
Siapa, sih, yang tak mengetahui ilmuwan fisika nan jenius bernama Albert Einstein? Nah, kalau Anda penasaran dengan profil lengkap sang ilmuwan, mulai dari kehidupan pribadinya, penemuan-penemuan kerennya, hingga kontroversi tentangnya, simak biografi Albert Einstein di artikel ini!
Albert Einstein adalah sosok ilmuwan yang begitu mendunia hingga mungkin hampir tidak ada manusia di bumi yang belum pernah mendengar namanya. Meski demikian, banyak juga yang hanya mengetahui nama tanpa tahu lebih jauh tentang Albert Einstein. Nah, oleh sebab itulah artikel biografi Albert Einstein ini hadir.
Di sini, Anda bisa mendapatkan informasi-informasi menarik tentang ilmuwan nyentrik ini. Tak hanya mengenai temuan-temuannya, tapi juga tentang prestasi dan kehidupan pribadinya.
Pastinya Anda penasaran, kan, tentang bagaimana sang jenius Albert Einstein saat kecil dan remaja. Selain tentang dirinya, mungkin Anda juga akan ingin tahu dengan kehidupan asmara dan rumah tangga pria yang diperkirakan memiliki IQ sekitar 160 ini.
Jadi, bagaimana? Apakah Anda sudah tidak sabar membaca profil dan biografi lengkap tentang Albert Einstein? Jika ya, tunggu apalagi? Yuk, segera simak dalam uraian berikut ini!
Kehidupan Pribadi
Kebanyakan orang hanya mengetahui Albert Einstein dari penemuan-penemuannya yang sangat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan. Banyak yang belum tahu tentang sosok Einstein di luar profilnya sebagai ilmuwan terkenal. Namun, dalam ulasan berikut Anda bisa mengetahui tentang kehidupan pribadi Einstein. Makanya, simak biografi Albert Einstein ini terus, ya!
1. Masa Kecil
Mari kita awali biografi Albert Einstein ini dengan waktu kelahirannya. Ya, ilmuwan jenius ini lahir pada 14 Maret 1879 di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Saat Albert lahir, ayahnya, Hermann Eistein, bekerja sebagai agen penjual ranjang bulu.
Pada tahun 1880, keluarga Einstein pindah ke Munich, tempat ayah dan paman Albert Einstein yang bernama Jacob mendirikan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie, pabrik yang memproduksi peralatan listrik.
Pada usia lima tahun, Albert Einstein disekolahkan oleh orangtuanya di SD Katolik Munich. Dan atas keinginan ibunya yang merupakan seorang pemain piano, Einstein diikutkan les biola.
Namun, ia hanya bertahan selama tiga tahun di sekolah tersebut. Pada usia delapan tahun, Albert dipindahkan ke Gimnasium Luitpold yang sekaligus menjadi tempat ia menempuh pendidikan di jenjang SMP dan SMA.
2. Pernah Dianggap Autis
Saat kecil, Albert dianggap sebagai anak yang bodoh dan autis karena kemampuan bicaranya tak seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia juga memiliki watak pendiam dan suka bermain sendirian.
Tak hanya itu, sampai usia tujuh tahun Einstein masih sering marah-marah hingga melemparkan barang pada orang di sekitarnya. Bahkan, adiknya, Maja Einstein, yang lahir pada November 1881 pun tak luput jadi sasaran kemarahan Albert.
3. Ketertarikan Albert pada Fisika dan Matematika
Minat Albert Einstein pada bidang fisika mulai tampak pada usia lima tahun. Saat itu, Albert kecil sedang terbaring lemah karena sakit yang dideritanya. Untuk menghiburnya, sang ayah kemudian memberikan hadiah berupa sebuah kompas saku. Saat itu, Albert yang sangat terpesona dengan kompas tersebut menyadari bahwa ada sesuatu yang unik dan membuatnya tergelitik untuk tahu lebih jauh tentang benda itu.
Ya, saat itu Albert masih menjadi anak yang uring-uringan dan belum mampu mengendalikan emosinya. Namun, perlu Anda tahu, ia adalah anak yang berprestasi dan selalu mampu menjadi juara kelas di sekolahnya.
Semakin bertambahnya usia, kemampuan Albert terlihat semakin mengagumkan. Pada usianya yang ke-12, ia mempelajari sendiri tentang aljabar dan Geometri Euklides hingga akhirnya mampu membuktikan sendiri tentang kebenaran Teorema Phytagoras.
Kecintaan seorang Albert terhadap Geometri dan Aljabar membuatnya meyakini bahwa alam ini dapat dipahami melalui struktur Matematika. Untuk mewujudkannya, ia pun terus belajar dan belajar hingga pada usia 14 tahun, Albert telah menguasai Kalkulus Integral dan Diferensial.
Sayangnya, saat Albert menginjak usia 15 tahun, tepatnya pada tahun 1894, perusahaan ayahnya kalah tender dalam proyek pemasokan penerangan listrik ke Kota Munich. Kekalahan ini disebabkan tidak adanya modal untuk mengubah peralatan standar arus searah (DC) menjadi standar arus bolak-balik (AC) yang dianggap lebih efisien.
Rupanya kegagalan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie dalam memenangkan tender berdampak besar. Pabrik tersebut harus dijual untuk menutupi kerugian. Akibatnya, keluarga Einstein harus pindah Italia untuk mencari usaha lain. Namun, saat itu Albert harus tinggal di Munich karena masih bersekolah di Gimnasium Luitpold.
Masa-masa akhir Albert bersekolah di Gimnasium Luitpold rupanya tak semulus yang diharapkan. Ia mulai kesal dengan sistem belajar yang memerintahkan para siswa menghafal begitu banyak materi. Menurut Albert, hafalan-hafalan yang begitu banyak justru mematikan kreativitasnya. Saking kesalnya, kemudian ia beralasan sakit dan menyerahkan surat dokter pada pihak sekolah hanya agar bisa menyusul orangtuanya di Italia.
4. Masa Remaja
Saat berusia 16 tahun, Albert mengikuti ujian masuk di Politeknik Federal Swiss di Zürich. Ia gagal meraih nilai minimal yang disyaratkan dalam ujian pengetahuan umum, tapi yang mengejutkan, Albert meraih nilai yang luar biasa bagus dalam ujian Fisika dan Matematika. Oleh karena itu, atas saran kepala politeknik, ia mendaftar di Gimnasium Argovian di Aarau, Swiss untuk menyelesaikan pendidikan SMA-nya sekaligus mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi.
Pada bulan Januari 1896, Albert melepas kewarganegaraan Jerman-nya atas persetujuan sang ayah. Hal ini dilakukan demi menghindari wajib militer yang saat itu diberlakukan Jerman. Tak sia-sia, berkat ketekunannya di bidang keilmuan, pada September 1896, Albert berhasil menyelesaikan ujian Matura Swiss (ujian akhir untuk siswa setingkat SMA) dengan nilai yang memuaskan. Akhirnya, pada usia 17 tahun, ia diterima di program D IV Pendidikan Matematika dan Fisika Politeknik Zürich.
5. Kehidupan Asmara
Saat berada di Swiss, Albert tinggal bersama Profesor Jost Winteler hingga akhirnya jatuh cinta pada putri Winteler yang bernama Marie. Namun, kisah cinta Albert dengan Marie yang setahun lebih tua darinya tak berlanjut karena Marie pindah ke Olsberg, Swiss untuk mengajar. Malah akhirnya, Maja Einstein-lah yang menikah dengan Paul, putra Jost Winteler.
Saat menempuh pendidikan di Politeknik Zürich, Albert menjalin persahabatan dengan Mileva Marić, satu-satunya wanita dari enam siswa di program D IV Pendidikan Matematika dan Fisika. Namun, seiring berjalannya waktu, persahabatan Albert dengan Mileva yang berasal dari Serbia berubah menjadi hubungan asmara.
Pada tahun 1900, Albert berhasil merampungkan pendidikannya dan diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule. Tak hanya itu, ia kemudian juga diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901.
Selama masa tersebut, ia secara intens masih menjalin kasih dengan Mileva hingga pada tahun 1902 lahirlah putri mereka yang diberi nama Lieserl. Namun, pada saat itu kelahiran Lieserl dianggap ilegal karena kedua orangtuanya belum menikah. Sampai saat ini, tak ada yang mengetahui tentang nasib Lieserl. Ada yang mengatakan Lieserl diadopsi, tapi ada juga yang mengungkapkan jika putri pertama Albert tersebut meninggal saat masih bayi karena demam berdarah.
Setelah itu, akhirnya Albert dan Mileva menikah pada Januari 1903. Pada Mei 1904, lahirlah putra pertama mereka yang kemudian diberi nama Hans Albert Einstein. Enam tahun kemudian, tepatnya pada Juli 1910, Mileva melahirkan putra kedua yang bernama Eudard Einstein.
6. Skandal Perselingkuhan
Biografi ini tentunya tak hanya berisi kehebatan Albert Einstein saja, melainkan juga skandalnya. Ya, terlepas dari kesuksesannya sebagai penemu, rupanya kehidupan cinta Albert malah penuh skandal.
Saat Mileva mengandung putra keduanya, ternyata Albert sering menulis surat pada cinta pertamanya, Marie Winteler tentang pernikahannya yang tidak bahagia dan betapa ia sangat mencintai Marie.
Namun, rumah tangga Mileva dan Albert bukan hancur karena Marie, melainkan karena sepupu Albert yang bernama Elsa Löwenthal. Albert dan Elsa telah menjalin hubungan terlarang sejak tahun 1912. Saat itu, baik Albert maupun Elsa masih sama-sama mempunyai pasangan yang sah.
Karena tak tahan dengan kondisi tersebut, Albert pun mengajukan perceraian dengan Mileva. Namun, Mileva menolak dan ingin rumah tangganya dengan Albert tetap utuh. Albert kemudian setuju untuk bertahan bersama Mileva asalkan istrinya itu berjanji untuk mencuci baju, membersihkan rumah, menyediakan makan tiga kali sehari di kamarnya, tak meminta hubungan fisik, dan tak membuka mulut kecuali diminta oleh Albert.
Meski semua persyaratan dari suaminya tergolong aneh, Mileva menyetujuinya. Namun, perjanjian tersebut tak bertahan lama karena ujung-ujungnya, Mileva dan Albert bercerai pada 14 Februari 1919.
Pascabercerai dengan Mileva, Albert sempat terpikir untuk menikahi putri Elsa yang bernama Ilse sebagai pengganti Elsa yang saat itu masih berstatus sebagai istri dari Max Löwenthal. Namun, rencana tersebut tak jadi terlaksana karena empat bulan setelah perceraiannya dengan Mileva, Elsa juga bercerai dengan suaminya.
Akhirnya, keinginan Albert untuk bersatu dengan Elsa terwujud dengan pernikahan mereka yang diselenggarakan pada tahun 1919. Pernikahan kedua Albert ini bertahan hingga Elsa meninggal pada Desember 1936 karena penyakit jantung dan ginjal.
Penemuan-Penemuan Besar Albert Einstein
Nama Albert Einstein yang sangat dikenal publik dunia tentunya bukan tanpa alasan. Dengan kecerdasannya yang di atas rata-rata, Einstein berhasil menghasilkan penemuan-penemuan yang sangat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan masa kini. Penasaran apa saja penemuan yang membuat Albert Einstein terkenal? Simak penjelasan berikut!
1. Teori Relativitas
Teori pertama sekaligus yang paling terkenal dalam biografi Albert Einstein ini adalah Teori Relativitas yang dibagi menjadi dua, yaitu Relativitas Umum dan Relativitas Khusus. Teori Relativitas Khusus yang menggeser pendapat Newton tentang ruang dan waktu serta memasukkan elektromagnetisme seperti yang tertulis pada persamaan Maxwell ini diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1905. Teorinya disebut khusus karena hanya berlaku terhadap prinsip relativitas pada kasus tertentu saja.
Beberapa tahun setelah menelurkan Teori Relativitas Khusus, Einstein mencetuskan Teori Relativitas Umum, tepatnya pada tahun 1916. Dalam teorinya kali ini, Einstein menyatukan Teori Relativitas Khusus dengan Hukum Gravitasi Newton. Menurut Einstein, gravitasi bukanlah gaya, melainkan manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu yang berhubungan langsung dengan energi massa dan momentum linear. Hubungan ini digambarkan dengan Persamaan Medan Einstein.
Teori Relativitas menjadi jembatan ditemukannya teori-teori lain, seperti Relativitas Simultanitas, Dilatasi Waktu, Masa Relativistik, Kontraksi Panjang, Ekuivalensi Massa-Energi yang menghasilkan rumus E = mc2, dan kecepatan maksimum terbatas.
2. Efek Fotolistrik
Efek Fotolistrik sebelumnya dikenal dengan sebutan Efek Hertz (sekarang sudah tidak digunakan lagi). Pencatutan nama Hertz tak lepas dari jasa Heinrich Rudolf Hertz yang menunjukkan bahwa elektroda yang diterangi dengan sinar ultraviolet akan lebih mudah menciptakan bunga api listrik. Namun, Einstein kemudian mampu menjelaskan Efek Fotolistrik secara matematis.
Einstein mengungkapkan bahwa Efek Fotolistrik merupakan peristiwa munculnya arus listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas cahaya yang mempunyai panjang gelombang atau frekuensi tertentu.
3. Gerak Brown
Sebenarnya, teori ini pertama kali dicetuskan oleh seorang botanis asal Skotlandia bernama Robert Brown pada 1827. Brown yang mengamati beberapa partikel dengan menggunakan mikroskop kemudian menemukan bahwa pergerakan partikel semakin lama semakin cepat apabila suhunya semakin tinggi.
Namun, Gerak Brown justru lebih dikenal masyarakat dunia karena Albert Einstein pernah menerbitkan makalah yang membahas tentang hal tersebut pada 1905. Dalam makalah tersebut, Einstein menyebutkan bahwa suatu partikel mikroskopis yang melayang pada suatu medium akan menunjukan gerakan acak lantaran banyaknya tabrakan yang diakibatkan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama.
Hal tersebutlah yang membuat partikel koloid bisa bergerak menjadi searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid. Pendapat Einstein mengenai Gerak Brown ini akhirnya dapat dibuktikan kebenarannya oleh Jean Periin yang merupakan seorang ilmuwan asal Prancis.
4. Statistik Bose-Einstein
Teori ini awalnya dikembangkan oleh Satyendra Nath Bose pada tahun 1924 hingga 1925. Gagasan tersebut kemudian diadopsi dan lebih diperluas lagi oleh Einstein dalam kolaborasinya dengan Bose.
Statistik Bose-Einstein menyatakan bahwa salah satu dari dua cara yang memungkinkan dimana sekumpulan partikel yang sepadan dan tak saling berinteraksi dapat menduduki sebuah set dari keadaan energi diskret yang tersedia di ekuilibrium termodinamika.
Banyak orang yang sering mengaitkan Statistik Bose-Einstein dengan Statistik Maxwell-Boltzman. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang spesifik. Statistik Bose-Einstein mengatur partikel identik yang tidak dapat dibedakan, walaupun partikel tersebut dapat dicacah. Sedangkan Statistik Maxwell Boltzmann mengatur partikel identik yang dapat dibedakan dengan suatu cara tertentu.
5. Model Lubang Cacing
Jembatan Einstein-Rosen atau yang juga dikenal dengan Model Lubang Cacing merupakan hasil kolaborasi Albert Einstein dengan seorang ilmuwan bernama Nathan Rosen. Dalam model ini dinyatakan bahwa apabila salah satu ujung lubang cacing bermuatan positif maka ujung lainnya akan bermuatan negatif. Dengan adanya penemuan ini, pasangan partikel dan antipartikel dapat dijelaskan.
Mendapatkan Nobel
Satu lagi yang harus dan wajib dicantumkan dalam biografi Albert Einstein, yaitu anugerah Nobel Fisika yang didapatkan ilmuwan kelahiran tahun 1879 ini . Mungkin Anda menduga nobel ini didapatkan berkat Teori Relativitas-nya yang begitu populer. Namun, itu tidak benar karena saat itu Teori Relativitas masih dianggap kontroversial.
Pada tahun 1922, Albert justru dianugerahi Nobel Fisika 1921 berkat penemuannya tentang Efek Fotolistrik. Namun, karena saat itu ia sedang dalam kunjungan ke Kawasan Asia Timur, proses penerimaannya diwakili oleh seorang diplomat Jerman. Dalam pidatonya, sang diplomat menyatakan kekagumannya pada Albert yang bukan hanya berperan sebagai ilmuwan, melainkan juga sebagai pejuang perdamaian dan aktivis internasional.
Begitu Mencintai Musik
Saat membaca biografi Albert Einstein ini Anda akan mengerti bahwa ternyata sang ilmuwan jenius ini tak hanya mencintai Fisika dan Matematika, melainkan juga musik. Bagaimana tidak, darah seni juga mengalir tubuh Albert melalui ibunya yang merupakan seorang pianis.
Dalam sebuah jurnal yang ditulisnya, Albert menyatakan bahwa jika tak menjadi fisikawan, maka ia akan menjadi seorang musikus. Pada usia 13 tahun, Albert mulai terpikat dengan komposisi musik Mozart dan belajar memainkan alat musik secara otodidak.
Saat berusia 17 tahun, permainan biolanya didengar oleh pengawas sekolah di Aarau. Sang pengawas lalu mengatakan bahwa Albert memeperlihatkan bakat yang sangat hebat dengan permainan musiknya yang luar biasa.
Pandangan Politik dan Keagamaan
Menjadi ilmuwan jenius yang tertarik pada bidang Fisika dan Matematika tak membuat Albert melupakan bidang politik. Buktinya, ia pernah menulis esai yang diberi judul Mengapa Sosialisme?.
Ya, Albert memang lebih condong pada sosialisme dan tak menyukai kapitalisme yang cenderung membuat orang yang kaya semakin makmur dan yang miskin semakin menderita. Berkat pandangannya tentang politik ini, ia bahkan sering ditawari untuk menghadiri diskusi yang sebenarnya sama sekali tak berhubungan dengan bidang Fisika maupun Matematika.
Nah, mengenai pandangannya tentang agama, Albert menyatakan bahwa ia adalah orang tidak beragama yang sangat religius. Ia juga menyatakan ketidakpercayaannya pada kehidupan setelah kematian karena menurut Albert, satu kehidupan saja sudah cukup.
Meski demikian, rupanya ia sangat aktif dengan gerakan-gerakan yang terkait Yudaisme. Bisa jadi, ini merupakan pengaruh kedua orangtua Albert yang merupakan penganut Yahudi Ashkenazi.
Pada tahun 1921, atas permintaan Chaim Weizmann yang merupakan ketua Organisasi Zionis Dunia, Albert mulai membantu mengumpulkan dana untuk pendirian universitas Yahudi. Akhirnya, pada tahun 1925 berdirilah Universitas Ibrani Yerussalem. Berkat jasanya, Albert dilantik menjadi salah satu Dewan Gubernur pertama di perguruan tinggi tersebut.
Saat Israel berdiri pada 14 Mei 1948, Chaim Weizmann didaulat menjadi presiden pertamanya. Namun, baru empat tahun menjabat, Weizmann meninggal pada November 1952. Saat itu, Albert Einstein ditawari menjadi Presiden Israel yang baru. Namun, Albert menolak dan mengatakan bahwa ia sangat terharu sekaligus sedih dan malu karena tak bisa menerimanya.
Penyesalan Einstein
Ternyata penemuan besar Albert Einstein yang sudah kami sebutkan dalam biografi ini tak hanya membawa manfaat, tapi juga petaka. Pada tahun 1920, Albert Einstein yang masih tinggal di Berlin melakukan penelitian bersama Leo Szillard, ahli fisika Hungaria. Mereka mengembangkan lemari pendingin yang hemat energi.
Produk yang mereka kembangkan memang tak pernah dipasarkan, tapi pada 1933 Szillard mengkaji penelitian tersebut dan menemukan reaksi rantai nuklir. Karena yakin bahwa ilmuwan Jerman akan memanfaatkannya untuk membuat senjata nuklir, Szillard pun mendatangi Einstein dan memintanya memperingatkan Presiden Amerika Serikat yang saat itu dijabat (oleh) Franklin D. Roosevelt.
Einstein merasa terkejut dan tak menduga bahwa Teori Relativitas Khusus yang digagasnya bisa menjadi prinsip kerja bom atom. Karena khawatir Jerman akan membuat dunia porak poranda Einstein kemudian menulis surat pada Presiden Roosevelt hingga akhirnya bersedia membantu penelitian dan pengembangan bom nuklir yang dilakukan Amerika. Namun, Einstein harus menanggung penyesalan seumur hidup karena Amerika justru menggunakan bom atom untuk menaklukkan Jepang.
Dalam beberapa buku biografi yang menuliskan tentang Albert Einstein, disebutkan bahwa ilmuwan jenius ini sangat menyesal telah menulis surat untuk Presiden Roosevelt yang menjelaskan bom atom. Sebab, meski serangan bom atom tersebut akhirnya mengakhiri Perang Dunia II, tapi banyak sekali rakyat sipil Jepang yang tewas karena bom Hiroshima dan Nagasaki.
Wafatnya Sang Ilmuwan Besar
Albert Einstein sempat menderita aneurisma aorta perut pada tahun 1948, tapi berhasil ditangani melalui operasi pembedahan yang dilakukan Dokter Rudolph Nissen. Namun, pada 17 April 1955, aneurisma aorta perut yang diderita Einstein pecah hingga akhirnya menimbulkan pendarahan.
Meski mengalami kondisi yang membahayakan nyawanya, ia menolak dioperasi. Saat itu, ia mengatakan, “Saya ingin pergi saat saya menginginkannya. Hambar rasanya memperpanjang hidup secara tidak alami. Saya telah menyelesaikan urusan saya, ini saatnya untuk pergi. Saya akan melakukannya dengan elegan.”
Keesokan harinya, tepatnya pada 18 April 1955, Albert Einstein meninggal dalam usia 76 tahun di Rumah Sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat. Namun, jenazahnya tak diistirahatkan begitu saja karena ahli patologi Rumah Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey, mengambil otak Albert untuk diawetkan dan diteliti. Sedangkan tubuhnya dikremasi dan abunya disebar di suatu tempat yang dirahasiakan. Inilah akhir dari perjalanan Albert Einstein sekaligus menjadi akhir biografi tentangnya.
Pelajaran yang bisa Diambil dari Biografi Albert Einstein
Itu tadi adalah biografi Albert Einstein yang menyajikan kisah perjalanan hidup sang ilmuwan besar asal Jerman yang mendapat gelar Orang Abad Ini dari Majalah Time. Apakah Anda sudah puas dengan informasi di atas?
Ada berbagai hikmah yang bisa diambil dari biografi Albert Einstein ini. Salah satu di antaranya, Anda jadi mengetahui bahwa jalan hidup orang besar pun tak selalu mulus. Seperti yang dikatakan pepatah, semakin tinggi suatu pohon, maka angin yang menerpanya akan semakin kencang.
Nah, jika kamu juga penasaran dengan biografi tokoh-tokoh terkenal selain Albert Einstein, simak saja di PosBagus.com. Tak hanya tentang biografi, di website ini Anda juga bisa mendapatkan beragam informasi menarik, seperti tentang wisata, kuliner, dan masih banyak lagi.