
Sedang merencanakan liburan ke Jogja? Jangan lupa masukkan tempat wisata Candi Prambanan ke dalam daftar kunjungan Anda. Kalau bingung, Anda bisa menjadikan ulasan berikut sebagai panduan untuk mengetahui segala hal terkait candi yang berada di perbatasan Jogja-Klaten ini.
Jl. Raya Solo–Jogja No.16, Kranggan
Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta 55571
https://goo.gl/maps/rAYstNq7iAQ2
Setiap hari: 06.00–17.00 WIB
Domestik (di atas 6 tahun): Rp40.000/orang
Domestik (antara 3–6 tahun): Rp20.000/orang
Asing–Dewasa: Rp337.500/orang
Asing–Anak: Rp202.500/orang
Mungkin selama ini Anda berpikir bahwa menghabiskan waktu liburan di bangunan bersejarah seperti candi adalah hal yang membosankan. Namun, setelah membaca artikel tentang tempat wisata Candi Prambanan ini bisa jadi pemikiran Anda akan berubah. Penasaran seberapa menariknya candi ini sehingga membuat pengunjungnya tak merasa bosan? Simak uraian berikut sampai selesai!
Ketika membicarakan tentang Kota Jogja, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah wisata Keraton, Malioboro, bangunan peninggalan Belanda, dan lain-lain. Namun, kota yang terkenal dengan sebutan kota pelajar ini juga punya destinasi wisata yang lekat dengan sejarah bangsa masa lalu, jauh sebelum para penjajah menguasai bumi pertiwi. Salah satu yang tersohor adalah tempat wisata Candi Prambanan.
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Karena kemegahannya, candi yang juga dikenal dengan nama Candi Roro Jonggrang ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, bersama-sama dengan Candi Borobudur.
Bangunan yang dipersembahkan untuk dewa trimurti ini dihiasi dengan arca dan relief-relief yang indah. Hal ini akan tampak sangat mengagumkan jika mengingat bangunan ini didirikan sekitar tahun 850 Masehi, di mana pada masa itu diperkirakan pengetahuan manusia dalam bidang seni bangunan belum secanggih saat ini.
Jika berkunjung ke sini, Anda tidak hanya akan mendapati bangunan-bangunan sejarah dengan arsitektur yang menakjubkan, melainkan juga pertunjukan seni kelas dunia. Bagaimana? Jika sudah penasaran, simak uraian mengenai informasi lengkap seputar tempat wisata Candi Prambanan berikut ini.
Sejarah Singkat Candi Prambanan
Mengenai asal-usul pembangunannya, Candi Prambanan memiliki dua versi kisah sejarah. Versi pertama terkait seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang, sedangkan lainnya menyebutkan candi ini dibangun oleh seorang raja dari Wangsa Sanjaya yang bernama Rakai Pikatan. Apabila Anda ingin tahu kisah lengkapnya, berikut kami sajikan khusus untuk Anda. Selamat membaca!
1. Legenda Roro Jonggrang
Dikisahkan, pada zaman dahulu ada dua kerajaan yang bertetangga, bernama Boko dan Pengging. Kerajaan Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya yang memiliki putra bernama Raden Bandung Bondowoso, sedangkan Kerajaan Boko dipimpin oleh seorang raksasa bernama Prabu Boko. Meskipun seorang raksasa, Prabu Boko memiliki seorang putri cantik berwujud manusia yang bernama Roro Jonggrang.
Suatu hari Prabu Damar Maya memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menundukkan Kerajaan Boko. Bandung Bondowoso yang sakti mandraguna itu pun segera melaksanakan perintah ayahnya.
Karena kurangnya persiapan, Kerajaan Boko kalah dalam pertempuran ini. Bahkan, Prabu Boko juga tewas di tangan Bandung Bondowoso.
Setelah kemenangan diraih, pasukan Kerajaan Pengging pun langsung menyerbu masuk ke Kerajaan Boko. Saat itulah Bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang dan terpikat akan kecantikannya. Tak berlama-lama, segera saja ia melamar Roro Jonggrang.
Sebenarnya Sang Putri ingin menolak, tapi karena takut, akhirnya dia berkata akan menerima lamaran itu dengan syarat dibuatkan 1.000 candi dalam waktu semalam. Pangeran Kerajaan Pengging yang memiliki bala tentara bangsa jin ini pun menyetujui syarat tersebut.
Ketika proses pembuatan candi berjalan, Roro Jonggrang yang memantau pembuatan candi merasa cemas karena pagi tak juga datang, sedangkan jumlah candi sudah mencapai 999 buah. Untuk menggagalkan pekerjaan Bandung Bondowoso, Sang Putri mengajak para dayang dan penduduk desa untuk menumbuk padi dan membakar jerami agar ayam-ayam berkokok karena mengira sudah menjelang pagi.
Mendengar suara ayam berkokok dan mengira matahari akan segera terbit, para jin yang membantu pembangunan candi segera bersembunyi. Sang Pangeran yang mengetahui bahwa itu adalah perbuatan Roro Jonggrang pun marah dan mengutuknya menjadi patung untuk menggenapi candi yang keseribu. Karena cerita inilah, Candi Prambanan disebut juga sebagai Candi Roro Jonggrang.
2. Peninggalan Wangsa Sanjaya
Jika ditinjau dari luas dan tingginya, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia. Pada awal penemuannya sekitar tahun 1733 orang-orang masih dibuat bingung mengenai siapa yang membuat candi megah ini. Pasalnya, kondisi candi saat ditemukan benar-benar rusak parah sehingga sulit diteliti bagaimana sejarahnya.
Namun, titik terang mulai terlihat saat ditemukan sebuah prasasti di area candi. Dalam prasasti ini diterangkan bahwa Candi Prambanan didirikan pada tahun 856 Masehi oleh Raja Rakai Pikatan.
Melalui prasasti ini pula terungkap bahwa nama asli Candi Prambanan adalah Shivagrha yang artinya rumah Siwa. Siwa merupakan salah satu dewa trimurti dalam kepercayaan Hindu. Oleh karenanya, tak heran jika candi dan arca Siwa menjadi bangunan utama dari kompleks candi ini.
Setelah tahun pembuatan candi terungkap, muncul perbedaan pendapat di kalangan sejarawan. Pasalnya, beberapa tahun sebelum itu, tepatnya sekitar tahun 825 Masehi, candi Buddha megah yang kini dikenal dengan nama Candi Borobudur juga baru selesai dibuat. Karena itulah ada yang menyimpulkan bahwa dibangunnya Candi Shivagrha merupakan bentuk persaingan Wangsa Sanjaya yang ingin menyaingi megahnya Candi Borobudur yang dibangun Wangsa Sailendra.
Namun, ada juga yang menyimpulkan berbeda. Candi Shivagrha dibangun dengan kondisi kedua kerajaan tersebut sedang dalam hubungan yang sangat baik, jadi sama sekali bukan karena persaingan.
Pendapat terakhir itu dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Wantil. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa Rakai Pikatan memiliki istri yang beragama lain. Para sejarawan pun menyepakati bahwa istri Rakai Pikatan yang dimaksud adalah Putri Pramodhawardani yang merupakan anak Raja Samaratungga. Samaratungga adalah raja dari Wangsa Sailendra yang menyelesaikan pembangunan Candi Borobudur.
Baca juga: Panduan Lengkap untuk Menjelajahi Berbagai Tempat Wisata di Jakarta
Candi-Candi yang Ada di Tempat Wisata Candi Prambanan
Meski sama-sama megah dan letaknya cukup berdekatan, Candi Borobudur dan Prambanan memiliki arsitektur yang sama sekali berbeda. Hal ini tentu tak mengherankan mengingat kedua candi ini memang berbeda aliran.
Pembangunan Candi Prambanan berpedoman pada tradisi arsitektur Hindu yang tertera pada Kitab Wisnu Sastra. Denahnya mengikuti pola mandala dan bentuk candinya menjulang tinggi serta ramping. Nah, jika Anda ingin mengetahui nama-nama candi yang berada di sana, simak dulu uraian berikut ini.
1. Candi Utama
Candi utama bisa dibilang merupakan pusat dari kompleks Candi Prambanan. Di area ini terdapat candi-candi besar yang berisi arca dewa trimurti dalam kepercayaan Hindu, yaitu Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Namun, selain itu ada juga candi-candi pendukung yang lain. Penasaran candi apa saja yang ada di kompleks Prambanan? Berikut informasi selengkapnya untuk Anda.
a. Candi Siwa
Dalam kompleks candi utama, Candi Siwa merupakan yang terbesar. Bangunan candi ini memiliki lebar 34 meter dan tinggi 47 meter. Atap candi berbentuk punden berundak, sedangkan puncak akhir atapnya berbentuk ratna sebagai penanda untuk bangunan bercorak Hindu.
Ketika memasuki ruang utama, Anda akan disambut arca Dewa Siwa yang memiliki tinggi 3 meter, dalam ruangan berukuran 7 x 7 meter. Di sini, Dewa Siwa digambarkan sedang membawa trisula dan tasbih.
Selain ruang utama, ada juga tiga ruang lain yang masing-masing terhubung ke ruang utama. Di ruang utara Candi Siwa ada arca Durga Mahisasuramardhini yang kerap ditafsirkan sebagai penjelmaan Roro Jonggrang.
Memasuki ruangan di sebelah barat, Anda akan menemukan arca Ganesha yang menurut cerita merupakan putra dari Dewa Siwa dan Dewi Uma (Durga). Sedangkan di ruang sebelah timur ada arca Resi Agastya yang merupakan seorang resi penganut Hindu Siwa yang taat.
Tak hanya arca-arca, di sini Anda juga akan disuguhi pahatan relief apik yang terbagi dalam 24 episode cerita. Relief-relief ini berisi kisah Rama dan Shinta dalam Kitab Ramayana karangan Mpu Walmiki.
b. Candi Wisnu
Tak seperti Candi Siwa yang memiliki empat ruang, Candi Wisnu hanya memiliki satu ruang. Meski begitu, candi yang dibangun untuk menghormati Dewa Wisnu ini memiliki ukuran yang cukup tinggi, yaitu sekitar 33 meter.
Dalam candi ini Anda bisa bisa menemukan arca Dewa Wisnu setinggi 3 meter. Dewa yang juga dikenal sebagai dewa pemelihara ini digambarkan memiliki empat tangan yang masing-masing memegang cakram, gada, tiram, dan teratai.
Seperti halnya di Candi Siwa, di sini Anda juga bisa menikmati keindahan pahatan relief pada dinding candi. Namun, relief yang diceritakan di Candi Wisnu bukanlah kisah Ramayana, melainkan kisah kehidupan Krishna yang tidak lain merupakan penjelmaan Dewa Wisnu.
c. Candi Brahma
Candi Brahma didirikan untuk menghormati Dewa Brahma yang juga dikenal sebagai dewa pencipta. Bangunan yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa ini memiliki tinggi 37 meter, panjang 20 meter, dan lebar 20 meter. Candi Brahma hanya memiliki satu ruangan yang berisi arca Dewa Brahma setinggi 2,4 meter.
Dewa Brahma digambarkan sebagai seorang lelaki yang memiliki empat wajah. Selain itu, ia juga memiliki dua tangan dan tiga mata, di mana mata ketiganya terletak di dahi.
Di candi yang satu ini, Anda juga dapat menyaksikan ukiran relief pada dinding-dinding candi. Cerita pada relief di Candi Brahma merupakan sambungan dari kisah Rama Shinta yang terdapat di Candi Siwa.
2. Candi Wahana
Di tempat wisata Candi Prambanan ada tiga buah candi yang disebut sebagai candi wahana. Candi ini berisi kendaraan dewa-dewa yang ada di candi utama. Masing-masing candi dibangun di depan candi dewa penunggangnya.
Candi Garuda berada di depan Candi Wisnu, Candi Nandi berada di depan Candi Siwa, dan Candi Angsa berada di depan Candi Brahma. Tak seperti candi utama yang seluruhnya terisi arca dewa-dewa, di candi wahana hanya Candi Nandi yang berisi arca tunggangan Dewa Siwa, sedangkan ruangan di dua candi lainnya kosong. Penyebab kosongnya Candi Angsa dan Garuda belum diketahui, hanya saja diyakini bahwa kedua candi ini sebelumnya pernah berisi arca.
3. Candi Apit
Di kompleks Candi Roro Jonggrang tidak hanya terdapat candi-candi besar, banyak juga candi kecil yang mengelilingi candi utama. Salah satunya yaitu candi apit yang memiliki arti mendampingi.
Ada dua candi apit yang berada di tempat wisata Candi Prambanan. Satu candi berada di ujung selatan dekat Candi Brahma dan Candi Angsa. Sedangkan satu candi lainnya terletak di sisi utara dekat Candi Wisnu dan Candi Garuda.
Candi ini memiliki dasar berbentuk bujur sangkar dengan luas 6 meter persegi, sedangkan tingginya sekitar 16 meter. Di bagian kaki candi tidak terdapat selasar dan masing-masing candi hanya memiliki satu tangga untuk naik ke ruang kosong yang cukup sempit.
4. Candi Kelir dan Pathok
Candi kelir dan pathok adalah candi kecil di kompleks utama yang ukurannya lebih kecil daripada candi apit. Di tempat wisata Candi Prambanan ada empat buah candi kelir dan empat buah candi pathok.
Candi kelir terletak di empat arah mata angin. Tepatnya berdekatan dengan pintu masuk sisi utara, selatan, timur, dan barat. Sedangkan candi pathok terletak di sudut-sudut kompleks utama candi.
Candi pathok berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji. Sedangkan candi kelir berfungsi sebagai aling-aling atau penutup di pintu masuk.
5. Candi Perwara
Dibandingkan candi-candi lain, candi perwara memiliki jumlah terbanyak, yaitu sejumlah 224 buah candi. Candi perwara yang juga memiliki arti penjaga terletak di sekeliling candi utama, wahana, apit, kelir, dan pathok.
Candi yang memiliki tinggi sekitar 14 meter ini disusun dalam pola empat baris. Pola-pola ini diyakini melambangkan kasta Brahmana, Ksatriya, Waisya, dan Sudra dalam ajaran Hindu.
Baca juga: Bermain dan Mempelajari Budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Apa Saja yang Ada di Tempat Wisata Candi Prambanan?
Ketika berkunjung ke Candi Roro Jonggrang, Anda tak hanya akan disuguhi kemegahan arsitektur candi yang apik, melainkan juga berbagai hal menarik lainnya. Penasaran apa saja yang bisa didapatkan ketika berwisata ke Candi Prambanan? Simak uraian berikut, ya!
1. Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayana merupakan pertunjukan seni yang menggabungkan unsur tari dan drama tanpa dialog. Pertunjukan yang berkisah tentang Prabu Rama dan Dewi Shinta ini memang sengaja tidak menggunakan dialog dan hanya menonjolkan ekspresi. Hal ini dimaksudkan agar penonton yang memiliki bahasa berbeda tetap mengerti maksud dari pementasan tersebut.
Pertunjukan seni ini diadakan tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Saat musim kemarau (Mei–Oktober), Sendratari Ramayana akan diselenggarakan di area outdoor, tepatnya di Ramayana Open Stage Theatre sedangkan pada musim penghujan (November–April) diadakan di Trimurti Theatre.
Pertunjukan sendratari yang berdurasi dua jam ini akan dimulai sekitar pukul 19.30 dan selesai sekitar pukul 21.30 WIB. Jika ingin menyaksikan Sendratari Ramayana di tempat wisata Candi Prambanan, Anda bisa membeli tiket langsung di lokasi atau memesannya pada nomor yang tertera di website resmi. Berikut rincian lengkap harga tiketnya.
a. Lokasi: Ramayana Open Stage Theatre
- Tiket VIP: Rp400.000/jumlah kursi 64
- Tiket Khusus: Rp300.000/jumlah kursi 130
- Tiket Kelas 1: Rp200.000/jumlah kursi 278
- Tiket Kelas 2: Rp125.000/jumlah kursi 668
- Tiket Pelajar: Rp50.000/maksimal 30 orang
b. Lokasi: Trimurti Theatre
- Tiket Khusus: Rp300.000/jumlah kursi 52
- Tiket Kelas 1: Rp200.000/jumlah kursi 118
- Tiket Kelas 2: Rp125.000/jumlah kursi 160
- Tiket Pelajar: Rp50.000/maksimal 30 orang
2. Menunggang Kuda
Apabila menyukai kegiatan berkuda, Anda juga bisa melakukannya di tempat wisata Candi Prambanan. Di sini, Anda bisa menaiki kuda dengan membayar biaya jasa seharga Rp50.000 untuk satu kali putaran dengan rute yang sudah ditentukan. Tak perlu takut, Anda akan ditemani penjaga selama melakukan perjalanan dengan kuda tersebut.
Jika Anda tertarik untuk belajar menunggang kuda sendiri, Anda bisa memilih salah satu paket belajar berkuda yang tersedia. Biayanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp1.400.000.
3. Memanah
Untuk Anda yang tertarik dengan olahraga memanah, di tempat wisata Candi Prambanan juga terdapat stan belajar memanah. Dengan membayar biaya sebesar Rp20.000, Anda akan dipinjami satu busur dan 12 anak panah yang bisa digunakan untuk memanah target-target yang tersedia.
Belum bisa memanah? Tenang saja, di sini ada instruktur yang siap mengajari Anda teknik-teknik memanah yang baik dan benar. Namun, tetap hati-hati saat membidik agar jari-jari Anda tidak terluka.
4. Prambanan Jazz Festival
Jika Anda menyukai pertunjukan musik Jazz, jangan lewatkan festival musik yang diselenggarakan rutin tiap satu tahun sekali di tempat wisata Candi Prambanan. Bukan sembarang festival biasa, dalam acara Prambanan Jazz Festival Anda bisa menyaksikan pertunjukan musik dari musisi dalam dan luar negeri.
Namun, karena ini merupakan acara tahunan, Anda harus rajin mengecek di website resminya untuk mengetahui jadwal penyelenggaraan festival. Meski waktunya tidak pasti, festival yang mulai diadakan pada tahun 2014 ini biasanya terselenggara pada bulan Agustus.
Baca juga: Informasi Seputar Tempat Wisata Monas Jakarta
Cara Menuju ke Candi Roro Jonggrang
Tempat wisata Candi Prambanan berada di lokasi yang sangat strategis, yaitu di jalur provinsi Jalan Raya Solo–Jogja. Oleh karena itu, Anda bisa menjangkaunya dengan mudah baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Nah, jika masih bingung dengan rutenya, simak uraian berikut dengan saksama.
1. Kendaraan Pribadi
Jika dari arah Surabaya dan sekitarnya, Anda bisa melalui rute Tol Surabaya–Mojokerto ke Tol Mojokerto–Kertosono mengarah ke Jalan Raya Madiun–Surabaya lalu melalui Tol Solo–Kertosono lanjut Jalan Raya Solo–Semarang dan Jalan Raya Solo–Jogja. Jalan terus sampai Anda menemukan gerbang masuk Prambanan di sisi kanan jalan. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 5 jam dengan jarak 309 km.
Untuk Anda yang berasal dari Jakarta bisa melalui rute Tol Cikopo–Palimanan ke Tol Kanci–Pejagan kemudian Tol Pejagan–Pemalang lanjut ke Jalan Raya Pantura ke Tol Semarang–Solo lalu ke Jalan Raya Salatiga–Solo dan Jalan Raya Solo–Jogja. Dari Jalan Raya Solo–Jogja jalan terus hingga Anda menemukan gerbang masuk Prambanan di sisi kanan jalan. Jika Anda memilih rute ini, waktu tempuhnya sekitar 10 jam dengan jarak 563 km.
2. Transportasi Umum
Jika Anda menyukai bepergian dengan transportasi umum, tak perlu khawatir. Pasalnya, ada berbagai jenis transportasi umum yang bisa Anda gunakan untuk menjangkau tempat wisata Candi Prambanan. Berikut uraian lengkapnya.
a. Bus
Untuk Anda yang berasal dari Jakarta bisa menaiki bus jurusan Jogja. Jika bus yang Anda tumpangi melalui rute utara, Anda bisa langsung berpesan kepada kondektur bus untuk menurunkan Anda di depan pintu gerbang tempat wisata Candi Prambanan. Namun, jika bus melalui rute selatan, turunlah di Stasiun Jombor. Lalu naiklah bus Trans Jogja jalur 2B dan transit di halte Condong Catur. Lanjutkan perjalanan dengan menaiki bus jalur 3B dan transit di halte Bandara Adisutjipto. Dari halte bandara ini Anda bisa oper ke jalur 1A untuk kemudian turun di Candi Roro Jonggrang.
Bila Anda menaiki bus dari arah Surabaya, naiklah bus jurusan Jogja. Anda bisa langsung berpesan pada kondektur bus untuk menurunkan Anda di tempat wisata Candi Prambanan.
b. Kereta Api
Jika kereta api adalah moda transportasi umum yang Anda pilih, naiklah kereta yang menuju Jogja kemudian turun di Stasiun Tugu. Dari stasiun yang berada di pusat Kota Jogja ini, Anda bisa melanjutkan perjalanan naik bus Trans Jogja jalur 1A.
Jika kereta dari daerah Anda yang menuju Jogja tiketnya habis, Anda juga bisa menaiki kereta yang menuju Stasiun Balapan atau Stasiun Purwosari di Solo. Dari kedua stasiun ini Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus Solo–Jogja untuk kemudian turun di tempat wisata Candi Prambanan.
c. Pesawat
Akses menuju Candi Roro Jonggrang dengan menggunakan pesawat sangatlah mudah. Anda tinggal menaiki pesawat yang menuju Bandara Internasional Adisutjipto, Jogja.
Setelah itu, naiklah bus Trans Jogja jalur 1A. Dengan tarif Rp3.500 saja, bus ini bisa langsung mengantarkan Anda ke tempat wisata Candi Prambanan. Sangat mudah bukan?
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Candi Roro Jonggrang
Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini buka mulai pukul 06.00 sampai 17.00 WIB. Ingin menikmati panorama candi di malam hari atau menonton Sendratari Ramayana? Tenang, setelah pukul 17.00 WIB hanya gerbang masuk saja yang ditutup, jadi pengunjung yang masih berada di dalam tidak akan diminta untuk keluar.
Anda bisa masuk ke Candi Roro Jonggrang dengan membayar biaya tiket seharga Rp40.000 untuk orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak berusia 3 sampai 6 tahun dikenakan biaya tiket sebesar Rp20.000. Khusus rombongan pelajar bisa mendapatkan diskon khusus dengan syarat membawa surat dispensasi dan jumlah rombongan minimal 20 orang.
Sedangkan biaya tiket untuk wisatawan asing harganya lebih mahal beberapa kali lipat dibanding wisatawan domestik. Besarannya yaitu Rp337.500 untuk orang dewasa dan Rp202.500 untuk anak-anak.
Baca juga: Ingin Berkunjung ke Berbagai Tempat Wisata di Bandung? Baca Panduannya di Sini!
Tips Berwisata ke Candi Roro Jonggrang
Tempat wisata Candi Prambanan memiliki luas sekitar 39,8 hektar. Dengan area seluas itu, tentunya ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan agar tetap nyaman selama berwisata. Nah, berikut tips yang bisa Anda terapkan jika ingin berlibur ke Candi Roro Jonggrang.
- Pakailah alas kaki yang nyaman agar kaki Anda tidak cepat lelah saat berjalan-jalan di kompleks candi yang luas.
- Kawasan Candi Roro Jonggrang memang indah, tapi pepohonan yang minim membuat udara menjadi sangat panas dan sinar matahari bisa langsung mengenai kulit Anda. Oleh karena itu, pakailah pakaian yang menyerap keringat. Jangan lupa juga untuk menggunakan sun screen dan membawa payung supaya kulit Anda terhindar dari bahaya sinar matahari.
- Mengingat Anda akan banyak berjalan selama di kawasan candi, bawalah air minum agar tidak dehidrasi. Jika habis, tak perlu khawatir, pasalnya pihak pengelola menyediakan tempat pengisian air minum gratis.
- Jika Anda ingin berhemat, bawalah makanan dan minuman sendiri dari rumah karena seperti layaknya tempat wisata lain, harga berbagai macam kuliner yang ada di sekitar area Candi Roro Jonggrang juga dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
- Jika tidak ingin berdesak-desakan dengan wisatawan lain, hindari datang di akhir pekan atau musim liburan. Karena saat itu, jumlah pengunjung biasanya akan membludak sehingga mungkin akan mengurangi kenyamanan Anda dalam menikmati keindahan candi.