
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan merek fashion pria Men's Republic. Namun, tahukah Anda kalau merk tersebut dibuat oleh pria muda bernama Yasa Singgih saat usianya baru 19 tahun? Penasaran dengan kisah lengkapnya? Simak biografi Yasa Paramita Singgih dalam artikel ini!
- Nama Asli
- Yasa Paramita Singgih
- Tempat, Tanggal Lahir
- Bekasi, 23 April 1995
- Warga Negara
- Indonesia
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Orang Tua
- Marga Singgih (Ayah), Wanty Sumarta (Ibu)
Di bawah usia 20 tahun, kebanyakan orang mungkin masih sibuk kuliah atau bermain. Beda halnya dengan Yasa Singgih, saat berusia 19 tahun ia sudah berhasil mendirikan usahanya sendiri. Kesuksesannya itulah yang membuat orang-orang tertarik untuk mengulik biografi Yasa Paramita Singgih.
Sukses mendirikan usaha di usia muda tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Yasa Singgih. Mulai dari menjual lampu hias, berdagang kaos, hingga membuka usaha kuliner pernah ditekuninya.
Ia berulang kali gagal, jatuh, dan tersungkur dalam membangun usaha. Bahkan, ia sempat rugi ratusan juta karena usahanya tak berjalan dengan lancar. Meskipun sempat stres, ia kemudian bisa bangkit lagi dan memulai kembali merintis sebuah usaha.
Hingga akhirnya, pada 2014, ia berhasil merintis usaha produksi sepatu yang diberi nama Men’s Republic. Seiring berjalannya waktu, ia tak hanya menjual sepatu, tapi juga jaket, kaos, dan tas.
Kesuksesannya di usia muda ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Oleh karenanya, ia berhasil mendapat beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Marketeers Youth of The Year yang diberikan oleh konsultan marketing Mark Plus.
Itulah tadi sepenggal kisah perjalanan hidup Yasa Singgih. Seperti apa kelanjutan kisahnya? Jika Anda penasaran dengan perjalanan kariernya, langsung saja simak artikel yang membahas biografi Yasa Paramita Singgih ini. Yuk, disimak langsung!
Sekilas tentang Yasa Singgih
Siapa orang tua Yasa Singgih? Tanggal berapa ia dilahirkan? Mungkin pertanyaan-pertanyaaan tersebut sempat terlintas dalam benak Anda. Jika ingin tahu informasinya, simak ulasan singkat biografi Yasa Singgih berikut ini!
Pria bernama lengkap Yasa Paramita Singgih ini lahir di Bekasi pada 23 April 1995. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Mungkin, orang-orang mengira orang tua atau keluarga Yasa juga seorang pengusaha yang kaya raya, padahal tidak.
Ayahnya, Marga Singgih, sempat bekerja di salah satu perusahaan retail sepatu. Sementara ibunya, Wanty Sumarta, adalah seorang pegawai kantor. Kedua kakaknya pun bekerja di sebuah perusahaan, bukan wirausahawan. Dengan kata lain, Yasa Singgih memang membangun dan mengasah sendiri kemampuannya.
Keinginan untuk menghasilkan uang sendiri itu muncul ketika ia masih duduk di bangku SMP. Pada saat itu, ia memikirkan cara untuk lulus sekolah dengan uangnya sendiri. Sebab, ayahnya terkena penyakit jantung dan harus segera dioperasi untuk pemasangan ring.
Akan tetapi, Marga Singgih menundanya karena terhimpit masalah ekonomi. Ia lebih memilih mengalokasikan uangnya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya ketimbang memasang ring. Mengetahui hal tersebut, Yasa merasa tertampar dan berkeinginan untuk mengubah hidupnya.
Ia khawatir keadaan ayahnya semakin memburuk. Di sisi lain, ia juga cemas tak sanggup melanjutkan sekolahnya. Kekhawatiran itulah yang memicunya untuk bekerja agar bisa menghasilkan uang sendiri dan membantu perekonomian keluarga.
Sebelum akhirnya menjadi pengusaha, dirinya sempat bekerja serabutan, yakni sebagai EO dan pembawa acara. Namun, karena merasa penghasilannya masih kurang, ia memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha.
Baca juga: Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Lulusan SMA yang Jadi Juragan Supercar
Jatuh Bangun Merintis Usaha
Bisa sukses menjadi entrepreneur muda bukanlah perkara yang mudah. Yasa harus melewati beberapa kali kegagalan hingga akhirnya bisa meraihnya. Kira-kira, seperti apa kisah lengkapnya? Simak dalam ulasan singkat di artikel biografi Yasa Paramita Singgih berikut!
1. Berjualan Kaos
Pada saat masih SMA, di mana kebanyakan anak-anak fokus belajar dan bermain, Yasa justru memutar otak untuk mendirikan usaha. Bermodal nekat, ia mencoba usaha di bidang fashion.
Ia mencoba membuat desain kaos dari Microsoft Word, lalu ia cetak sejumlah 24 kaos di usaha konveksi milik temannya. Sayangnya, ia hanya berhasil menjual dua buah kaos saja, salah satunya dibeli oleh ibunya sendiri.
Meski begitu, ia tak ingin menyerah untuk menjadi pengusaha. Kemudian, Yasa mencoba peluang bisnis lain, yaitu membeli kaos-kaos di Tanah Abang dan menjualnya kembali. Dari berjualan kaos, meski hasilnya tak begitu banyak, ia bisa membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Modern dari Solo
2. Membuka Usaha Kuliner
Pada akhir tahun 2012, tepat di usianya yang ke-17 tahun, Yasa mencoba peruntungan lain, yaitu membuka kedai teh dan kopi bernama Ini Teh Kopi. Dalam waktu satu tahun, ia memiliki dua cabang sekaligus.
Tak hanya minuman saja, kedainya juga menjual beberapa makanan dan cemilan, seperti gengsot, mie kangkung, roti panggang, dan lain-lain. Rasa kopinya pun bervariasi, salah satunya adalah kopi rasa durian.
Sayangnya, di akhir tahun 2013, Yasa mengalami kemalangan. Ia gagal memasarkan dan mengembangkan usaha kulinernya. Kerugiannya pun tak tanggung-tanggung, yaitu sekitar 150 juta rupiah.
Mengalami kerugian besar di usia yang masih sangat muda tentunya bukanlah perkara kecil. Ia sempat mengalami stres berat dan berpikir untuk menjadi pekerja kantoran seperti kedua orang tuanya saja.
Beruntung, ayah dan ibunya selalu memberi dukungan moril. Mereka terus menerus memberikan semangat kepada anaknya agar bisa bangkit untuk mendirikan usaha kembali. Hingga akhirnya, ia bisa bangkit dari keterpurukannya dan memikirkan usaha apa lagi yang akan ditekuninya.
3. Kembali Menekuni Usaha di Bidang Fashion
Setelah bangkit dari keterpurukkan, Yasa menekuni lagi usaha di bidang fashion. Jika dulu hanya membeli kaos di Tanah Abang lalu menjualnya kembali, kali ini dirinya benar-benar ingin membuat brand sendiri.
Saat ayahnya pensiun dari perusahaan retail sepatu, Yasa mulai tertarik untuk mengulik soal industri sepatu dari sang ayah. Dari situ, Yasa berminat untuk membuat sepatu.
Akan tetapi, karena tak memiliki modal untuk membuka usaha, ia mengunjungi teman sang ayah yang bekerja di bidang industri sepatu di Bandung untuk berutang produksi. Pada tahun 2014, ia berutang sejumlah 5 lusin sepatu yang nantinya akan diganti dengan uang hasil penjualan.
Sepatu yang diproduksinya tersebut ia beri label Men’s Republic dan dijual via online. Target marketingnya adalah pria kelas menengah dengan range usia 18 hingga 24 tahun. Dua bulan menekuninya, dirinya berhasil membayar utang produksi pada rekan ayahnya. Itu berarti, usahanya di bidang usaha sepatu mulai membuahkan hasil.
Baca juga: Biografi Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang Cemerlang di Bidang Militer Sejak Muda
Kisah Sukses
Artikel biografi Yasa Paramita Singgih ini kurang lengkap kalau belum mengulik soal kisah suksesnya menjadi seorang entrepreneur. Seperti apa kisahnya? Berapa omzet yang telah ia dapat? Simak langsung ulasannya di bawah ini!
1. Men’s Republic
Tak hanya sepatu saja, Men’s Republic juga memproduksi kaos, jaket, dan tas khusus para pria. Dilansir dari Liputan6, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, ia berhasil mencetak omzet sebanyak 200 juta per bulan melalui Men’s Republic.
Bahkan, ia berhasil memiliki customer dari berbagai negara. Tiap bulannya pasti ada saja orang dari luar negeri yang memesan produknya, seperti dari Malaysia, Filipina, Vietnam, Taiwan, Tiongkok, Nigeria, dan lain-lain.
Hal tersebut tentu diraihnya bukan karena keberuntungan belaka. Namun, kejeliannya dalam melihat peluang dan strategi bisnis yang bisa membuatnya sukses. Dalam wawancara dengan youtuber bernama Rico Huang, Yasa mengaku tidak membuat sendiri desain produksinya.
Yang ia pahami hanyalah strategi marketing, bukan desain, sehingga ia merekrut beberapa karyawan untuk menunjang produksinya. Masih di wawancara yang sama, Yasa menyebutkan tiga hal yang membuat Men’s Republic sukses di pasaran, yaitu brand, e-commerce, dan media lifestyle pria.
Awalnya, Yasa Paramita Singgih hanya menjual produknya via media sosial seperti Facebook dan Instagram. Seiring perkembangan zaman, ia mengalihkan semua pembelian produk melalui website. Sementara untuk media sosial hanya untuk pemasaran produk-produk saja.
Sebagai upaya pendekatan dengan customer, Instagram Men’s Republic tak hanya berisi produk-produk saja, tetapi juga informasi-informasi menarik lainnya. Yasa ingin ketika orang-orang membuka Instagram Men’s Republic, mereka tak hanya melihat produk saja, tapi juga konten-konten yang bermanfaat.
Baca juga: Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Handal Peternak Uang
2. Women’s Republic
Sukses dengan usaha retail Men’s Republic tak membuat Yasa Singgih cepat puas. Pada pertengahan tahun 2019, ia mengepakkan sayapnya dengan merambah bisnis lain, yaitu Women’s Republic.
Secara konsep memang masih sama, bergerak di bidang fashion yang menjual sepatu, kaos, jaket, dan tas. Namun, sesuai dengan mereknya, Women’s Republic fokus ke fashion wanita. Kemudian, Yasa mengolaborasikan kedua brand-nya dengan Youth of Indonesia yang dipimpin oleh Chelsea Islan.
Tujuannya adalah untuk menjual sepatu yang semua keuntungannya diberikan ke organisasi sosial di luar Pulau Jawa. Program tersebut fokus untuk membantu anak-anak kurang mampu agar dapat melanjutkan sekolahnya.
Prestasi dan Penghargaan
Masih semangat membaca artikel biografi Yasa Paramita Singgih ini, kan? Setelah sebelumnya membahas soal kisah suksesnya, kini saatnya mengulik penghargaan yang telah berhasil diraihnya. Apa sajakah itu? Yuk, simak langsung!
Pada tahun 2016, pria kelahiran 1995 ini berhasil menjadi juara 1 program Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Saat memenangkan penghargaan tersebut, Yasa masih menjadi mahasiswa jurusan Marketing Komunikasi di Universitas Binus.
Masih di tahun yang sama, ia juga berhasil mendapatkan penghargaan Marketeers Youth of The Year dari perusahaan konsultan marketing Mark Plus. Penghargaan itu diraihnya atas inovasi dan ide kreatif di dunia marketing.
Tak hanya itu saja, Yasa Singgih juga terpilih sebagai salah satu finalis 30 Under 30 Asia versi majalah Forbes. Ia berhasil mendapatkan predikat The Youngest Forbes 30 Under 30 Asia 2016. Bisa masuk daftar tersebut tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Yasa dan keluarganya.
Pada tahun 2o17, ia berhasil menjadi juara 1 ajang Global Student Entrepreneur Asia Pacific 2017. Ia juga menjadi finalis pada babak final kompetisi Global Student Entrepreneur yang diselenggarakan oleh Entrepreneur Organization.
Fakta Menarik
Anda penasaran dengan apa saja fakta-fakta menarik pengusaha yang sukses di usia muda ini? Dalam artikel yang mengulik biografi Yasa Paramita Singgih ini, telah kami rangkum 3 fakta menariknya. Yuk, langsung baca!
1. Menulis Buku Never Too Young To Become A Millionaire
Pada tahun 2015, Yasa Singgih menulis buku bertajuk Never Too Young To Become A Millionaire. Buku yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo ini mengisahkan tentang kisah perjalanan Yasa dalam membangun brand fashion.
Tak hanya soal kisahnya saja, di buku ini juga terdapat tips dan strategi mengembangkan usaha dari nol. Ia ingin menyadarkan para muda-mudi bahwa usaha itu bisa dimulai kapan saja.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Sosok Wanita Sukses dalam Buku Mimpi Sejuta Dolar
2. Memiliki Jiwa Sosial yang Tinggi
Yasa Singgih dikenal sebagai pria pekerja keras. Selain itu, ia juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tiap tahunnya, ia menjual 10.000 pasang sepatu dan hasil penjualannya diserahkan ke Rumah Singgah Saab Shares yang berlokasi di Jakarta. Pada buku yang ditulisnya pun ia menyebutkan pentingnya bersedekah.
Dalam sebuah acara yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier, Yasa mengatakan bahwa salah satu impiannya adalah mendirikan yayasan. Ia ingin membantu anak-anak yang kurang beruntung agar tetap bisa hidup dengan layak.
3. Mempunyai Wish List yang Ditempel di Tembok
Sejak usia 15 tahun, dirinya sudah memiliki beberapa keinginan dan cita-cita. Agar selalu teringat dan termotivasi untuk meraihnya, ia sengaja menuliskan mimpi-mimpinya di secarik kertas dan ditempelkan di dinding kamarnya.
Jadi, tembok kamar Yasa telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya dalam meraih mimpi. Ketika sudah terwujud, ia akan mencoret mimpinya yang tertulis di kertas tersebut. Salah satu mimpi yang telah terwujud adalah membiayai kuliahnya sendiri.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Biografi Yasa Singgih
Itu tadi ulasan lengkap mengenai biografi Yasa Singgih, mulai dari hal yang membuatnya menjadi pengusaha hingga fakta-fakta menariknya. Dari informasi yang telah kami sajikan, kini kamu sudah tahu seluk beluk pengusaha sukses di usia muda ini, kan?
Dari artikel biografi Yasa Paramita Singgih ini, kira-kira, hal apa saja yang bisa Anda petik? Pastinya, ada beberapa pelajaran bermanfaat yang bisa Anda jadikan sebagai motivasi untuk hidup lebh baik lagi, salah satunya adalah selalu bekerja keras. Ingatlah bahwa Yasa pernah gagal berulang kali dalam merintis usaha, tetapi ia tak pernah menyerah.
Jika Anda ingin mengulik biografi tokoh-tokoh inspiratif lainnya, langsung saja telusuri PosBagus.com. Tak hanya biografi Yasa Paramita Singgih saja, di sini juga ada biografi Merry Riana, Albert Einstein, Chairil Anwar, dan masih banyak lagi.
Selain artikel biografi, di sini juga terdapat informasi menarik lainnya untuk menambah wawasan Anda. Beberapa di antaranya adalah kutipan inspiratif, rekomendasi tempat wisata, kumpulan resep masakan. dan lain-lain. Selamat membaca!