
Dari tahun 2010-2019, Robert Budi Hartono dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Kekayaan itu didapatkannya dari kepemilikan pabrik rokok Djarum, saham BCA, dan Hotel Indonesia yang dikelolanya bersama sang kakak, Michael Bambang Hartono. Nah, kalau Anda penasaran dengan sosoknya, langsung saja simak biografi Robert Budi Hartono berikut ini.
- Nama
- Robert Budi Hartono
- Nama Lain
- Oei Hwie Tjhong
- Tempat, Tanggal Lahir
- Semarang, 28 Aprill 1940
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Pasangan
- Widowati Hartono
- Anak
- Armand Wahyudi Hartono, Martin Hartono, Victor Hartono
- Orang Tua
- Oei Wie Gwan (Ayah), Goei Tjoe Nio (Ibu)
- Saudara
- Michael Bambang Hartono
Nama Robert Budi Hartono mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Dengan kekayaan berjumlah lebih dari 263 triliun, ia dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia selama 9 tahun berturut-turut sejak tahun 2010 lalu. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau banyak orang yang penasaran sehingga mencari biografi Robert Budi Hartono untuk mengenal sosoknya lebih dekat.
Sudah menjadi rahasia umum kalau orang-orang Tionghoa merupakan orang yang ulet dan suka berbisnis, begitu pula dengan keluarga laki-laki yang juga dikenal dengan nama Oei Hwie Tjhong ini. Ayahnya yang bernama Oei Wie Gwan dulu adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Meskipun begitu, usaha yang dijalankan sang ayah juga sempat mengalami jatuh bangun.
Kebangkrutan usaha tidak hanya dialami sekali, tapi berkali-kali dirasakan oleh keluarga tersebut. Puncaknya ketika pabrik yang dimiliki ayahnya mengalami kebakaran dan mengalami kerugian yang besar pada tahun 1963. Tak lama kemudian, sang ayah pun meninggal dunia.
Setelah itu, bisnis keluarga tersebut kemudian diambil alih oleh Michael Bambang dan Robert Budi Hartono. Usaha yang dilakukan oleh kakak-beradik untuk membesarkan perusahaan pun berhasil. Seperti yang Anda lihat, keduanya dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia dan menduduki urutan ke-22 keluarga terkaya di dunia versi Bloomberg 2019.
Nah, apakah Anda semakin penasaran dengan sosok salah satu konglomerat Indonesia ini? Kalau iya, langsung saja baca biografi Robert Budi Hartono selengkapnya di sini, ya!
Sedikit Kisah Mengenai Robert Budi Hartono
Ketika mencari biografi Robert Budi Hartono, Anda mungkin penasaran mengenai kehidupan pribadinya. Meskipun tidak banyak informasi yang bisa diperoleh, tapi PosBagus mencoba untuk merangkumnya untuk Anda.
Robert Budi Hartono lahir pada tanggal 28 April 1940 di Semarang. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Oei Wie Gwan dan Goei Tjoe Nio. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono berumur setahun lebih tua darinya.
Melihat sosoknya yang sekarang, Anda mungkin berpikir bahwa kehidupan yang dijalaninya terlihat mudah. Terlahir di keluarga pengusaha, tentu hidupnya terjamin, bukan? Namun kenyataannya tidaklah seperti itu.
Terlebih lagi, sang ayah mendidiknya untuk menjadi orang yang giat bekerja dan tidak malas-malasan. Jadi, tidak ada yang namanya ongkang-ongkang kaki dan mengandalkan usaha dari orangtua saja. Ia dan kakaknya harus berjuang mati-matian untuk bisa berada di posisinya yang sekarang.
Budi Hartono menikah dengan seorang wanita bernama Widowati atau yang kerap disapa Giok Hartono. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dianugerahi tiga anak laki-laki bernama Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
Pepatah buah memang tidak jatuh dari pohonnya sepertinya memang pas untuk keluarga ini. Ketiga anaknya yang sudah dewasa ini juga berkecimpung di dunia bisnis dan membantu mengelola perusahaan sang ayah.
Anak pertamanya, Victor Hartono, mengurus PT Djarum dengan menjadi Chief Operating Officer. Tidak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Djarum Foundation.
Sementara itu, anak keduanya yang bernama Martin Hartono mengurus cabang usaha Djarum yang berfokus pada dunia startup digital. Beberapa situs besar yang dipunyai adalah KASKUS, BLIBLI, Kumparan, dan masih banyak lagi.
Nah, anak bungsunya, yaitu Arman Hartono diberi bagian untuk mengurus dan menjadi petinggi di BCA. Sejak tahun 2016, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA.
Baca juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pahlawan Wanita dari Grobogan yang Merupakan Ahli Strategi Perang
Awal Mula Kerajaan Bisnis Hartono
Selanjutnya, lewat biografi Robert Budi Hartono ini, Anda juga akan mengetahui bagaimana awal mulanya kerajaan bisnisnya terbangun. Ternyata, hal itu dimulai ketika ayahnya, Oei Wie Gwan memulai usaha dengan berbisnis petasan pada tahun 1930-an.
Bisnis yang dijalankan tersebut berjalan dengan baik hingga ia mampu membangun sebuah pabrik petasan. Petasan yang diproduksi di Rembang itu dipasarkan dengan nama Leo dan sudah dikenal di seluruh Pulau Jawa. Bahkan, produknya juga sudah diekspor hingga ke luar negeri.
Sayangnya, menjalankan bisnis petasan tidak selamanya lancar. Pabrik tersebut nyatanya terpaksa harus gulung tikar. Terlebih lagi, pabrik tersebut juga mengalami kebakaran dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Meskipun begitu, kejadian tersebut nyatanya tidak membuat ayah dua anak itu takut dan kapok berbisnis. Ia kemudian mencoba peruntungannya untuk berbisnis rokok. Pada tahun 1951, dirinya membeli sebuah pabrik rokok kretek kecil di Kota Kudus.
Pabrik rokok yang semula bernama Djarum Gramophon itu kemudian disingkat dan dikenal sebagai Djarum saja. Pada awalnya, perusahaan tersebut hanya beroperasi dengan mengandalkan 10 orang pegawai.
Semua proses pembuatan rokok pun dibuat secara manual. Mulai dari mencampur cengkih dan tembakau, proses pelintingan, hingga pengemasan. Jika sedang tidak memasarkan produknya, Oei berada di pabrik untuk membantu.
Meskipun harus mengalami jatuh bangun, perusahaan rokok kretek itu bisa berjalan dengan baik selama beberapa tahun. Namun lagi-lagi, Pak Oei harus mendapatkan cobaan.
Pada tahun 1963, pabrik rokoknya mengalami kebakaran dan dirinya mengalami kerugian yang tidak sedikit. Nahasnya, setelah kejadian tersebut, ia pun meninggal dunia. Inilah kisah mengenai awal terbentuknya PT Djarum yang bisa Anda baca lewat biografi Robert Budi Hartono ini.
Baca juga: Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Handal Peternak Uang
Mengambil Alih Perusahaan
Robert Budi Hartono baru berusia 23 tahun saat musibah yang bertubi-tubi itu menghampiri keluarganya. Ia juga tidak mempunyai modal untuk langsung membangun pabrik kembali karena mengalami kesulitan keuangan. Hal itu kemudian menjadikan kegiatan operasional pabrik menjadi mati suri.
Namun, bukan bagian keluarga Hartono namanya jika keadaan tersebut lantas membuat dirinya terpuruk dan menyerah. Ia bersama dengan sang kakak kemudian bahu membahu untuk membangun kembali perusahaan milik keluarganya. Pabrik yang beberapa waktu mati suri itu kemudian bangkit kembali lewat tangan kedua bersaudara itu.
Sedikit demi sedikit, laki-laki lulusan Universitas Diponegoro Semarang ini mulai membenahi pabrik tersebut. Dirinya yang mempunyai pikiran visioner pun kemudian tidak lagi hanya mengandalkan tenaga manual untuk membuat rokok, melainkan membeli mesin yang canggih. Seperti yang Anda sudah ketahui, jika mengandalkan manual saja tentu tidak akan bisa berkembang, mengingat keterbatasan tenaga manusia.
Modernisasi alat tersebut tentu saja berdampak baik bagi perusahaan. Mereka bisa menghasilkan produk yang lebih banyak lagi jika dibandingkan dulu.
Pundi-pundi rupiah pun mengalir deras ke kantong kakak beradik ini. Semakin lama, pabrik tersebut semakin berkembang dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya, khususnya para wanita.
Baca juga: Biografi KH Agus Salim, Diplomat Religius yang Menguasai Sembilan Bahasa
Perusahaan Semakin Maju dan Beromzet Tinggi
PT Djarum tidak akan menjadi besar seperti sekarang dan mampu membuat sang pemilik menjadi orang terkaya di Indonesia jika tidak terus melakukan inovasi. Pada tahun 1970-an, Robert Budi Hartono dan kakaknya mendatangkan teknisi dan tenaga profesional asing untuk memberikan pelatihan kepada karyawan.
Hal tersebut kemudian membuat PT Djarum menjadi perusahaan rokok pertama yang mempunyai divisi penelitian dan pengembangan. Selain mendatangkan para ahli, ia juga melakukan perbaikan manajemen dan melakukan pembukuan modern. Semakin lama, perusahaan tersebut menjadi lebih tertata dan siap melebarkan sayang ke pangsa luar negeri.
Kemudian pada tahun 1972, perusahaan tersebut mampu menciptakan merek khusus untuk dipasarkan ke luar negeri. Tentu saja, hal itu mampu mendatangkan keuntungan yang tak sedikit baginya.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1976, PT Djarum mulai memasarkan produk rokok filter mereka. Pada umumnya, rokok filter mempunyai penyaring di ujung batang dan tidak dicampur dengan cengkih. Namun, produk yang dikeluarkan pada tahun tersebut masih bercita rasa kretek meskipun sudah berfilter.
Karena semakin banyaknya permintaan, perusahaan itu kemudian memasarkan rokok Djarum Super pada tahun 1981. Puluhan tahun berlalu, produk tersebut masih laris di pasaran hingga kini.
Nah, salah satu hal yang membuat salut dari Robert Budi dan kakaknya adalah mereka semakin solid untuk memajukan perusahaan peninggalan ayahnya. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, di luar sana, banyak kasus di mana sesama anggota keluarga saling bermusuhan hanya karena harta dan kekuasaan, kan? Maka dari itu, sifat mereka ini tentu saja patut untuk dicontoh.
Mengembangkan Sayap ke Berbagai Sektor
Mempunyai perusahaan rokok yang sukses dan mampu menguasai pasar tentu tidak membuat laki-laki ini berpuas begitu saja. Ia pun menanamkan sahamnya di berbagai sektor untuk semakin memperluas kerajaan bisnisnya. Lantas apa sajakah itu? Baca ulasan lengkapnya pada biografi Robert Budi Hartono ini.
1. Menanam Saham di Bank BCA
Pada tahun 1997-1998, Indonesia mengalami krisis moneter yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk perbankan. Nah, pada tahun tersebut, Robert Budi Hartono dan kakaknya kemudian membeli saham milik Bank Central Asia yang dimiliki oleh Liem Sioe Liong. Diketahui, Liem dan ayah dua bersaudara tersebut dulunya adalah kawan lama.
Pada awalnya, Budi membeli saham BCA tidak terlalu banyak. Namun seiring berjalannya waktu, ia pun kembali menambah kepemilikan saham karena membawa nilai yang positif bagi pemasukan perusahaan mereka. Tercatat pada akhir tahun 2018, ia dan sang kakak mempunyai saham sebesar 54,94%.
Menurut majalah Forbes, kepemilikan saham Bank BCA tersebut menyumbang sekitar 70 % kekayaan Hartono. Maka dari itu, tidak mengherankan jika dua bersaudara ini mampu bertengger sebagai orang terkaya di Indonesia.
2. Kepemilikan Properti dan Agribisnis
Bisnis kedua yang bisa Anda jumpai di biografi Robert Budi Hartono ini adalah kepemilikan lahan perkebunan sawit yang memiliki luas 65.000 hektare. Ia sudah memiliki perkebunan yang terletak di Kalimantan Barat tersebut sejak tahun 2008 lalu.
Ia juga mempunyai tanah di Kalimantan Timur seluas 20.000 hektare yang bertujuan untuk mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) kayu. Nantinya, hutan tersebut berguna untuk ekspansi bisnis industri kertas.
Sebelum terjun di dunia perkebunan, Budi Hartono sudah lebih dahulu menjajal bisnis properti. Pada tahun 2004 hingga 2008, ia pernah menangani proyek besar pembangunan Grand Indonesia. Dalam proyek tersebut tidak hanya menangani renovasi Hotel Indonesia saja, tapi juga membangun pusat perbelanjaan, apartemen, dan gedung kantor setinggi 57 lantai.
Selain itu, ia juga ikut membangun Pulogadung Trade Center (PTC) sebuah tempat perbelanjaan grosir besar berlantai 4 yang terletak di Jakarta Timur. Nggak hanya itu, dirinya juga membangun WTC Mangga Dua di kawasan Jakarta Utara. Untuk yang belum tahu, WTC adalah salah satu pusat bursa otomotif.
Tidak berhenti di situ saja, Robert Budi Hartono juga memiliki saham dan membangun beberapa hotel. Salah satunya memiliki sejumlah saham di Hotel Indonesia Kempinski. Adapun beberapa hotel yang telah dibangun adalah Hotel Malya Bandung, Sekar Alliance Hotel, dan Bali Padma Hotel.
Bisnis properti memang membutuhkan modal yang besar, tetapi keuntungan yang diperoleh juga tidaklah sedikit. Lantas bisakah Anda membayangkan betapa banyaknya keuntungan yang diperolehnya hanya dari properti saja? Tentunya terlihat menggiurkan, bukan?
Baca juga: Biografi Nelson Mandela, Pejuang Gerakan Anti-Apartheid yang Disegani Dunia
3. Produk Elektronik
Peralatan elektronik juga mempunyai pangsa pasar yang besar di Indonesia, maka dari itu Robert Budi Hartono pun mengembangkan usaha di bidang ini. Coba tengok alat elektronik Anda, entah itu TV, kulkas, radio, maupun AC. Kalau menemukan merk Polytron di antara barang-barang elektronik Anda, berarti Anda turut menyumbang kekayaan salah satu bos Djarum ini.
Dulunya Polytron memang merupakan anak perusahaan PT. Djarum. Namun, perusahaan tersebut kemudian memisahkan diri dan berada di bawah naungan PT Hartono Istana Teknologi. Hanya saja, pemiliknya tetap sama, yaitu Robert Budi Hartono.
Apakah Anda ingin mengetahui alasan mengapa mereka melakukan invasi ke produk-produk elektronik? Karena produk elektronik yang beredar di pasaran kini kebanyakan dikuasai oleh Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Padahal anak-anak negeri juga tidak kalah inovatif dan mampu menciptakan produk yang kualitasnya juga baik.
Dari situlah, mereka ingin mengembangkan produk elektronik berkualitas buatan dalam negeri. Perusahaan ini juga terus melakukan inovasi agar produk buatannya dilirik oleh pasar. Inilah sedikit informasi mengenai bisnis usaha elektronik Robert Budi Hartono yang bisa Anda baca di ulasan biografi ini.
4. Perusahaan Digital
Bisnis terakhir yang bisa Anda simak dalam biografi Robert Budi Hartono ini adalah di sektor perusahaan digital. Seperti yang Anda ketahui, zaman sekarang teknologi sudah begitu canggih dan orang-orang membutuhkan segala sesuatu yang praktis dan cepat melalui internet. Nah, melihat kesempatan tersebut, ia pun mengambil peluang usaha di sini.
Lewat PT GDP Venture, Budi Hartono berfokus untuk memajukan usaha di sektor digital. Di perusahaan ini, anak laki-laki keduanya, yaitu Martin Hartono yang terjun langsung untuk mengurusnya. Ia diminta untuk mengurus perusahaan tersebut oleh sang ayah karena memang tertarik di bidang informasi dan teknologi.
Apabila Anda mengecek langsung situs GDP Venture, perusahaan ini telah mendanai sejumlah situs besar di Indonesia. Beberapa situs tersebut adalah KASKUS, Blibli, IDN Median, Kumparan, Halodoc, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu saja, GDP Venture juga menanam saham di Garena Interactive Holding Limited (Garena) yang berbasis di Singapura. Perusahaan tersebut bergerak di bidang hiburan digital, khususnya game.
Mendirikan Djarum Foundation
Dianugerahi kekayaan yang berlimpah tak lantas membuat orang terkaya ke-146 di dunia ini lupa diri. Bersama dengan kakaknya, ia mendirikan organisasi nirlaba yang mempunyai misi untuk memajukan Indonesia. Tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tapi juga membantu melestarikan alam. Kalau ingin tahu lebih lanjut, informasi selengkapnya bisa Anda simak di biografi Robert Budi Hartono berikut.
Organisasi yang dipegang oleh Victor Hartono ini berfokus pada lima bakti, yaitu bakti sosial, lingkungan, olahraga, pendidikan, dan budaya. Bakti-bakti tersebut diambil berdasarkan filosofi mereka, yaitu “Lahir dari Dalam dan Berkembang Bersama Lingkungan.” Mari kita bahasa satu persatu secara singkat.
Dalam mewujudkan bakti sosial, Djarum Foundation telah melakukan berbagai kegiatan yang memang berguna untuk masyarakat. Beberapa di antara, yaitu melakukan kegiatan donor darah secara rutin, cepat tanggap membantu korban bencana alam, mengadakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, dan merenovasi banyak panti asuhan di Kudus.
Untuk bidang olahraga, Anda mungkin sudah tidak asing lagi, yaitu dengan mendirikan PB Djarum. Melalui bakti ini, sudah banyak sekali atlet-atlet bulu tangkis Indonesia seperti Liem Swie King, Susi Susanti, Kevin Sanjaya, dan lain-lain yang mampu mengharumkan nama negara di kancah internasional.
Sementara di bidang lingkungan, Djarum Foundation juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan menanam pohon di jalur Pantura Pula Jawa, lingkar Madura, dan Tol Cipali. Tak hanya itu saja, organisasi ini juga melakukan konservasi di lereng gunung Muria dengan menanam lebih dari 50 ribu pohon sejak tahun 2006.
Di bidang pendidikan, organisasi ini membentuk Djarum Beasiswa Plus untuk mahasiswa yang berprestasi. Selama setahun para mahasiswa terpilih dari berbagai daerah di Indonesia ini tidak hanya akan dibiayai saja, tapi juga diasah kemampuan soft skill-nya.
Dan, yang terakhir melalui misi bakti budaya, organisasi ini ingin supaya masyarakat lebih mengapresiasi dan mencintai warisan budaya Indonesia. Salah satu caranya dengan bekerjasama dengan budayawan dan seniman untuk menyalurkan kreatifitas seni.
Fakta Menarik
Tadi Anda sudah menyimak informasi mengenai kehidupan pribadi, perjalanan karier, hingga kegiatan filantropi yang dilakukannya. Tapi ini belum selesai karena masih ada beberapa informasi menarik di biografi Robert Budi Hartono yang sayang sekali jika dilewatkan.
1. Sosok yang Begitu Sederhana
Dari beberapa cerita orang yang pernah bertemu dengannya, mereka berkata bahwa miliarder yang satu ini merupakan orang yang mempunyai pembawaan santai dan tutur bahasanya pun halus. Ia juga tipe orang yang selalu mendengarkan omongan lawan bicaranya dan membuka obrolan. Hal itu dilakukannya kepada semua orang, tanpa memandang status maupun jabatan mereka.
Kerendahan hati pria ini juga terlihat saat sedang mengurus bisnis di Jakarta. Tidak seperti kebanyakan orang kaya yang menggunakan fasilitas mobil mewah. ia malah lebih memilih untuk naik mini bus bersama dengan para pegawainya.
Sungguh hal yang patut dicontoh, bukan? Tidak hanya dirinya sendiri, ia juga menurunkan nilai-nilai kesederhanaan itu pada anak-anaknya.
2. Menyukai Olahraga Bulu Tangkis
Beberapa waktu lalu pada saat Asian Games 2018, Anda tentu pernah membaca berita seorang laki-laki berumur yang memenangkan medali perunggu di cabang olah raga bridge, kan? Orang tersebut adalah Michael Bambang Hartono, yang tak lain adalah kakak kandung dari Budi Hartono.
Nah, berbeda dari sang kakak, Budi Hartono lebih menyukai olah raga bulu tangkis. Itulah sebenarnya cikal bakal berdirinya PB Djarum. Pada awalnya, perkumpulan itu juga diadakan untuk memfasilitasi kegiatan para karyawan Djarum untuk menyalurkan hobinya. Lama-kelamaan, banyak juga warga sekitar yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Maka dari itu, dibentuklah PB Djarum ini.
Terlebih lagi, pada waktu itu Indonesia memang mempunyai potensi yang bagus dalam bidang olahraga kok ini. Seperti yang dikutip dari sebuah media pada saat acara perayaan ulang tahun ke-50 PB Djarum, ia mengatakan, “Kita waktu itu sudah melihat bahwa Indonesia paling menonjol di bulu tangkis. Saya pikir kenapa tidak kalau kita bisa menyumbangkan sesuatu untuk Indonesia melalui bulu tangkis, kebanggaan nasional, menggalang persatuan.”
Pelajaran yang Diambil setelah Membaca Biografi Robert Budi Hartono
Demikianlah informasi lengkap dan menarik mengenai Robert Budi Hartono yang bisa Anda simak dalam ulasan biografi ini. Semoga bisa mengurangi rasa penasaran Anda mengenai sosoknya, ya!
Dari sosok Robert Budi, Anda bisa belajar bahwa setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya. Anda hanya harus tetap yakin dan jangan putus asa. Selain itu, jika sudah mencapai tujuan Anda, jangan lupa untuk terus mengembangkannya. Jangan hanya berhenti di satu titik saja.
Nah, tidak hanya Robert Budi Hartono, Anda juga bisa membaca biografi tokoh-tokoh lain yang tidak kalah menarik dan inspiratif baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya ada Larry Page, William Tanuwijaya, Rudy Salim, dan Sapardi Djoko Damono.
Bagi Anda yang sedang membutuhkan motivasi untuk menjalani kehidupan juga bisa menemukannya di PosBagus. Jika ingin sekadar membaca artikel lucu untuk refreshing juga ada, kok.
Selain itu, apabila Anda juga mungkin sedang merencanakan liburan ke tempat wisata di Indonesia, juga bisa membaca rekomendasinya di sini. Contohnya seperti liburan di Semarang, Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Maka dari itu, mari tetap baca PosBagus!