
Apabila terbiasa menghisap kretek, sebaiknya ketahui pula dari mana asal produk yang Anda nikmati tersebut. Siapa tahu, produk itu ternyata keluaran PT HM Sampoerna Tbk. Jika benar, maka Anda perlu mencari tahu tentang Putera Sampoerna, sang penggagas rokok kretek rendah tar dan nikotin. Siapakah ia dan apa hubungannya dengan Sampoerna? Simak informasi selengkapnya di artikel berisi biografi Putera Sampoerna berikut ini!
- Nama Lengkap
- Putera Sampoerna
- Tempat, Tanggal Lahir
- Schiedam, Belanda, 13 Oktober 1947
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Pasangan
- Kathleen Chow Liem
- Orang Tua
- Liem Swie Ling atau Aga Sampoerna (Ayah)
- Anak
- Michael Sampoerna, Jacqueline Michelle Sampoerna, Jonathan Bradford Sampoerna, Farah Kristina Sampoerna
Pernah mendengar PT HM Sampoerna Tbk, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia? Jika iya, Anda mesti tahu pula bahwa perusahaan tersebut tak dapat dipisahkan dari biografi keluarga besar Putera Sampoerna karena kepemilikannya diwariskan secara turun temurun.
Putera sendiri adalah generasi ketiga yang mewarisi perusahaan pada 1986 silam. Pada periode 1980-an, ia juga diketahui mendirikan dua perusahaan, yaitu Alfa Minimart dan Bank Sampoerna yang berlokasi di Jakarta.
Sepanjang kariernya di dunia bisnis, pria yang lahir di Belanda ini tidak hanya pernah menguasai PT HM Sampoerna Tbk saja. Jabatannya di perusahaan tersebut hanya sampai tahun 2000, lalu diserahkan kepada sang putra, Michael Sampoerna.
Di tahun yang sama, cucu dari Liem Seeng Tee ini mendirikan Putera Sampoerna Foundation (PSF). Ia menjabat sebagai Dewan Pembina di perusahaan yang kepemimpinannya diserahkan kepada sang putri, Jacqueline Michelle Sampoerna.
Tak cukup sampai di situ, nama Putera bisa dibilang cukup terkenal di dalam dan luar negeri. Apalagi, namanya sering masuk dalam daftar 40 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes sejak tahun 2006 hingga 2018. Lebih dari itu, Putera pernah pula dianugerahi penghargaan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Lantas, seperti apa sebenarnya perjalanan karier sang pengusaha selama memimpin perusahaan? Kalau Anda penasaran, simak langsung uraian lengkap seputar biografi Putera Sampoerna di bawah ini! Selamat membaca.
Kehidupan Pribadi
Berdasarkan biografi dirinya, Putera Sampoerna lahir pada 13 Oktober 1947 di Schiedam, Belanda. Setelah itu, putra generasi ketiga dari keluarga Sampoerna ini lebih banyak menghabiskan waktu tinggal di luar negeri ketimbang bersama kedua orang tuanya di Surabaya.
Ia tidak hanya pernah tinggal di Belanda, tetapi juga sempat hijrah di sejumlah negara lain. Salah satunya ialah Hong Kong, di mana pria keturunan Tionghoa ini mendapatkan pendidikan dasar di Diocesan Boys School.
Lulus dari sana, Putera melanjutkan ke sekolah menengah Carey Baptis Grammar School, Melbourne, Australia. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di University of Houston, Texas, Amerika Serikat.
Di Amerika, ia bertemu dengan wanita bernama Kathleen Chow Liem (Katie) yang juga keturunan Tionghoa. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai 4 anak, yakni Jonathan Bradford, Jacqueline Michelle, Farah Khristina, dan Michael Sampoerna.
Baca juga: Biografi Ferry Unardi, Miliarder Muda Pendiri Traveloka
Karier Putera di PT HM Sampoerna Tbk
1. Awal Gabung dengan Perusahaan
Setelah menyelesaikan studi di University of Houston, Putera tidak langsung kembali ke Indonesia dan bergabung dengan perusahaan yang kala itu dikelola oleh sang ayah, Liem Swie Ling (Aga Sampoerna). Alih-alih pulang ke Surabaya, ia justru bekerja dan tinggal di Singapura.
Di sana, ia menjalankan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha asal Malaysia. Putera baru kembali ke tanah air sekitar tahun 1980, lalu mulai terlibat dalam operasional PT HM Sampoerna Tbk.
2. Diangkat Jadi CEO
Baru beberapa tahun bergabung di PT HM Sampoerna Tbk, Putera langsung diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) menggantikan ayahnya. Ia secara resmi menjabat CEO PT HM Sampoerna Tbk pada 1986.
Tahun 1994, Aga Sampoerna meninggal dunia. Semenjak itu, Putera bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan dengan merekrut para profesional. Ia juga banyak berinovasi terhadap produk-produk rokok yang dikeluarkan perusahaan.
Di sela kesibukannya menjalankan perusahaan, Putera sempat merambah segmen bisnis lain dengan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir 1980-an. Sayangnya, bank tersebut tidak berkembang hingga akhirnya ditutup.
Bukan itu saja, PT Sampoerna juga mendirikan Alfa Minimart, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Alfamart. Perusahaan ritel itu semula ternyata cuma kios biasa yang memasarkan produk rumah tangga, tetapi juga laris manis dalam menjual rokok keluaran Sampoerna.
Posisi Putera sebagai pimpinan perusahaan hanya berjalan sekitar 14 tahun. Pada awal 2000-an, ia menyerahkan posisi tersebut kepada generasi keempat dalam silsilah keluarga Sampoerna. Sosok itu adalah anak laki-laki Putera, yaitu Michael Sampoerna.
Baca juga: Biografi Larry Page, Pendiri Google yang Memulai Perusahaannya dari Garasi
3. Sosok di Balik Terciptanya Rokok Rendah Tar
Berbicara mengenai biografi Putera Sampoerna, Anda tidak boleh melewatkan informasi penting yang satu ini. Bahwasanya, sang pengusaha adalah orang di balik tercetusnya ide membuat rokok rendah tar dan nikotin.
Pada 1988, rokok merek A Mild yang memiliki kadar tar dan nikotin rendah pun diluncurkan. Peluncuran A Mild membuat PT HM Sampoerna Tbk menjadi perusahaan pelopor produk LTLN (Low Tar Low Nikotin) di Indonesia.
Produk A Mild tercetus karena permintaan konsumen sekaligus kekhawatiran perusahaan akan beredarnya rokok kretek yang punya kadar tar dan nikotin tinggi. Ditambah lagi, kala itu belum ada perusahaan yang berani bereksperimen mengurangi kadar tar dan nikotin pada produk rokok kretek mereka.
Dan untuk mengembangkan produk A Mild, Putera meminta bantuan kepada ilmuwan bernama M. Warsianto. Sang ilmuwan diminta untuk meneliti kandungan tar dan nikotin yang tepat di setiap produk, hingga didapat ukuran yang sesuai. Ukuran yang akhirnya didapat untuk diameter 7,5 milimeter per batang adalah, kandungan tar sebanyak 14 mg dan nikotin 1 mg.
Baca juga: Biografi Yasa Paramita Singgih, Pencetak Omzet Ratusan Juta Rupiah di Usia Muda
Puncak Kesuksesan
1. Termasuk Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
Artikel biografi ini mengungkap pula mengenai masuknya nama Putera Sampoerna di jajaran orang terkaya di Indonesia. Namanya tercatat dalam daftar yang dirilis Forbes hampir setiap tahun sejak 2006, di mana ia menempati peringkat ke-2 dengan total kekayaan bersih senilai USD 2,1 juta (Rp29,5 miliar).
Hingga 2011, namanya masih masuk dalam daftar 40 orang terkaya di tanah air dengan jumlah kekayaan senilai USD 2,4 miliar (Rp33,6 triliun). Sejak itu, jumlah kekayaan Putera dan keluarga bisa dibilang cenderung menurun.
Dari total USD 2,1 miliar (Rp29,4 triliun) di tahun 2013, kekayaan mereka tercatat hanya mencapai sekitar USD 1,9 miliar (Rp26 triliun) pada 2017 dan USD 1,75 miliar (Rp24,5 triliun) pada 2018. Meski begitu, pada 2018, nama Putera berada di peringkat ke-13 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes.
Baca juga: Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Lulusan SMA yang Jadi Juragan Supercar
2. Raih Penghargaan dari Amerika
Putera pernah menerima penghargaan Peace Through Commerce Medal Award dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada tahun 2011. Perwakilan dari departemen terkait mengungkapkan, Putera merupakan pengusaha yang berperan aktif dalam meningkatkan perdagangan internasional antara Amerika dengan Indonesia.
“Penghargaan itu kami berikan atas usaha aktif Putera Sampoerna dalam meningkatkan perdagangan internasional antara Amerika dengan Indonesia melalui kerja sama di bidang pendidikan tingkat tinggi,” demikian terang Fransisco J Sanchez, Wakil Menteri Perdagangan AS di sela acara penyerahan penghargaan di Bali, 12 Desember 2011, seperti dilansir Republika.
Putera sendiri mengaku bangga menjadi salah satu penerima penghargaan bergengsi tersebut. Ia berharap, hal ini dapat turut meningkatkan kerja sama perdagangan dan pertumbuhan ekonomi antara kedua negara.
“Saya merasa tersanjung bisa menjadi salah satu penerima penghargaan di antara sekelompok nama-nama hebat di dunia,” katanya pada kesempatan yang sama. “Saya berharap jalinan kerja sama ini akan membantu pengembangan generasi muda berkarakter, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan menghasilkan pendidikan berkelas dunia.”
Selain Putera, ada nama-nama lain yang menerima penghargaan serupa dari berbagai penjuru dunia, mulai dari Tiongkok, Hong Kong, Jerman, AS, dan Australia. Yang jelas, penghargaan itu diberikan kepada individu, kelompok, dan organisasi yang telah mempromosikan dan mengembangkan inisiatif ekspor, mendorong pendekatan inovatif, dan meningkatkan perdagangan AS.
Baca juga: Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Handal Peternak Uang
Sumbangsih untuk Indonesia
1. Mendirikan Yayasan
Jika menyimak lebih dalam tentang kehidupan Putera Sampoerna di artikel biografi ini, Anda dapat mengetahui sisi-sisi kemanusiaan yang dimilikinya. Salah satunya bisa dilihat sewaktu pria kelahiran Belanda itu mendirikan Putera Sampoerna Foundation (PSF) pada tahun 2001.
PSF didirikan sebagai sebuah organisasi sosial yang bertujuan untuk mendukung pembangunan di Indonesia. Dua tahun sejak awal berdirinya sampai 2003, PSF telah memberikan setidaknya 9.250 beasiswa melalui berbagai program.
Mengutip dari situs resmi, PSF juga tercatat telah banyak meluncurkan program-program peningkatan pendidikan. Di antaranya adalah United School Program dan Program Bantuan Pendidikan yang diwujudkan dengan pemberian sekitar 25.089 beasiswa.
Tahun 2007, yayasan ini mulai mendirikan unit-unit bisnis, seperti Sampoerna Academy, Sekolah Pendidikan, dan Bait Al-Kamil. Hingga 2009, PSF mampu memberikan 33.390 beasiswa kepada siswa-siswi yang berhak dan layak.
Fokus yayasan pun berkembang, tidak hanya di bidang pendidikan, tapi juga hal lain yang berlandaskan pada 4 pilar. Empat pilar tersebut di antaranya ialah pendidikan, pemberdayaan wanita, kewirausahaan, dan bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Sosok Wanita Sukses dalam Buku Mimpi Sejuta Dolar
2. Mendirikan Sekolah Berskala Internasional
Berawal dari PSF, Putera kemudian mendirikan Sampoerna Academy Boarding School (SABS) dan School of Education (SSE) pada 2009. Selanjutnya di tahun 2010, didirikan pula Sampoerna School of Business (SSB).
Akademi yang digagas PSF ini menerapkan kurikulum yang diakui secara internasional. Lewat situs resmi Sampoerna Schools System, PSF menyatakan diri sebagai sebuah institusi pendidikan tersier yang menawarkan gelar dari universitas mitra yang ada di Amerika.
Setiap elemen di dalam sistem pendidikannya diatur secara terpisah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, Amerika, maupun lembaga internasional terkait yang sesuai. Kurikulum, fasilitas modern, dan gaya pengajaran yang berskala internasional diharapkan dapat menyulut potensi setiap siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin.
Tahun 2013, PSF menggabungkan SSE dan SSB menjadi satu institusi yang dikenal dengan nama Sampoerna University. Hingga 2015, universitas ini tercatat mempunyai 3 jurusan, yaitu Teknik dan Teknologi, Bisnis, serta Pendidikan.
Baca juga: Biografi Steve Jobs, Sosok Pendiri Apple yang Memiliki Ambisi Luar Biasa
Kagum setelah Membaca Biografi Putera Sampoerna?
Kiranya, itulah tadi informasi penting seputar biografi Putera Sampoerna yang perlu Anda ketahui. Barangkali dengan mengetahuinya, Anda dapat meneladani keuletan dan kerja keras mantan bos PT HM Sampoerna Tbk itu dalam mengembangkan perusahaan.
Tak sekadar mengembangkan, ia bahkan membuka peluang-peluang usaha baru bagi banyak orang. Salah satunya dengan mendirikan sekolah dan yayasan yang tentunya memerlukan tenaga-tenaga profesional untuk mengelolanya.
Anda kagum dengan pria yang menghabiskan masa mudanya di luar negeri ini, bukan? Jika Anda mencari biografi pengusaha sukses Indonesia selain Putera Sampoerna, PosBagus juga merangkum artikel profil Bob Sadino, Robert Budi Hartono, William Tanuwijaya, dan masih banyak lagi. Untuk itu, jangan lewatkan artikel-artikel kami, ya!