemang masih termasuk daerah sepi yang dipenuhi sawah dan kebun.

Setelah cukup lama tinggal dan bekerja di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk bekerja secara mandiri. Namun, jangan bayangkan saat itu Bob Sadino langsung membuka usaha atau pasar swalayannya. Perjalanan hingga dibukanya pasar swalayan itu masih cukup panjang.

2. Bekerja sebagai Supir dan Kuli Bangunan

Setelah memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, Bob Sadino memulai perjalanan kariernya dengan cara menyewakan mobil Mercedes miliknya. Ia sendiri yang akan menjadi pengemudi mobil yang disewa tersebut.

Suatu hari Bob mengalami kecelakaan hingga mobilnya mengalami rusak parah. Karena tak memiliki uang sama sekali untuk memperbaiki uang tersebut, Bob Sadino beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan.

Saat itu, Bob hanya dibayar dengan upah harian sebesar seratus rupiah saja. Sebagai perbandingan, Rp.1.000 pada tahun 1960-an setara dengan Rp.300.000 pada tahun 2010-an. Berarti, saat itu upahnya kurang lebih sama seperti Rp.30.000 per hari.

Sebenarnya, saat itu istrinya yang merupakan mantan sekretaris di luar negeri bisa saja menyelamatkan hidup mereka dengan cara kembali bekerja. Namun, Bob Sadino tidak mengizinkan istrinya untuk bekerja. Alasannya adalah karena ia beranggapan seorang kepala keluargalah yang memiliki kewajiban untuk mencari nafkah.

3. Awal Mula Bisnis Telur dan Daging Ayam

Biografi Bob Sadino - Bob Sadino dan Telur Ayam Sumber: Buku Bob Sadino, 36 Langkah Sukses Membangun Bisnis karya Gisa Naraya

Berdasarkan ferenrensi bacaan dalam buku Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila (2009) karya Edy Zaqeus, tertulis bahwa Bob sempat mengumpulkan puntung-puntung rokok bekas dan menyambungnya kembali agar bisa digunakan. Saat itu sang isteri berkata apabila masih ingin makan nasi di esok hari, jangan membeli sigaret atau
rokok. Kejadian ini terjadi sebelum Bob berjualan telur.

Suatu hari, salah seorang teman Bob yang bernama Sri Mulyono Herlambang menyarankannya agar mencoba berbisnis telur ayam negeri. Bob pun tertarik dan menerima 50 ekor ayam pemberian temannya itu.

Saat itu, ayam kampung masing mendominasi pasar di Indonesia. Namun, Bob pantang menyerah untuk memperkenalkan ayam negeri ke lingkungan sekitarnya. Ia pun tidak malu untuk berusaha menjual telur ayam negeri dari pintu ke pintu.

Karena saat itu telur ayam negeri belum terlalu populer di Indonesia, hanya para ekspatriat di Kemang dan orang Indonesia yang pernah tinggal di luar negeri saja yang membeli barang dagangan Bob. Namun, hal tersebut tidak mengecilkan hatinya.

Bersama istrinya, Bob berusaha untuk menjual setidaknya beberapa kilogram telur setiap harinya. Dengan kemampuannya berbahasa Inggris, Bob dan istrinya tidak kesulitan saat menawarkan dagangan mereka ke orang-orang asing yang tinggal di daerah Kemang. Hingga pada akhirnya telur ayam negeri mulai dikenal dan bisnisnya semakin berkembang.

Dari sana, Bob mengembangkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Banyaknya pelanggan yang memaki-maki membuat Bob berusaha memperbaiki pelayanannya. Menurutnya, kepuasan pelanggan akan memberikan kepuasan juga pada penjual.

4. Membangun Kerajaan Bisnis Kem Chicks

Bisnis yang berjalan dengan baik itu menginspirasi Bob Sadino untuk mendirikan pasar swalayan bernama Kem Chicks. Pasar swalayan tersebut mengincar pelanggan dari kalangan orang asing. Oleh karenanya, ada banyak produk-produk impor yang dijual di sana.

Selain menjual produk impor, di Kem Chicks juga terdapat berbagai macam produk yang sebelumnya dijual Bob, seperti telur dan daging ayam. Bob pun kemudian berusaha menjual produk segar lainnya di Kem Chicks, seperti sayur dan buah-buahan.

Untuk menyediakan buah dan sayur-sayuran di swalayannya, Bob pun mengelola kebun hortikultura sendiri yang diberi nama Kem Farms. Selain itu, ia juga menjalin kerja sama dengan para petani di beberapa daerah.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bob mendapati kalau permintaan akan daging sosis mulai meningkat. Oleh karenanya, pada tahun 1975 ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Kem Foods. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai jenis daging olahan seperti sosis, burger, dan bakso.

Usaha yang dibangunnya ternyata tidak selalu memiliki jalan yang mulus. Tak jarang, ia dan istrinya harus jungkir balik memperjuangkan agar usahanya dapat berjalan dengan lancar.

Meskipun usahanya tengah berantakan, saat itu Bob dan istrinya tidak mengutamakan mencari uang ataupun keuntungan. Saat itu, mereka hanya mengutamakan untuk mengembangkan bisnis agar usahanya bisa tetap hidup hingga seratus tahun lamanya.

Usaha keras itu pun tidak mengkhianati Bob Sadino. Hasilnya, pada awal tahun 1985, perusahaan milik Bob Sadino rata-rata menjual 40–50 ton daging segar, 60–70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

Meskipun usahanya sudah berkembang cukup luas, awalnya Bob Sadino tak ingin melebarkan sayap di luar bisnis makanan. Namun, pada akhirnya ia melebarkan usahanya ke bidang properti (The Mansion at Kemang) dan perjalanan (Kem Travel).

Jadi bagaimana? Setelah membaca perjalanan karier Bob Sadino sebagai pengusaha di biografi ini, apakah ada inspirasi yang telah Anda dapatkan? Apakah Anda dapat merasakan semangatnya dalam memulai usaha dan perjuangannya?

Baca juga: Biografi Steve Jobs, Sosok Pendiri Apple yang Memiliki Ambisi Luar Biasa

Prinsip-Prinsip Bob Sadino yang Nyeleneh

Biografi Bob Sadino - Bob Sadino Menghisap Cerutu Sumber: Buku Bob Sadino, 36 Langkah Sukses Membangun Bisnis karya Gisa Naraya

Bob Sadino terkenal sering kali mengucapkan banyak quotes yang terdengar gila dan out-of-the-box. Beberapa pemikiran gila Bob Sadino bisa kamu dapatkan di bawah ini. Siapa tahu pemikiran-pemikiran yang nyeleneh itu bisa menginspirasi Anda.

1. Jangan Terlalu Banyak Berpikir

Berdasarkan Bob Sadino, ada terlalu banyak orang pintar dan lulusan sarjana yang gagal membuka usaha karena terlalu banyak memperhitungkan segala sesuatunya. Kebanyakan orang akan terjebak dalam perkiraan yang sudah dibuatnya sehingga merasa ragu-ragu untuk melakukan keinginannya.

Baginya, daripada terlalu banyak berpikir, orang-orang seharusnya langsung melakukan action. Karena mau dipikirkan seperti apa pun, setiap usaha pasti mengalami masalah. Namun, jika tidak segera dilaksanakan, calon pengusaha itu tak akan mendapatkan apa-apa.

2. Memilih sebagai Pegawai atau Bos

Pemikiran Bob Sadino yang satu ini bisa dibilang termasuk yang paling terkenal. Dalam setiap kesempatan ia selalu menyebutkan kalau “Setinggi apa pun pangkat yang dimiliki, Anda tetaplah seorang pegawai. Sekecil apa pun usaha yang dimiliki, Anda adalah bosnya.”

Kutipan tersebut yang menjadi awal dari keputusan Bob Sadino untuk keluar dari pekerjaannya dan memulai usaha sendiri. Meskipun begitu, ia menjalani usahanya itu dengan baik sehingga meraih kesuksesan.

3. Rencana adalah Bencana

Mayoritas pebisnis yang akan memberikan saran pada orang-orang yang baru memulai bisnis, biasanya akan menyarankan untuk melakukan perencanaan secara matang. Mereka akan beranggapan bahwa memulai bisnis tanpa perencanaan yang matang tak akan mungkin berhasil. Namun, Bob Sadino justru berpikiran yang sebaliknya.

Menurutnya, perencanaan yang terlalu matang justru bisa menjadi bencana. Karena di dalam dunia usaha, tidak ada hal yang bisa lurus persis seperti rencana yang sudah dibuat.

Sama halnya seperti usaha ayam dan telur yang dirintisnya, tak ada satu pun yang ia rencanakan. Ia hanya berusaha membaca keadaan pasar dan mengambil peluang yang ada.

4. Riwayat Pendidikan Bukanlah Segalanya

Biografi Bob Sadino - Kutipan Bob Sadino Sumber: Instagram – agus_sb30_komunitasyes

“Teori adalah sebuah informasi basi.” Kurang lebih itulah yang diucapkan oleh Bob Sadino ketika ditanya pendapatnya mengenai kuliah. Ia bahkan menyebutkan kalau kuliah adalah hal yang sia-sia.

Tak hanya itu, Bob memberikan pendapat pedas mengenai para mahasiswa yang memiliki IPK tinggi. Menurutnya, seseorang yang terlalu pintar pada akhirnya hanya akan menjadi seorang karyawan, sementara seseorang yang tidak pintar justru paling cocok menjadi seorang pengusaha. Pendidikan hanya kan membuat seseorang menjadi pintar bicara tanpa bisa melaksanakan rencananya itu.

Menurutnya, seseorang yang tidak terlalu pintar itu biasanya ketika mengajukan lamaran pekerjaan akan sering ditolak oleh perusahaan. Oleh karenanya, ia terpaksa harus membuka usaha sendiri meskipun kecil-kecilan. Jika bisa menjalankan usaha itu dengan baik, pada akhirnya ia akan memperkerjakan orang-orang pintar.

5. Carilah Kegagalan dan Kerugian

Di dunia ini, semua orang tentu ingin mendapatkan keberhasilan dan keberuntungan. Setiap orang tentu berusaha keras untuk menghindari kegagalan atau kerugian.

Berbeda dengan Bob Sadino, ia justru menyarankan agar orang-orang mencari kegagalan dan kerugian. Padahal, dalam setiap usaha itu pasti terdapat rugi dan gagal juga.

Setiap kegagalan tersebut akan memberikan pelajaran pada pengusaha untuk memperbaiki bisnisnya. Pada akhirnya, ketika puncak dari sekian banyak kegagalan telah dialami oleh sang pengusaha, keberhasilan pun akan menjadi miliknya.

Lebih jauh lagi, Bob Sadino juga mengajarkan kalau seseorang mencari untung, orang tersebut cenderung tidak jadi melakukan usahanya karena takut rugi. Sementara ketika orang itu mencari rugi, usaha tersebut pasti akan dilakukannya karena tidak takut untung.

6. Jangan Menirukan Orang yang Sukses

Setiap orang tentu memiliki seorang panutan yang ingin ditirukannya, terutama ketika berhubungan dengan kesuksesan. Setiap hal yang dilakukan dan dikenakan oleh panutannya itu pun berusaha ditirukan. Orang tersebut tentu berharap dapat menirukan kesuksesan panutannya.

Bob Sadino tapi tidak menyetujui hal tersebut. Menurutnya, seseorang tidak akan dapat meraih kesuksesan jika hanya menirukan apa yang dilakukan oleh panutannya.

Alasannya karena setiap orang akan mendapatkan pengalaman hidup masing-masing terkait dengan usahanya. Sehingga tak mungkin orang tersebut bisa menyelesaikan setiap masalahnya hanya dengan cara menirukan langkah panutannya.

Jadi, bagaimana? Setelah membaca pemikiran-pemikiran Bob Sadino pada biografi ini, apakah ada yang langsung menginspirasi Anda? Adakah pemikirannya yang tidak Anda setujui?

Baca juga: Biografi Albert Einstein, Sang Penemu Teori Relativitas

Karya seputar Bob Sadino

Biografi Bob Sadino - Buku tentang Bob Sadino Sumber: Twitter – b0bsadin0

Bob Sadino adalah seorang pengusaha yang tidak pernah pelit ilmu. Ia suka sekali membagikan ilmu dan pengalaman yang sudah ia alami. Prinsipnya adalah “Aku tidak ingin membawa apa pun ketika aku mati, oleh karena itu ilmu yang aku miliki harus dibagikan dengan orang lain.”

Setidaknya ada dua buku motivasi mengenai pemikiran-pemikiran Bob Sadino yang telah ditulis, yaitu Mereka Bilang Saya Gila! karya Edy Zaqeus dan Belajar Goblok dari Bob Sadino karya Dodi Mawardi. Kedua buku tersebut berisi tentang cara berpikir dan semangat Bob Sadino sehubungan dengan kewirausahaan.

Kontroversi seputar Cara Berpakaian Bob Sadino

Biografi Bob Sadino - Bob Sadino, Presiden Soeharto, dan Ibu Tien Sumber: Tumblr – myblade89

Sebagai seorang pengusaha yang masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia, Sadino sering kali bertemu dengan presiden Indonesia, seperti Soeharto, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Normalnya, ketika seseorang bertemu dengan pemimpin negara, ia akan berusaha untuk tampil setampan dan serapi mungkin. Namun, tidak demikian dengan Bob Sadino.

Karena terlalu terbiasa mengenakan baju berlengan dan celana pendek, Bob Sadino tetap memilih untuk mengenakan pakaian kebesarannya itu. Ia pun tidak peduli ketika salah seorang staf kepresidenan menegurnya untuk mengganti pakaian yang lebih rapi.

Akhir Hayat Bob Sadino

Biografi Bob Sadino - Proses Pemakaman Bob Sadino Proses Pemakaman Bob Sadino
Sumber: Facebook – ance.dewianti

Selanjutnya, yang perlu Anda ketahui pada biografi Bob Sadino adalah tentang akhir hayat sang pengusaha sukses. Pada akhir bulan Juli 2014, istri Bob Sadino, Soelami Soejoed meninggal dunia. Sejak saat itu, Bob merasa sedih karena kehilangan penyemangat hidupnya sehingga jarang makan dan kesehatannya mulai menurun.

Sekitar bulan Oktober hingga November 2014, banyak berita yang mengabarkan kalau Bob Sadino sudah meninggal dunia. Namun, banyak kerabat dan saudaranya yang langsung menampik kabar tersebut.

Meskipun begitu, para kerabatnya membenarkan kabar kalau Bob Sadino beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Bahkan pengusaha pangan dan peternakan yang satu ini lebih sering mendapatkan sari makanan melalui infus.

Sejak bulan Desember 2014, kesehatan Bob Sadino kembali menurun hingga ia semakin sering keluar masuk Rumah Sakit Pondok Indah untuk dirawat. Setelah tak sadarkan diri selama tiga minggu, Bob Sadino menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 19 Januari 2015 pukul 17.55.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Awalnya, jasadnya akan ditempatkan satu liang lahat dengan istrinya. Namun, karena makam Soelami Soejoed masih terhitung baru, maka rencana itu pun dibatalkan. Pada akhirnya, jasadnya ditempatkan dalam satu liang lahat bersama jenazah ayah, ibu, dan kakak perempuannya yang bernama Asiah Sadino.

Baca juga: Inilah Biografi Chairil Anwar, Penyair yang Mendapat Julukan Si Binatang Jalang

Meneladani Sosok Bob Sadino melalui Biografi-nya

Demikian ulasan perjalanan hidup Bob Sadino yang dapat Anda simak pada biografi ini. Mulai dari kehidupan pribadi, pendidikan, kariernya sebagai pengusaha, hingga akhir hayatnya. Lengkap sekali, kan?

Melalui biografi Bob Sadino ini, ada banyak pelajaran yang bisa Anda petik. Salah satunya adalah ketika seseorang sudah memutuskan untuk berwirausaha, akan lebih baik kalau ia langsung melakukan rencananya itu. Kemudian, usahakan untuk menjalankannya sebaik mungkin dan jangan takut mendapatkan kegagalan.

Jika Anda ingin mencari biografi orang lain yang bisa menginspirasi seperti halnya Bob Sadino, simak artikel lain di kanal Tokoh website PosBagus.com ini. Di sini Anda bisa mendapatkan biografi Chairil Anwar, Albert Einstein, Steve Jobs, Nelson Mandela, dan masih banyak lagi.

← Biografi Mahatma Gandhi, Sang Empunya Jiwa Agung yang Cinta Damai
Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Pahlawan Nasional Asal Banten yang Dikudeta Putranya Sendiri →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Rizki Adinda

Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

Editor
Khonita Fitri

Seorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Artikel Tokoh Top

  • Biografi Edwin Soeryadjaya, Anak Konglomerat Pendiri ASTRA International

  • Biografi Axton Salim, Pewaris Takhta Salim Group Generasi Ketiga

  • Biografi Prof Salim Said, Panelis ILC Mantan Dubes RI Berprestasi

  • Biodata dan Biografi Emil Salim, Mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Orde Baru

  • Biografi John Riady, Pemegang Tonggak Kepemimpinan Lippo Karawaci

  • Biografi Andrie Wongso, Motivator yang Tak Lulus SD

  • Biografi Anthony Salim, Bos Mie Instan di Jajaran Orang Terkaya di Indonesia

  • Biografi Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Ternyata Nenek Maia Estianty

  • Biografi Sudono Salim, Pengusaha Taipan yang Dekat dengan Soeharto

  • Biografi Andrew Darwis, Pendiri Forum KASKUS yang Dikunjungi Jutaan Orang

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosBagus.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.