
Nama Susilo Wonowidjojo mungkin tak asing di telinga Anda karena sering bertengger dalam daftar orang-orang terkaya di Indonesia. Namun, tahukah Anda darimana laki-laki ini mendapatkan kekayaannya? Kalau belum, mari simak informasi lengkapnya dalam biografi Susilo Wonowidjojo dalam artikel ini.
- Nama Lengkap
- Susilo Wonowidjojo
- Nama Lain
- Cai Daoping
- Tempat, Tanggal Lahir
- Kediri, 18 November 1956
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Pasangan
- Melinda Setyo
- Anak
- Indra Wonowidjojo, tiga lainnya dirahasiakan
- Orang Tua
- Surya Wonowidjojo (Ayah), Tan Siok Tjien (Ibu)
- Saudara
- Rahman Halim (Alm)
Sigit Sumargo Wonowidjojo
Wurniati Wonowidjojo
Juni Setiati Wonowidjojo
Sujati Wonowidjojo
Suarto Wonowidjojo
Gudang Garam merupakan salah satu produsen rokok yang menguasai pasar olahan tembakau di Indonesia. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau biografi Susilo Wonowidjojo sebagai Presiden Direktur yang memimpin perusahaan ini banyak dicari orang.
Susilo boleh jadi mewarisi usaha rokok Gudang Garam dari ayahnya, Surya Wonowidjojo. Namun, ia sebenarnya memiliki andil yang penting dalam memajukan perusahaan ini agar tidak kalah bersaing dengan produsen-produsen rokok lainnya, seperti Djarum dan Sampoerna.
Ia banyak menyumbang buah pemikiran yang membantu meningkatkan penjualan produk Gudang Garam. Sebut saja penggunaan mesin untuk pembuatan rokok kretek, produksi rokok kretek mild, dan teknik membuat filter rokok.
Hasilnya, Gudang Garam berhasil mempertahankan posisi mereka sebagai produsen rokok terpercaya di Indonesia lebih dari 50 tahun lamanya. Bahkan, produk perusahaan ini juga diekspor ke pasar luar negeri.
Lantas, seperti apa perjalanan hidup laki-laki ini dalam mempertahankan kerajaan bisnis keluarganya? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak ulasan lengkap biografil Susilo Wonowidjojo di bawah ini.
Latar Belakang Susilo Wonowidjojo
Memiliki nama asli Cai Daoping, Susilo Wonowidjojo merupakan anak dari pasangan Surya Wonowidjojo dengan Tan Siok Tjien. Surya merupakan pendiri dari perusahaan rokok Gudang Garam yang berasal dari Fujian, Tiongkok.
Surya bermigrasi dari Tiongkok ke Indonesia sekitar tahun 1927 dan menetap di Sampang, Madura. Ia kemudian pindah ke Kediri untuk ikut pamannya bekerja di perusahaan rokok Tjap 93. Sempat menduduki posisi sebagai pimpinan, Surya kemudian memutuskan untuk keluar dari Tjap 93 dan mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958.
Sayangnya, informasi mengenai keluarga Susilo Wonowidjojo yang dapat dirangkum dari biografi lengkapnya ini terbilang minim. Laki-laki yang lahir pada tanggal 18 November 1956 ini diketahui menikah dengan seorang perempuan bernama Melinda Setyo.
Dari pernikahannya, pasangan ini dikaruniai empat orang anak. Profil anak-anak Susilo Wonowidjojo memang tidak banyak dibahas di berbagai biografi laki-laki ini. Namun, berita pernikahan putra Susilo cukup menyita perhatian publik pada tahun 2018.
Keluarga pemilik Gudang Garam ini menggelar pernikahan putra mereka, Indra Wonowidjojo dengan Adeline Sutrisno di The Ritz-Carlton, Singapura. Pernikahan yang dihelat pada tanggal 8 Desember 2018 itu dimeriahkan oleh penyanyi internasional yang juga merupakan member dari grup vokal Westlife, Shane Filan.
Baca juga: Biografi Raden Patah, Putra Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak
Perjalanan Karier di Bisnis Rokok Indonesia
1. Berdirinya Gudang Garam
Gudang Garam menjadi bisnis terbesar dan terpenting dalam biografi Susilo Wonowidjojo. Pasalnya, berkat perusahaan rokok ini, namanya masuk ke dalam daftar orang-orang terkaya di Indonesia menurut Forbes.
Sebelum mengetahui sepak terjang Susilo dalam mengembangkan Gudang Garam, sebaiknya Anda menyimak dahulu bagaimana awal mula perusahaan ini berdiri. Gudang Garam dirintis oleh Surya Wonowidjojo dengan bermodalkan lahan sewaan seluas 1000 m² di Kelurahan Sampir, Kediri.
Surya mendirikan pabrik rokoknya dengan nama awal Inghwie dan hanya memiliki karyawan sebanyak 50 orang. Olahan tembakau yang diproduksi perusahaan ini adalah Sigaret Kretek-Linting (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Produk Gudang Garam mulanya dipasarkan di daerah Kediri, Blitar, Nganjuk, dan Kertosono. Seiring dengan penjualan yang meningkat dan berkembangnya perusahaan, Surya lalu mengganti nama pabriknya menjadi Gudang Garam. Lahan yang awalnya hanya mampu ia sewa juga dibeli dan menjadi hak miliknya.
Di atas lahan itu, terdapat bangunan yang dinamakan sebagai Unit 1 sebagai tempat produksi. Karena permintaan pasar yang terus meningkat, Surya mau tak mau akhirnya membangun Unit 2, 3, dan seterusnya.
Berawal dari industri rumahan, Gudang Garam kemudian berubah status berbentuk firma pada tahun 1969. Dua tahun setelahnya, perusahaan yang didirikan Surya ini kemudian naik level menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Sayangnya, keluarga Wonowidjojo serta karyawan Gudang Garam merasa kehilangan atas wafatnya Surya pada tahun 1985. Alhasil, kepemimpinan diambil alih oleh Rachman Halim atau Tjoa To Hing yang merupakan kakak dari Susilo. Di bawah kepemimpinan Rachman, Gudang Garam go public dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kode emiten GGRM.
Baca juga: Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Lulusan SMA yang Jadi Juragan Supercar
2. Meneruskan Kepemimpinan
Dalam biografi Susilo Wonowidjojo, laki-laki ini diangkat sebagai Direktur Perseroan Gudang Garam pada tahun 1976. Ia bertanggung jawab akan pengadaan atau pengelolaan bahan baku, perasa, persediaan, dan manajemen produksi.
Susilo menjadi tokoh penting di balik inovasi-inovasi Gudang Garam untuk merajai pasar sigaret di Indonesia. Laki-laki kelahiran Kediri ini mengembangkan mesin khusus untuk memproduksi rokok kretek pada tahun 1979.
Pada tahun 2002, Gudang Garam mengeluarkan produk rokok kretek mild pertama mereka yang memiliki kadar kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk ini juga merupakan buah pemikiran dari Susilo yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur.
Selain itu, ia dengan rekannya yang bernama Buana Susilo juga merumuskan metode memproduksi filter rokok pada tahun yang sama. Penemuan ini menjelaskan pembuatan rokok saring dalam arah memanjang yang sedikitnya terdiri dari dua bagian saringan yang berbeda. Bahkan, cara ini telah mendapatkan hak paten di Amerika Serikat.
Posisi presiden direktur kemudian diambil alih oleh Susilo pada tahun 2009 setelah kakaknya, Rachman, wafat pada tahun 2008 di Singapura. Ia melakukan ekspansi dengan memperluas pemasaran produk Gudang Garam hingga ke luar negeri.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor dari PT Gudang Garam adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Jepang, dan negara-negara di Timur Tengah. Kebanyakan produk yang diekspor adalah produk Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Baca juga: Profil Anindya Bakrie, Penerus Generasi Ketiga Kerajaan Bisnis Bakrie Group
3. Mempertahankan Gudang Garam sebagai Produsen Rokok Besar di Indonesia
Menurut data dari Statista yang dirilis pada Agustus 2019, Gudang Garam masuk ke dalam salah satu produsen rokok terbesar di dunia berdasarkan jumlah penjualannya pada tahun 2018. Perusahaan ini meraup keuntungan sebanyak 6,3 miliar dolar atau sekitar 88 triliun rupiah saat itu.
Sementara itu, perluasan pangsa pasar di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan, yakni di angka 23,1%. Sebelumnya, perusahaan ini menguasai pasar sigaret dalam negeri dengan persentase 21,4%.
Berawal dari industri rumahan dengan karyawan berjumlah 50 karyawan, Gudang Garam menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 33 ribu orang pada tahun 2018. Sementara itu, perusahaan mengelola 208 hektare area produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Kesuksesan Gudang Garam sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia mengantarkan Susilo sebagai orang kedua terkaya di Indonesia menurut Forbes pada tahun yang sama. Ia memiliki kekayaan sejumlah 9,2 miliar dolar atau kira-kira setara dengan 128 triliun rupiah. Sementara itu, posisi pertama ditempati oleh Hartono bersaudara sebagai pemilik Djarum dengan total kekayaan 35 miliar dolar atau sekitar 490 triliun rupiah.
Baca juga: Biografi Ernest Douwes Dekker, Aktivis Keturunan Belanda yang Memperjuangkan Nasib Kaum Pribumi
Perusahaan-Perusahaan di Sektor Lain
Gudang Garam dalam biografi Susilo Wonowidjojo bukanlah satu-satunya perusahaan yang laki-laki ini kelola. Ia juga melebarkan sayap ke sektor-sektor lain yang memiliki peluang bisnis tidak kalah menguntungkan. Apa saja? Mari simak informasi lengkapnya dalam ulasan berikut ini:
1. Pemasaran
Untuk mempermudah pemasaran produk rokok Gudang Garam, PT Surya Madistrindo (SM) akhirnya didirikan pada tahun 2002. Perusahaan ini pernah bekerja sama dengan tiga perusahaan distributor lainnya sampai akhirnya ditunjuk sebagai distributor tunggal pada tahun 2009. Susilo menempati posisi sebagai Presiden Komisaris di perusahaan ini.
Seluruh strategi distribusi dan marketing lapangan Gudang Garam di Indonesia dipegang oleh SM. Perusahaan ini memiliki 12 kantor perwakilan regional dan lebih dari 180 kantor perwakilan area. Selain itu, ada lebih dari dari 14 ribu orang karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan yang berpusat di Jakarta ini.
2. Investasi
Gudang Garam mendirikan anak perusahaan PT Surya Dhoho Investama yang bergerak di bidang investasi pada tanggal 24 Oktober 2016. Modal yang digelontorkan sebanyak 99,99 miliar rupiah yang melambangkan jumlah kepemilikan saham Gudang Garam, yaitu sebesar 99,99%.
PT Surya Dhoho Investama membeli lahan seluas 268 hektare dari PT Bukit Dhoho Indah pada tahun 2017 untuk membangun proyek bandara di Kediri. Tanah itu mencakup empat desa, yaitu Bulusari, Grogol, Jatirejo, dan Tiron.
3. Transportasi Udara
Anak usaha Gudang Garam lainnya yang pengelolaannya juga diawasi oleh Susilo adalah PT Surya Air. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 ini memiliki tujuan untuk mewadahi beberapa armada helikopter untuk menunjang mobilitas Gudang Garam serta penerbangan privat.
Perusahaan yang berkantor pusat di Kediri ini memiliki 6 armada helikopter dengan kapasitas penumpang kurang dari 30 tempat duduk. Tidak hanya melayani penerbangan pribadi, maskapai ini juga bersedia melakukan penerbangan untuk medis.
4. Agribisnis
Indonesia memiliki beragam komoditi perkebunan yang banyak diminati di pasaran, salah satunya adalah kelapa sawit. Hal itu juga tak luput dari perhatian Susilo Wonowidjojo dalam ulasan biografi lengkapnya ini.
Laki-laki ini mendirikan PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin Group) pada tahun 1993. Perusahaan ini mengelola lahan perkebunan kelapa sawit seluas kurang lebih 140 ribu hektare yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Sebanyak 35% kepemilikan dari lahan-lahan itu bekerja sama dengan komunitas lokal di bawah manajemen Makin Group. Perusahaan ini mengoperasikan tiga belas pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas produksi 635 ton TBS (tandan buah segar) per jam.
Baca juga: Biografi Al Farabi, Filsuf Islam Pertama yang Menggabungkan Filsafat Yunani Klasik dengan Ilmu Agama
Partisipasi dalam Tanggung Jawab Sosial
Tidak banyak pemberitaan mengenai kegiatan amal yang dilakukan oleh Susilo Wonowidjojo secara pribadi dalam biografi laki-laki ini. Namun, Gudang Garam sebagai salah satu perusahaan yang ia kelola memiliki program untuk kemanusiaan setiap tahun.
Pada tahun 2018, Gudang Garam ikut berpartisipasi dalam program renovasi rumah di Kabupaten Probolinggo yang mengangkat tema One Village One Corporate (OVOC). Dalam program itu, perusahaan ini membantu menyediakan sanitasi yang layak, perumahan untuk kaum disabilitas dan orang tua, serta perlindungan hak-hak kepemilikan properti.
Ketika musibah gempa bumi melanda Bali dan Lombok pada Agustus 2018, Gudang Garam menyediakan akses pasokan air bersih. Tak hanya itu, perusahaan ini juga mengirimkan foldable container sejumlah 32 unit, office container sebanyak 4 unit, dan 1 unit toilet container untuk rumah sakit dan perkantoran yang membutuhkan pengganti bangunan pascagempa.
Bertepatan dengan perayaan hari jadi perusahaan yang ke-60, Gudang Garam ikut terlibat dalam parade budaya Kediri Night Carnival dan Surabaya Flower Parade. Selain untuk memajukan pariwisata lokal, dua parade itu juga sebagai bentuk perayaan ulang tahun Kota Kediri dan Surabaya.
Baca juga: Biografi Joko Pinurbo, Calon Pastor yang Banting Setir Jadi Penyair
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Biografi Susilo Wonowidjojo
Demikian ulasan lengkap mengenai biografi Susilo Wonowidjojo yang dapat kami rangkum. Mulai dari latar belakang, menjadi tokoh penting di balik berkembangnya Gudang Garam, sampai membuka usaha bisnis di sektor-sektor lain.
Dari Susilo Wonowidjojo, Anda dapat belajar bahwa memunculkan inovasi-inovasi baru di dunia bisnis memang penting. Jika tidak keluar dari zona nyaman, Anda bisa saja ketinggalan dan melewatkan kesempatan untuk menjadi lebih sukses.
Selain biografi Susilo Wonowidjojo, masih banyak profil dari tokoh-tokoh ternama lainnya yang dapat Anda temukan di PosBagus. Sebut saja William Tanuwijaya, Sukanto Tanoto, dan Ferry Unardi.
Bukan hanya itu saja, PosBagus juga menyajikan beragam artikel menarik yang mungkin bermanfaat untuk Anda. Beberapa di antaranya adalah kumpulan kata inspiratif, daftar resep makanan, serta panduan berwisata di kota-kota di Indonesia. Selamat membaca.