
Anindya Bakrie merupakan salah satu tokoh penting di balik perkembangan usaha bisnis Bakrie Group. Cucu tertua dari Achmad Bakrie ini berhasil mengembangkan perusahaan kakeknya dari bidang manufaktur dan infrastuktur ke media dan telekomunikasi. Seperti apa sosoknya? Simak ulasan lengkap profil Anindya Bakrie di sini.
- Nama Lengkap
- Anindya Novyan Bakrie
- Tempat, Tanggal Lahir
- Jakarta, 10 November 1974
- Warga Negara
- Indonesia
- Pasangan
- Firdani Saugi
- Anak
- Alisha Anastasia Bakrie, Azra Fadilla Bakrie, Akila Abunundya Bakrie
- Orang tua
- Aburizal Bakrie (Ayah), Tatty Murnitriati (Ibu)
Profil Anindya Bakrie mungkin tak sering dibahas dibandingkan ayahnya, Aburizal Bakrie. Namun, laki-laki ini sebenarnya memiliki andil yang besar dalam pengembangan bisnis Bakrie Group.
Laki-laki yang sering dipanggil Anin ini terjun ke dunia bisnis ketika grup perusahaan milik keluarganya berada di ujung tanduk. Alumnus Northwestern University dan Stanford Graduate School of Business ini mau tak mau mesti kembali ke tanah air dan meninggalkan pekerjaannya di Amerika Serikat.
Walaupun diberikan tanggung jawab yang cukup berat, hal itu tidak lantas membuat Anin putus semangat. Ia justru menganggapnya sebagai tantangan yang mesti ia taklukkan. Buktinya, laki-laki ini mampu menyulap perusahaan stasiun TV swasta di bawah Bakrie Group yang awalnya terlilit hutang menjadi salah stasiun TV yang banyak digemari oleh penonton dengan pendapatan iklan yang tinggi.
Meski terlahir dari keluarga yang berada, Anin ternyata merupakan sosok yang rendah hati dan peduli dengan keadaan Indonesia. Ia mendirikan yayasan untuk membantu putra putri pilihan dari tanah air agar mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Lantas, seperti apa kisah hidup laki-laki yang menempati sejumlah jabatan penting di perusahaan-perusahaan milik Bakrie Group ini? Untuk mengetahuinya, mari simak profil dan ulasan lengkap Anindya Bakrie di bawah ini.
Kehidupan Pribadi
Sumber: Instagram – anindyabakrie
1. Pendidikan
Pemilik nama lengkap Anindya Novyan Bakrie ini merupakan putra sulung dari pengusaha dan politisi terkenal Aburizal Bakrie dengan Tatty Murnitriati. Ia lahir pada tanggal 10 November 1974 di Jakarta, Indonesia.
Anin merupakan cucu tertua dari pengusaha sekaligus pendiri Bakrie Group, Achmad Bakrie. Perusahaan pertama yang didirikan oleh grup ini adalah Bakrie & Brothers yang berdiri pada tahun 1942 dan bergerak di bidang manufaktur dan infrastruktur.
Meski ayah dan kakeknya adalah seorang pengusaha, Anin justru menimba ilmu jurusan Industrial Engineering di Northwestern University, Amerika Serikat dan lulus pada tahun 1996. Karena diminta ayahnya untuk mengurusi perusahaan-perusahaan Bakrie Group, ia kemudian melanjutkan pendidikan masternya di Stanford Graduate School of Business untuk memperdalam ilmu bisnis.
Anin mengambil program Global Management Immersion Experience saat kuliah S2. Melalui program ini, ia mempelajari manajemen suatu perusahaan secara langsung dengan menjadi karyawannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Baca juga: Inilah Biografi Chairil Anwar, Penyair yang Mendapat Julukan Si Binatang Jalang
2. Pernikahan
Meski menjadi salah satu penerus dari grup bisnis terkenal di Indonesia, ternyata informasi mengenai kisah cinta Anindya Bakrie dalam profil laki-laki ini terbilang minim. Pasalnya, tidak banyak media massa yang memberitakan pernikahannya.
Yang jelas, Anin mempersunting seorang perempuan bernama Firdani Saugi pada tahun 2002. Melalui pernikahannya, ia dikaruniai dua orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Berbeda dengan Firda Saugi yang mengunci akun Instagram (Ig) miliknya, Anin sesekali membagikan momen keluarga kecilnya di media sosial itu.
Perjalanan Karier di Dunia Bisnis
Sumber: Instagram – anindyabakrie
1. Pulang ke Indonesia untuk Menyelamatkan Perusahaan
Setelah lulus dari Northwestern University pada tahun 1996, Anin bekerja sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wall Street, Amerika Serikat. Karier Anin di Negeri Paman Sam tidak berlangsung lama karena ayahnya meminta laki-laki ini untuk pulang ke Indonesia pada tahun 1997.
“Kapal lagi berat ini, kamu harus pulang ke Indonesia,” ucap Anin ketika menirukan suara ayahnya di telepon. Kala itu, ia membantu perusahaan keluarganya, PT Bakrie & Brothers Tbk yang tengah mengalami krisis dan menempati posisi sebagai Deputy to COO and Managing Director.
Pada tahun 2002, Anin menjadi pimpinan PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) yang saat itu terlilit utang sebesar 128 juta dolar. Laki-laki ini kemudian membujuk lebih dari 200 kreditor untuk mengubah utang mereka menjadi ekuitas melalui proposal restrukturisasi yang ia kirim.
Langkah yang ia ambil tidak sia-sia karena utang ANTV berubah menjadi angka 0 pada tahun 2004. Namun, hal itu dibayar dengan terpotongnya saham Bakrie dari 60% menjadi 21% di perusahaan televisi nasional ini.
Untuk mengembangkan ANTV agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya, Anin melakukan penyesuaian konten dengan mengubah program individual menjadi acara yang lebih ramah keluarga. Sebut saja acara kuis, program anak-anak, dan pertandingan sepak bola.
Selain itu, laki-laki yang suka lari ini juga berhasil meyakinkan seorang bos media, Rupert Murdoch untuk membeli saham ANTV sebesar 20% dengan harga 20 juta dolar pada tahun 2005. ANTV berhasil diselamatkan dan akhirnya menjadi salah satu dari 10 stasiun TV yang banyak ditonton warga Indonesia pada tahun 2012. Hal itu menjadi salah satu pencapaian besar Anindya Bakrie dalam profil lengkapnya ini.
Baca juga: Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Perempuan dari Aceh yang Menghabisi Cornelis de Houtman
2. Membeli Lativi dan Mengubahnya Menjadi TV One
Anin membeli stasiun TV Lativi Media Karya dari pebisnis dan mantan Menteri Tenaga Kerja, Abdul Latief pada tahun 2007. Kala itu, Lativi terjerat utang dan juga terlibat dalam beberapa kontroversi, seperti menayangkan program dewasa yang melanggar sensor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan acara Smack Down yang mempromosikan kekerasan.
Anin kemudian mengganti nama stasiun Lativi menjadi tvOne. Selain itu, ia juga mengubah fokus program tvOne menjadi stasiun TV yang menyiarkan berita dengan target penonton kalangan kelas menengah.
TvOne mengalami perkembangan yang cukup memuaskan. Stasiun TV ini memiliki jumlah penonton yang lebih banyak daripada Metro TV pada tahun 2012 yang sebelumnya merupakan channel berita nomor 1 di Indonesia. Di tahun yang sama, ANTV dan tvOne meraup pendapatan sebesar 15,6% dari total belanja iklan televisi yang tayang di Indonesia.
Pada tahun 2008, Anin diangkat sebagai President Director & CEO PT Visi Media Asia (VIVA). Perusahaan ini merupakan salah satu kelompok usaha di bawah naungan Bakrie Group yang didirikan pada tahun 2004. Usaha-usaha yang termasuk dalam VIVA adalah stasiun TV ANTV, tvONe, viva+, dan portal media online VIVA.co.id atau sering disebut sebagai Vivanews.
Erick Thohir, yang saat itu masih menjadi salah satu pimpinan di VIVA, mengajak Anin untuk mendaftarkan saham grup perusahaan ini ke Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Langkah tersebut membuat grup VIVA memperoleh masukan dana sebesar 73 juta dolar.
Baca juga: Biografi HOS Cokroaminoto, Pemimpin Sarekat Islam yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota
3. Jatuh Bangun Mengurusi Bakrie Telecom
Pada tahun 2003, Anin diberi kepercayaan untuk menempati posisi sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Bakrie Telecom. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1993 ini bergerak dalam bidang penyediaan jaringan dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi nasional.
Saat itu, Bakrie Telecom terkenal sebagai perusahaan penyedia jaringan Code-Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan produk dan layanan telepon seluler, telepon rumah, telepon jarak jauh, layanan akses internet, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2011, jumlah pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan ini kira-kira sebanyak 11 juta orang.
Perkembangan Bakrie Telecom dipengaruhi oleh ketertarikan pelanggan terhadap murahnya harga yang dipasang, yakni satu rupiah per detik. Pada tahun 2013, jabatan Anin diganti menjadi Komisaris Utama untuk perusahaan ini.
Namun, kejayaan Bakrie Telecom ternyata tidak berumur panjang. Utang perusahaan ini terus bertambah dari yang awalnya 7,16 triliun rupiah pada tahun 2010, menjadi 16,13 triliun rupiah di tahun 2018. Sejumlah layanan komunikasi Bakrie Telecom juga dicabut oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMINFO) Indonesia sejak tahun 2016.
4. Menjadi Direktur Utama PT Bakrie & Brothers
PT Bakrie & Brothers (BNBR) melakukan restrukturisasi kepemimpinan perusahaan dengan menunjuk Anin sebagai Direktur Utama pada Mei 2019. Ia menggantikan posisi Bobby Gafur Umar yang kemudian menempati jabatan sebagai Komisaris.
Sebelumnya, adik laki-laki Anin, Ardi Bakrie, telah diberi mandat untuk menjadi Wakil Direktur Utama PT Bakrie & Brothers pada April 2018 lalu. Dengan begitu, ada dua orang keluarga Aburizal Bakrie yang menduduki kursi penting dalam struktur direksi BNBR.
Baca juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pahlawan Wanita dari Grobogan yang Merupakan Ahli Strategi Perang
Perintis Bakrie Center Foundation
Tak hanya perihal bisnis, ada hal menarik lainnya dari profil Anindya Bakrie yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Laki-laki ini mendirikan Bakrie Center Foundation (BCF) pada tahun 2010 yang fokus bekerja di bidang pendidikan.
BCF memiliki misi untuk memberikan kesempatan kepada putra putri Indonesia pilihan untuk menimba ilmu di jenjang pendidikan lebih tinggi di beberapa universitas dalam dan luar negeri. Tujuannya untuk membangun jiwa kepemimpinan serta menciptakan kumpulan talenta di Indonesia yang nantinya diharapkan dapat mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, BCF bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Cendrawasih, Universitas Lampung, dan Universitas Andalas. Sementara itu, yayasan ini di luar negeri bekerja sama dengan S. Rajaratnam School of International Studies dari Nanyang Technological University di Singapura dan Stanford University di Amerika Serikat.
Baca juga: Biografi Martha Christina Tiahahu, Pejuang Wanita yang Tak Takut Angkat Senjata
Fakta Menarik
Tidak hanya latar belakang dan perjalanan karier, masih banyak informasi lainnya yang dapat kamu simak dalam profil Anindya Bakrie ini. Salah satunya adalah kumpulan fakta menarik seputar laki-laki ini yang tentunya tidak boleh sampai dilewatkan. Yuk, langsung simak ulasannya di informasi berikut:
1. Minat di Bidang Olahraga
Dilansir melalui situs resmi Oxford United, Anin bergabung dalam jajaran direksi tim sepak bola yang berasal dari Kota Oxford, Inggris itu pada akhir April 2019. Tim sepak bola ini bermain di divisi ketiga dalam struktur kompetisi Liga Inggris, yaitu League One atau Liga 1.
Selain sepak bola, Anin juga aktif dalam olahraga lari dan berenang. Pada tahun 2011, laki-laki ini pernah mengikuti acara maraton tahunan di New York City, Amerika Serikat bersama dengan sahabatnya, Sandiaga Uno, dan Dino Patti Jalal. Tujuannya mengikuti acara ini adalah untuk mengumpulkan dana sumbangan yang nantinya akan diserahkan pada yayasan yang telah ditunjuk.
Sementara itu, pada tanggal 1 Oktober 2016, Anin terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesi (PBPRSI). Ia menjabat posisi tersebut untuk periode tahun 2016–2020 dan menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Sandiaga Uno.
2. Dianugerahi Penghargaan
Keberhasilan Anin dalam mengembangkan bisnis keluarga Bakrie di usia muda membuatnya dianugerahi penghargaan bergengsi di kalangan wirausaha. Penghargaan itu adalah Young Entrepreneur of The Year dari acara Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2010.
Bukan hanya itu saja, perusahaan VIVA Group yang ia pimpin juga mendapatkan berbagai penghargaan prestisius. Sebut saja Panasonic Gobel Award (2013–2018), Komisi Penyiaran Indonesia Award (2015 dan 2017), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Awards (2013–2018). Beragam pencapaian tersebut tentunya menjadi hal yang patut dibanggakan oleh Anindya Bakrie dalam profil lengkapnya.
Baca juga: Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Dituduh Atheis
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Profil Anindya Bakrie
Demikian informasi profil Anindya Bakrie yang dapat kami rangkum, mulai dari perjalanannya menimba ilmu, terjun ke dunia bisnis, hingga kumpulan fakta menarik tentangnya. Apa Anda sudah puas dengan sajian di atas?
Dari kisahnya, Anda dapat mengambil pelajaran bahwa lahir di keluarga pengusaha tidak lantas memudahkan perjalanan karier Anin. Ia beberapa kali diberi tanggung jawab untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan keluarganya yang terancam bangkrut. Semoga kegigihan dan motivasi kerja Anin yang tak pernah surut dapat menginspirasi Anda untuk mewujudkan impian.
Selain artikel ini, masih banyak artikel tentang tokoh inspiratif lainnya yang dapat Anda simak di PosBagus. Sebut saja Larry Page yang mendirikan Google, Steve Jobs yang mengembangkan Apple, dan William Tanuwijaya yang merintis berdirinya Tokopedia. Selamat membaca!