
Tidak setiap orang mampu memberikan nasihat yang indah. Namun, dengan kebijaksanaan yang luar biasa dan kemampuannya untuk merangkai kalimat, Buya Hamka banyak meninggalkan petuah yang bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda penasaran, yuk, simak kata-kata bijak dari Buya Hamka tersebut di artikel ini!
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah adalah sosok ulama sekaligus sastrawan Indonesia yang begitu terkenal. Berkat ketinggian ilmunya dan kemampuan sastranya yang mumpuni, sosok yang sering dipanggil Buya Hamka ini pun banyak mencetuskan kata-kata bijak yang menghadirkan inspirasi.
Sebagai seorang ulama, pria asli Minangkabau yang lahir pada tahun 1908 dan meninggal pada 1981 ini banyak menyampaikan ungkapan yang terkait tentang keislaman. Ya, ia menggunakan kemampuannya dalam merangkai kata untuk menyentuh hati orang-orang muslim.
Meski demikian, beberapa kutipannya yang lain juga bisa bersifat universal dan cocok untuk semua kalangan. Misalnya saja yang mengenai semangat kerja, percintaan, persahabatan, dan kehidupan.
Setelah menyimak ulasan singkat di atas, apakah Anda jadi semakin tertarik untuk membaca rangkuman kata-kata bijak Buya Hamka yang sudah kami bahas di artikel ini? Jika ya, yuk, langsung simak saja!
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Cinta
1. Kekuatan Cinta
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Sering kali ada pemberitaan mengenai peristiwa memilukan gara-gara putus cinta. Jika jeli melihat sekeliling, mungkin Anda juga akan mendapati betapa banyak teman Anda yang justru menjadi lemah gara-gara cinta.
Padahal seharusnya cinta yang benar bukanlah yang melemahkan dan menghinakan diri. Dengan adanya cinta, seharusnya manusia memiliki kekuatan yang lebih untuk menghadapi kerasnya dunia, termasuk dalam hal memperjuangkan cintanya.
2. Rumah Tangga yang Damai
Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.
Memang benar bahwa ada beberapa rumah tangga yang awalnya tak dilandasi rasa cinta. Namun, lama kelamaan, perasaan saling membutuhkan antara suami dan istri bisa jadi akan menumbuhkan rasa cinta di antara keduanya.
Akan tetapi, entah sudah saling mencintai dari awal atau baru saling cinta setelah menikah, faktanya kedamaian rumah tangga tak akan terwujud jika hanya mengandalkan cinta. Menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, perlu ketangguhan lelaki dan kelemahlembutan perempuan untuk menjadikan rumah tangga tenteram dan damai.
3. Kehilangan Kata-Kata
Karena apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu sentiasa menghilangkan susun kataku.
Saat sedang jatuh cinta, mungkin Anda jadi selalu ingin bertemu pujaan hati Anda. Meski saat berjumpa dengannya, Anda sering kali tak bisa berkata-kata saking senangnya, tapi pertemuan dengannya selalu saja Anda nantikan. Ya, indah matanya benar-benar seperti sihir yang membuat Anda tak bisa berpaling.
Nah, agar ia tahu betapa besar rasa cinta Anda untuknya, coba kirimkan kata-kata cinta dari Buya Hamka di atas untuknya. Jika tak berani mengirimkan kutipan tersebut secara langsung, Anda juga bisa menjadikannya sebagai status Facebook atau caption Instagram.
4. Sifat Cinta
Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa.
Mungkin Anda sering mendengar ungkapan “cinta tak harus memiliki”. Namun, kalimat itu hanya diucapkan ketika kondisi sudah mentok. Sebab bagaimanapun, semua orang yang jatuh cinta pasti ingin memiliki orang yang disukai.
Ya, menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, memang seperti itulah sifat dasar cinta, tamak dan serakah. Jika saja bisa, sebenarnya tak ada orang yang ingin pujaan hatinya dimiliki orang lain. Namun, apa daya, tak semua yang ada di dunia ini bisa terwujud sesuai keinginan kita, termasuk dalam perkara cinta. Sehingga tak jarang, penderita cinta pun jatuh dalam lubang keputusasaan.
5. Syukuri yang Masih Ada
Jangan tangisi yang telah hilang, tapi syukuri yang masih ada.
Kehilangan seseorang yang selama ini selalu ada di sisi memang bukanlah hal yang mudah. Ya, entah itu ditinggalkan karena putus cinta atau ditinggalkan karena sang pujaan hati telah lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa. Kenangan-kenangan yang selama ini dilalui bersama berputar-putar dalam ingatan, membuat hati semakin luka.
Daripada terus-menerus tenggelam dalam duka yang tentunya akan berpengaruh buruk untuk kesehatan fisik dan mental, alangkah baiknya jika mensyukuri segala sesuatu yang masih dimiliki saja. Rasa syukur yang tumbuh dalam hati tersebut secara otomatis bisa menghapus duka akibat ditinggalkan orang yang dicinta secara perlahan-lahan.
Baca juga: Biografi Rasuna Said, Wanita Pertama yang Terjerat Hukum Speek Delict Belanda
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Semangat Kerja
1. Jangan Sekadar Kerja
Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja.
Mungkin ada beberapa orang di dunia ini yang kurang bisa memaknai hidup. Mereka hidup dan bekerja seadanya saja, yang penting bisa makan, minum, tidur, dan buang hajat saja sebagai “kewajiban makhluk hidup”. Padahal jika hanya demikian, hewan-hewan yang tak dikaruniai akal oleh Tuhan pun melakukan hal yang sama.
Jadi, jika ingin agar hidup ini tak menjadi sia-sia, manfaatkanlah sebaik mungkin. Jika bekerja, ya bekerjalah dengan penuh semangat dan penuh dedikasi. Dan jangan lupa, berbuat baiklah pada sesama manusia. Sebab cepat atau lambat, kita akan menuai apa yang telah kita perbuat. Entah itu perbuatan yang baik maupun yang buruk.
2. Budak Tubuh yang Malas
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Tak semua orang yang malas itu bodoh. Adakalanya, sebenarnya mereka memiliki otak cemerlang yang memiliki segudang ide. Hanya saja, kemalasan berhasil mengalahkan kemauannya untuk mewujudkan segala sesuatu yang telah tersusun dengan baik di kepala.
Menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, hal itu bisa digolongkan sebagai kekejaman terhadap diri sendiri. Bagaimana tidak, jika seharusnya manusia beristirahat ketika lelah, rasa malas malah membuat orang beristirahat bahkan sebelum merasakan lelah. Jika sudah demikian, mimpi yang seharusnya bisa dicapai pun jadi tidak terwujud hanya karena bermalas-malasan.
3. Melalui Hari dengan Senyum
Pemuda haruslah mempunyai cita-cita tinggi supaya hidupnya berarti. Apabila cita-cita tercapai, terutama di hari tuanya, dia akan menekur melihat anak tangga yang dilaluinya dahulu dengan tersenyum.
Masa muda adalah saat di mana semangat dan tenaga berada di puncaknya. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita mampu memanfaatkan masa muda yang tak akan terulang lagi ini dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara memberdayakan masa muda adalah dengan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan segala impian yang akan sulit terlaksana jika kita sudah lanjut usia.
Sebelum terlanjur tua dan menyesal karena saat muda tak melakukan apa-apa, alangkah baiknya jika di masa tua nanti kita bisa tersenyum bahagia melihat hasil kerja keras kita di masa muda. Nah, jika Anda setuju dengan kata-kata bijak Buya Hamka tentang pemuda di atas, bagikan juga pada teman-teman Anda agar mereka ikut terinspirasi.
4. Tak Lagi Menghasilkan
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Barangkali usaha-usaha yang Anda lakukan memang efektif untuk saat ini. Namun, itu tak menjamin bahwa usaha tersebut akan memberikan hasil yang baik juga jika dilakukan esok hari. Oleh sebab itu, dalam melakukan suatu pekerjaan, Anda membutuhkan yang namanya inovasi.
Jangan sampai Anda memaksa melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah tidak efektif lagi. Jika demikian, Anda hanya menghabiskan tenaga saja tanpa mendapatkan hasil. Kondisi tersebut diibaratkan Buya Hamka seperti memeras jerami untuk mendapatkan santan, sampai kapan pun tak akan keluar hasil yang diinginkan.
5. Coba Saja
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah.
Wajar saja sebenarnya jika sebelum melakukan suatu pekerjaan besar Anda merasa takut gagal. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat Anda batal untuk melangkah.
Sebab, jika hanya karena bayang-bayang yang belum pasti terjadi Anda sudah takut, maka Anda tidak akan pernah meraih kesuksesan. Bukankah lebih baik mendapatkan kemungkinan berhasil sebanyak 50% dibandingkan tidak sama sekali?
Baca juga: Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Diperdebatkan
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Kehidupan
1. Garam Kehidupan
Air mata berasa asin itu karenanya air mata adalah garam kehidupan.
Pada umumnya, manusia akan menangis ketika sedang bersedih. Dan saat menangis itulah butiran-butiran air jernih akan keluar dari mata. Nah, pernahkah saat Anda menangis air mata masuk ke mulut Anda? Bagaimana rasanya? Asin bukan?
Menurut Buya Hamka, rasa air mata yang asin memiliki filosofi tersendiri. Ya, air mata yang asin menggambarkan kehidupan yang kadangkala bagaikan luka yang terkena garam. Pedihnya luar biasa.
2. Bagaikan Lautan
Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
Bumi ini terdiri dari daratan dan lautan. Namun, lautannya jauh lebih luas dibanding daratan, sehingga jika ingin mencapai daratan yang lain, Anda harus mengarungi luasnya samudra yang penuh dengan gelombang. Oleh sebab itu jika ingin selamat hingga ke seberang, Anda perlu mengayuh perahu dengan cermat dan hati-hati agar tak tersapu ombak.
Hal yang sama juga berlaku dengan hidup, jika ingin menapak dari suatu jenjang ke jenjang yang lain, Anda perlu melakukannya dengan hati-hati. Jika tidak demikian, maka Anda akan jatuh tergulung kerasnya ombak kehidupan.
3. Menjadi Seorang Sahabat
Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.
Sahabat adalah sosok selain keluarga yang mau menemani di saat suka maupun duka. Ya, mereka memang tidak mendapatkan imbalan berupa materi. Namun, sahabat akan dengan ikhlas hati membersamai dan menyemangati kita.
Hanya saja, sosok sahabat tidak bisa Anda dapatkan begitu saja. Jika menginginkan sahabat yang selalu ada di saat senang dan sedih, tentunya Anda juga harus memposisikan diri sebagai seorang sahabat yang menemaninya di kala suka dan duka pula.
4. Ketahui Dahulu Asal-Usulnya
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
Dalam menjalani hidup, kita diharuskan memenuhi norma-norma yang berlaku. Baik itu norma kesopanan dan kesusilaan sebagai konsekuensi menjadi warga masyarakat, norma hukum karena status sebagai warga negara, dan norma agama karena memutuskan memeluk agama tertentu.
Namun, ada saja yang tidak mau mematuhi segala norma kebaikan yang berlaku meski mereka mengaku sebagai anggota masyarakat A, warga negara B, maupun pemeluk agama C. Mereka mengabaikan segala tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang ditimbulkan setelahnya. Padahal sebenarnya, aturan bukan dibuat untuk menyusahkan, melainkan untuk kebaikan manusia itu sendiri.
5. Buka Lembaran Baru
Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu.
Apa yang telah Anda perbuat dalam hidup ini memang tidak bisa dihapuskan. Ya, seperti menulis di lembaran buku dengan pulpen. Meski tak bisa dihapus, Anda selalu memiliki kesempatan untuk menulis di lembaran yang baru.
Jadi, tak perlu terlalu larut dalam penyesalan yang mendalam atas sesuatu yang terlanjur terjadi. Anda hanya perlu menjadi pribadi yang lebih baik mulai dari sekarang. Dan tentang masa lalu, cukup jadikan itu sebagai pembelajaran agar tak jatuh di kesalahan yang sama.
Baca juga: Biografi HOS Cokroaminoto, Pemimpin Sarekat Islam yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota
Kata-Kata Bijak Buya Hamka Manakah yang Anda Suka?
Itu tadi adalah 15 kata-kata bijak dari Buya Hamka yang membahas tentang cinta, semangat kerja, dan kehidupan. Dari semua kutipan di atas, mana saja kutipan bijak dari ulama asal Minangkabau tersebut yang menjadi favorit Anda?
Jika Anda merasa kutipan tersebut bisa menginspirasi, jangan disimpan sendiri. Kirimkan juga pada teman-teman, kekasih, dan juga keluarga agar mereka juga bisa ikut membacanya.
Bila ingin membaca kutipan bijak dari tokoh-tokoh lainnya, tetap simak PosBagus.com, ya. Selain kutipan bijak, Anda juga bisa menemukan informasi menarik lain, seperti tentang wisata dan kuliner. Yuk, simak!