
Sebagai orang Indonesia, Anda tentu pernah mendengar kisah Sangkuriang dalam legenda Tangkuban Perahu, bukan? Nah, jika Anda tertarik dengan segala hal terkait gunung yang terletak di Jawa Barat ini, berikut kami sajikan informasi seputar wisata Tangkuban Perahu.
Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Jawa Barat
https://goo.gl/maps/9yE7TbkX8ns
Setiap hari: 07.00-17.00 WIB
Domestik (Senin-Jumat): Rp20.000/orang
Domestik (Sabtu, Minggu, & hari libur): Rp30.000/orang
Asing (Senin-Jumat): Rp200.000/orang
Asing (Sabtu, Minggu, & hari libur): Rp300.000/orang
Memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter di atas permukaan laut, gunung yang memiliki pemandangan indah ini merupakan destinasi wisata yang ciamik bagi Anda yang mendambakan udara pegunungan. Namun, untuk Anda yang yang belum pernah mengunjungi tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung, tak ada salahnya mengetahui seluk beluknya sebelum berkunjung.
Gunung Tangkuban Perahu biasa disebut masyarakat Sunda dengan nama Tangkuban Parahu. Hal ini mungkin disebabkan oleh bentuk gunung yang terlihat seperti perahu terbalik saat dilihat dari arah selatan.
Sebenarnya, gunung Tangkuban Perahu berbentuk kerucut seperti gunung pada umumnya. Namun, karena adanya dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur itulah yang menjadikan gunung ini terlihat seperti perahu terbalik.
Nah, disamping bentuknya yang terlihat unik, Gunung Tangkuban Parahu juga memiliki legenda yang sangat terkenal tentang asal-usulnya. Legenda ini berkisah tentang seorang anak bernama Sangkuriang yang jatuh cinta pada Dayang Sumbi, ibu kandungnya sendiri. Apakah Anda sudah mengetahui kisah ini?
Baik sudah tahu atau belum, sebaiknya Anda tetap membaca uraian kami sampai selesai. Karena di artikel ini Anda tidak hanya akan mendapatkan informasi mengenai sejarah tempat wisata Tangkuban Parahu, tapi juga ada informasi lain. Di antaranya adalah tentang spot-spot wisata yang menarik, harga tiket masuk, hingga cara untuk masuk ke objek wisata.
Bagaimana? Sudah penasaran dengan informasi seputar tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung? Tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak artikel ini sampai selesai!
Sejarah Tangkuban Perahu
Mungkin hampir semua orang Indonesia mengetahui legenda tentang terjadinya Gunung Tangkuban Parahu meski hanya sekilas. Bagaimana tidak, legenda gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat ini sering kali diperdengarkan pada anak-anak kecil di seluruh nusantara. Tak hanya melalui buku-buku pelajaran, tapi banyak juga orang dewasa yang menggunakan kisah ini sebagai bahan untuk mendongeng.
Akan tetapi, dalam bahasan sejarah Gunung Tangkuban Parahu ini, selain menyuguhkan kisah legendanya kami juga akan menyajikan sejarah terjadinya secara ilmiah. Jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut, Anda sebaiknya membaca ulasan di bawah ini.
Legenda Sangkuriang
Alkisah, zaman dahulu hidup seorang putri cantik bernama Dayang Sumbi. Karena kecantikannya, banyak pemuda yang jatuh cinta, sehingga dia memilih tinggal di hutan bersama seekor anjing bernama Tumang. Setelah tahu bahwa Tumang adalah jelmaan dewa yang turun ke bumi, mereka pun saling jatuh cinta. Meski hidup bersama di hutan, mereka tetap bahagia apalagi dengan kelahiran seorang putra bernama Sangkuriang.
Suatu hari saat berburu, Sangkuriang bertemu seekor babi hutan yang sebenarnya merupakan jelmaan seorang dewi. Begitu gembiranya Sangkuriang, lalu disuruhlah Tumang untuk mengejar si babi hutan. Akan tetapi, Tumang tidak beranjak dari tempatnya karena mengetahui bahwa babi hutan itu adalah jelmaan dewi yang diturunkan ke bumi bersamanya.
Karena kesal, Sangkuriang akhirnya membunuh Tumang dan membawanya pulang sebagai hewan hasil buruan. Dayang Sumbi yang mengetahui hal tersebut sangat marah dan melempar Sangkuriang dengan centong yang dibawanya serta mengusirnya dari rumah. Setelah emosinya reda, Dayang Sumbi menyesal sehingga memohon pada dewa agar diberi umur panjang dan awet muda serta suatu saat bisa bertemu anaknya lagi.
Waktu terus berlalu, hingga akhirnya suatu hari Dayang Sumbi bertemu dengan seorang pemuda tampan. Mereka pun saling jatuh cinta. Tapi tak dinyana, pemuda itu ternyata adalah Sangkuriang. Dayang Sumbi berusaha memberi tahu sang anak bahwa dia adalah ibunya, akan tetapi Sangkuriang tidak percaya karena Dayang Sumbi masih muda dan cantik.
Singkat cerita, Sangkuriang tetap ingin menikahinya sehingga Dayang Sumbi memberi syarat dibuatkan danau dan perahu dalam semalam agar bisa digunakan untuk berlayar bersama. Sangkuriang pun menyetujui syarat tersebut. Dayang Sumbi yang tidak ingin menikah dengan Sangkuriang memohon pada dewa agar pagi datang lebih cepat dari biasanya agar pekerjaan Sangkuriang gagal.
Karena doa Dayang Sumbi yang tulus, akhirnya dewa mengabulkan permohonannya. Pagi datang lebih cepat sebelum Sangkuriang menyelesaikan pekerjaannya. Merasa marah, Sangkuriang pun menendang perahu kuat-kuat. Perahu itu akhirnya jatuh dalam posisi terbalik dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu.
Terbentuk Akibat Letusan Gunung Sunda yang Dahsyat
Mungkin hampir seluruh masyarakat Indonesia telah mengetahui perihal terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu yang dikaitkan dengan legenda Sangkuriang. Akan tetapi, jika ditelusuri dari sisi ilmiah, nampaknya masih jarang yang tahu.
Gunung Tangkuban Perahu terbentuk akibat letusan Gunung Sunda Purba puluhan ribu tahun yang lalu. Gunung purba yang diperkirakan memiliki ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut ini mengalami erupsi dahsyat hingga menyisakan kaldera berdiameter 5-10 kilometer.
Di dalam kaldera inilah Gunung Tangkuban Perahu terbentuk. Proses ini mirip seperti proses terbentuknya anak Gunung Krakatau akibat erupsi dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Objek Wisata yang Bisa Anda Kunjungi di Tangkuban Perahu Bandung
Sebagai sebuah gunung, sudah barang tentu Tangkuban Perahu juga memiliki beberapa spot wisata yang sangat sayang jika dilewatkan. Spot-spot alami ini selalu menjadi magnet bagi para wisatawan yang berkunjung.
Beberapa spot wisata alami tersebut adalah Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Sebenarnya Gunung Tangkuban Parahu masih memiliki banyak kawah lain, tapi yang paling menarik dikunjungi adalah tiga kawah tersebut. Penasaran seperti apa? Langsung simak uraian berikut, ya!
1. Kawah Ratu
Kawah Ratu adalah kawah terbesar yang dimiliki oleh tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung. Dengan luas sekitar 8.000 hektare, Kawah Ratu sukses menghipnotis pengunjung dengan keindahannya.
Bentuknya yang seperti mangkok raksasa begitu memukau. Ditambah dinding dan dasar kawah yang terlihat sangat jelas dengan penampakan khas keindahan gunung berapi, Kawah Ratu “memaksa” para pengunjung untuk tak berhenti mengaguminya.
Jika Anda ingin berkunjung ke Kawah Ratu, tak perlu risau karena tempat ini mudah diakses menggunakan kendaraan pribadi seperti, mobil atau motor. Apabila Anda merasa lapar selagi menikmati pemandangan Kawah Ratu, Anda juga bisa berwisata kuliner.
Di kawasan Kawah Ratu, ada banyak penjual makanan yang dagangannya bisa Anda beli dan nikmati. Tak hanya itu, penjual suvenir juga ada. Jadi, jika ingin membelikan oleh-oleh untuk orang-orang terdekat, Anda bisa membelinya di sini.
2. Kawah Upas
Setelah puas menikmati keindahan Kawah Ratu, Anda bisa langsung menuju Kawah Upas yang berjarak 1 kilometer dari Kawah Ratu. Meski tidak sebesar Kawah Ratu, tapi pemandangannya tak kalah indah.
Untuk Anda pecinta sunrise, Kawah Upas sangat cocok menjadi destinasi utama. Pasalnya, jika datang pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit, Anda bisa menikmati keindahan sunrise yang memikat di kawah yang satu ini.
Akan tetapi, saat Anda pergi ke sini, pastikan mengenakan alas kaki yang benar-benar nyaman. Sebab, tak seperti Kawah Ratu yang aksesnya mudah, untuk mencapai Kawah Upas Anda harus melewati tebing yang curam.
Mungkin karena itu, fasilitas yang tersedia di Kawah Upas bisa dibilang cukup minim, bahkan pagar pembatas di mulut kawah pun tidak ada. Sangat berbeda dengan Kawah Ratu yang memiliki fasilitas memadai layaknya tempat wisata pada umumnya.
Selain itu, kawah yang satu ini tidak bisa dikunjungi kapan saja sesuai jam buka tutup tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung. Terkadang, ketika kandungan gas beracun di Kawah Upas tinggi, petugas akan menutupnya. Hal ini dilakukan agar tak membahayakan pengunjung.
3. Kawah Domas
Lain Kawah Upas, lain pula Kawah Domas. Kawah Domas ini statusnya seperti Kawah Ratu yang relatif aman dikunjungi. Akan tetapi, karena jaraknya yang cukup jauh dari jalan raya, pengunjung Kawah Domas tak seramai Kawah Ratu.
Meski begitu, kawah yang satu ini tetap memiliki keunggulan. Salah satunya adalah Anda bisa merendam kaki di sumber mata air panas sambil mengolesi kaki dengan spa lumpur vulkanik yang konon baik untuk kesehatan kulit. Di samping itu, Anda juga bisa membeli telur mentah yang harga per butirnya sekitar Rp4.000 untuk direbus sendiri di sumber mata air panas.
Untuk menuju Kawah Domas, Anda bisa melewati dua jalur. Pertama, melalui parkiran Kawah Ratu, sedangkan yang kedua melalui parkiran Kawah Domas. Apabila melalui parkiran Kawah Ratu, Anda akan melewati medan yang cukup membuat napas tersengal jika tidak biasa melakukan kegiatan hiking.
Namun, jika Anda membawa kendaraan pribadi dan ingin berhemat, kami anjurkan untuk melalui parkiran Kawah Domas. Sebab, jika Anda tetap nekat melalui Kawah Ratu, Anda harus bersiap membayar guide dadakan yang memaksa untuk “memandu” perjalanan menuju Kawah Domas.
Anda tak perlu risau mengenai waktu tempuh antara kedua kawah ini. Pasalnya, jarak antara parkiran Kawah Ratu ke Kawah Domas tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 15 sampai 20 menit.
Cara Menuju Tempat Wisata Tangkuban Perahu Bandung
Di antara sekian banyak tempat wisata di Lembang, wisata Tangkuban Perahu Bandung adalah salah satu tempat yang paling favorit. Dengan begitu, apabila Anda berkunjung ke Kota Bandung atau bahkan ke Lembang, rasanya mungkin kurang lengkap jika Anda belum mendatangi tempat ini.
Meski lokasi Tangkuban Perahu tergolong mudah dijangkau, jika belum pernah berkunjung ke sini sebaiknya Anda tetap mencari tahu rute mana yang bisa Anda lalui. Untuk Anda yang ingin mengunjungi Tangkuban Parahu dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, langsung saja simak ulasan berikut.
1. Kendaraan Pribadi
Jika Anda ingin berkunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melalui pintu Tol Pasteur. Dari situ, lanjutkan perjalanan menuju Jalan Dr. Djunjungan kemudian menuju ke Pasar Kaliki via Sukajadi dan Setiabudi. Setelah itu, Anda akan segera tiba di kawasan Lembang tempat pintu Tangkuban Parahu berada.
Jalan lainnya, Anda bisa melalui jalur Tol Padalarang via Cipularang yang akan langsung mengarah ke Cimahi. Setelah sampai di Cimahi, Anda bisa mengambil jalur kiri dan masuk ke Jalan Kolonel Masturi. Lanjutkan perjalanan sampai tiba di pertigaan Jalan Raya Lembang, lalu beloklah ke kiri.
Sekitar 1 kilometer dari pertigaan, Anda akan tiba di pintu masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung. Setelah itu Anda bisa memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang tersedia.
2. Transportasi Umum
Kendaraan umum sebenarnya adalah solusi praktis jika ingin bepergian. Hanya saja yang sering menjadi kendala yaitu kendaraan umum terkadang tidak bisa menjangkau beberapa titik yang diinginkan penumpang.
Namun, jika ingin mengunjungi Tangkuban Parahu dengan kendaraan umum, Anda tak perlu risau. Pasalnya, wisata Tangkuban Perahu Bandung yang beralamat di Cikahuripan, Lembang ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum.
Transportasi pertama yang bisa Anda gunakan adalah bus. Dari daerah asal Anda, pilih bus yang menuju Bandung. Kemudian turunlah di Terminal Leuwi Panjang.
Dari terminal, pilih bus dengan jurusan Bandung-Indramayu yang melewati Subang. Kemudian, turunlah di pertigaan gerbang pintu masuk Tangkuban Parahu. Letaknya sebelum tugu perbatasan antara Subang dan Bandung Barat.
Moda transportasi umum kedua yang bisa Anda naiki adalah kereta. Dari daerah asal Anda, pilih kereta yang bisa berhenti di Stasiun Bandung. Akan tetapi, jika menggunakan kereta, untuk menuju Tangkuban Perahu Anda harus dua kali menaiki angkot.
Pertama, pilih angkot berwarna krem-hitam jurusan Lembang, kemudian turunlah di perempatan Lembang-Maribaya-Tangkuban Parahu. Setelah itu, naiklah angkot jurusan Lembang-Cikole, lalu turunlah di depan pintu masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung.
Sedangkan, jika memilih transportasi pesawat, Anda bisa turun di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Dari bandara berjalanlah menuju Patung Husein. Setelah itu, naiklah angkot berwarna krem-hijau dengan jurusan Ciroyom-Lembang untuk kemudian turun di perempatan Lembang-Tangkuban Parahu.
Lalu dilanjutkan dengan naik angkot jurusan Lembang-Cikole. Dengan angkot ini, Anda bisa langsung turun di depan pintu masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung.
Harga Tiket Masuk Wisata Tangkuban Perahu dan Jam Operasionalnya
Tiket masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung dibanderol dengan harga Rp20.000 saat hari biasa serta Rp30.000 saat hari libur. Harga ini dikenakan untuk wisatawan domestik, cukup terjangkau, bukan? Akan tetapi, untuk wisatawan mancanegara harga tiketnya naik menjadi 10 kali lipat, yaitu Rp200.000 di hari biasa dan Rp300.000 di hari libur.
Untuk waktu operasionalnya, tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung buka setiap hari selama 10 jam, yaitu dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Karena jam buka yang terbatas, alangkah baiknya jika Anda datang lebih pagi agar lebih puas menikmati keindahan Tangkuban Parahu.
Tips Berwisata ke Tangkuban Perahu
Nah, jika Anda hendak mengunjungi Tangkuban Parahu, ada baiknya simak tips berikut agar liburan Anda menyenangkan. Jangan sampai keinginan untuk bersenang-senang gagal karena persiapan yang kurang.
- Karena tempat wisata ini berada di gunung, kenakanlah pakaian yang hangat agar tidak kedinginan.
- Lokasi wisata berupa alam pegunungan yang terjal dan berbatu, jadi alangkah baiknya jika Anda memakai alas kaki yang nyaman.
- Aroma belerang di tempat ini cukup kuat. Pakailah masker untuk melindungi indra penciuman Anda.
- Seperti kebanyakan lokasi wisata lain, sering kali pedagang menjual barang dagangannya dengan harga yang mahal. Untuk itu, jangan lupa menawar jika ingin membeli sesuatu.
- Jika Anda ingin mengunjungi Kawah Domas melalui parkiran Kawah Ratu, waspadalah apabila di tengah perjalanan ada orang yang mengikuti Anda dan mengaku sebagai tour guide. Tolaklah dengan halus bila Anda tak membutuhkannya. Akan tetapi, bila Anda memang ingin menggunakan tour guide, tanyalah dahulu berapa tarifnya agar Anda tidak dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab.