
"Jadilah perubahan yang kamu ingin lihat di dunia ini." Merupakan salah satu kutipan populer dari Mahatma Gandhi. Apabila Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang sosok pejuang anti kekerasan ini, lebih baik baca biografi Mahatma Gandhi berikut.
- Nama Asli
- Mohandas Karamchand Gandhi
- Nama Populer
- Mahatma Gandhi
- Tempat, Tanggal Lahir
- Porbandar, 2 Oktober 1869
- Meninggal
- New Delhi, 30 Januari 1948
- Warga Negara
- India
- Pasangan
- Kasturba Gandhi (m. 1883-1944)
- Anak
- Harilal Gandhi, Manilal Gandhi, Ramdas Gandhi, Devdas Gandhi
- Orangtua
- Karamchand Gandhi (Ayah), Putlibai Gandhi (Ibu)
Membicarakan tentang tokoh dunia paling berpengaruh tak lengkap rasanya jika tidak menyebutkan Mahatma Gandhi. Perjuangannya dalam memerdekakan tanah kelahirannya tanpa kekerasan mampu menginsipirasi banyak orang. Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang mencari biografi Mahatma Gandhi
Gandhi kecil dikenal sebagai seorang anak yang pemalu dan penakut. Namun, siapa yang menyangka justru dialah yang mampu menggerakkan rakyat India untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.
Tentu saja, perubahan tersebut tidak didapatnya secara singkat. Ia harus mengalami berbagai kejadian yang menempanya menjadi seseorang yang benar-benar kuat. Tak hanya itu saja, ia juga mampu melahirkan sebuah gagasan untuk melawan penjajah menggunakan cara damai atau biasa disebut Satyagraha.
Meskipun pada saat itu banyak orang yang skeptis mengenai ajaran tersebut, tapi ia tak pernah menyerah. Pada akhirnya, ia bisa membuktikan kalau menggunakan cara tanpa kekerasan juga bisa berhasil. Oleh sebab itu, ia kemudian dijuluki mahatma yang berarti jiwa yang besar.
Hingga akhir hayatnya, ia pun tetap memegang teguh prinsipnya itu. Nah, apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak tentangnya? Kalau begitu, langsung saja baca biografi Mahatma Gandhi di bawah ini!
Kehidupan Pribadi Mahatma Gandhi
Sebelum membaca tentang perjuangan Mahatma Gandhi mengusir penjajah dari tanah kelahirannya, tidak ada salahnya kalau Anda membaca sedikit tentang cerita hidupnya di biografi ini. Mari langsung saja dibaca!
1. Masa Kecil
Mahatma Gandhi lahir dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi pada tanggal 2 Oktober 1869 di sebuah kota di barat India bernama Porbandar. Ia beruntung terlahir di sebuah keluarga yang terpandang. Ayahnya adalah seorang perdana menteri wilayah tersebut yang bernama Karamchand Gandhi.
Ternyata, sang ayah sudah pernah menikah tiga kali sebelum bersama dengan ibu Mahatma Gandhi, yaitu Putlibai. Dua istri terdahulunya meninggal saat melahirkan, sedangkan istri ketiganya tidak bisa mempunyai anak. Sehingga, ia mempunyai dua saudara tiri.
Ia mempunyai tiga saudara kandung bernama Laxmidas, Raliatbehn, dan Karsandas. Mahatma sendiri merupakan anak bungsu di keluarga tersebut.
Mohandas kecil dikenal sebagai seorang anak yang begitu penakut. Namun, hal tersebut sedikit demi sedikit berangsur-angsur membaik setelah pengasuhnya, Rambha mengajarkannya untuk menyebutkan nama Rama jika sedang merasa takut.
Diketahui, keluarganya adalah penganut Hindu Waisnawa yang memuja Rama. Sejak kecil, dirinya memang sudah dididik dan belajar akan nilai luhur agamanya, contohnya saja seperti tidak minum minuman keras, menjauhi seks bebas, dan pantang makan daging hewan.
Tapi, ia juga tidak serta merta menerima ajaran agamanya tersebut. Salah satunya adalah sistem pembagian kasta yang menurutnya tidak adil. Ia juga dulu tidak suka aturan di mana pergaulannya dengan orang dari agama lain harus dibatasi.
Mohandas mulai bersekolah di daerah Rajkot ketika berumur 10 tahun. Prestasinya di bidang akademis bisa dibilang biasa-biasa saja, bahkan ia juga payah di beberapa mata pelajaran.
Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan ke sekolah tingkat atas di kota yang sama. Di sinilah, ia bertemu dengan Sheik Mehtab, seorang teman yang membuatnya melanggar tradisi yang selama ini dijalaninya, seperti merokok, makan daging, hingga pergi ke tempat lokalisasi.
Ketika berada di tempat tersebut, ia pun merasa sangat tidak nyaman. Hal itu membuatnya menyadari perbuatan salahnya selama ini. Semenjak itu, ia menjauhi Mehtab dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Demikianlah sedikit cerita mengenai kisah masa kecil Mahatma Gandhi yang bisa Anda baca di ulasan biografi ini.
Baca juga: Biografi Albert Einstein, Sang Penemu Teori Relativitas
2. Menikah Dini
(Sumber: Wikimedia Commons)
Lewat biografi Mahatma Gandhi ini, Anda juga akan membaca mengenai kisah cinta dan kehidupan pernikahannya. Kira-kira seperti apa, ya? Daripada semakin penasaran, lebih baik simak selengkapnya berikut ini.
Nah, ternyata tidak hanya Indonesia saja yang melakukan praktik pernikahan dini, tapi di India juga. Salah satu contoh nyatanya pun dialami oleh Mahatma Gandhi sendiri. Pada saat berusia 13 tahun, ia dijodohkan dengan putri dari seorang pedagang bernama Kasturbai Makhanji yang berusia 14 tahun.
Kedua anak yang masih sangat belia tersebut menikah pada bulan Mei 1883. Pada hari tersebut, nyatanya tidak hanya dirinya saja yang menikah, tapi kakak laki-laki dan juga sepupunya pun menikah di hari yang sama.
Pada waktu itu, ia sebenarnya tidak mempunyai gambaran apa pun tentang pernikahan. Baginya, acara tersebut menjadi seru karena dia mengenakan pakaian baru, makan makanan yang manis, dan bisa berkumpul dengan saudara-saudaranya yang lain.
Sesuai dengan adat, awalnya Gandhi tidak langsung tinggal bersama dengan istrinya. Ketika umurnya sudah benar-benar cukup dan dianggap dewasa, barulah mereka tinggal bersama.
Setelah tinggal bersama, perasaan cintanya pada sang istri begitu meluap-luap. Bahkan, sedetik saja ia tidak bisa berhenti memikirkan sang istri.
Dalam buku yang ditulisnya, Mahatma Gandhi juga mengungkapkan menjadi begitu posesif pada Kasturbai. Bahkan, ia merasa merasa cemburu ketika istrinya pergi ke kuil. Padahal, istrinya itu pergi bersama dengan teman-teman perempuannya bukan laki-laki. Yang kemudian, perbuatan tersebut sangatlah disesalinya.
Pada tahun 1885, pasangan itu dianugerahi seorang anak. Sayangnya, bayi tersebut hanya bertahan hidup beberapa hari saja sebelum akhirnya meninggal dunia. Mendapati kenyataan tersebut tentu saja membuat perasaannya sedih. Apalagi di tahun yang sama, ayahnya juga meninggal.
Beberapa tahun kemudian, akhirnya Mahatma Gandhi dan istri dikaruniai seorang bayi laki-laki bernama Harilal yang lahir pada tahun 1888. Setelah itu, pasangan tersebut mendapatkan tiga anak lagi, yaitu Manilal, Ramdas, dan Devdas.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Sosok Wanita Sukses dalam Buku Mimpi Sejuta Dolar
3. Melanjutkan Sekolah Ke London dan Menjadi Pengacara
(Sumber: Wikimedia Commons)
Selanjutnya dalam biografi Mahatma Gandhi ini Anda akan menyimak lebih dalam lagi mengenai pendidikannya. Karena menikah, Mahatma Gandhi memang terpaksa berhenti dari bangku sekolah, lalu melanjutkannya kembali setahun kemudian.
Pada bulan November 1887, ia akhirnya lulus sekolah menengah atas dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Samaldas yang terletak di Bhavnagar. Sayangnya, pendidikannya di sekolah tinggi itu tak diteruskannya. Ia memilih keluar dan kembali ke kampung halaman bersama dengan istri dan keluarganya.
Nah, tak lama setelah itu, pamannya malah menyarankan dirinya untuk kuliah di London dan mengambil jurusan Hukum. Ia pun mempertimbangkan dengan matang usulan tersebut. Kakaknya, yaitu Laxmidas yang terlebih dahulu sudah menjadi seorang pengacara memberikan dukungannya. Maka dari itu, ia mantap dengan keputusan yang diambilnya untuk menuntut ilmu di sana.
Pada awalnya, ibunya tidak menyetujui rencana tersebut karena khawatir dan tidak nyaman Mahatma meninggalkan istri dan anaknya ke tempat yang jauh. Namun setelah ia berjanji untuk tidak makan daging, minum alkohol, dan bermain perempuan, ibunya pun menyetujui keputusannya.
Mahatma Gandhi melanjutkan pendidikan tingginya di University College London dengan mengambil jurusan Hukum pada tahun 1889. Ia juga diundang untuk magang di Inner Temple (asosiasi pengacara dan hakim). Untuk mendukung cita-cita dan meningkatkan kepercayaan dirinya, ia rajin mengikuti pelatihan public speaking.
Selama belajar di sana, Mahatma berusaha untuk menepati janji pada keluarganya untuk tidak makan daging. Tapi terkadang, ia merasa bosan dengan makanan vegetarian yang disajikan karena rasanya tidak seenak di kampung halaman. Hingga akhirnya, ia menemukan restoran yang enak dan bergabung dengan London Vegetarian Society.
Pada tahun 1891, selesailah sudah pendidikan tinggi yang ditempuhnya. Ia pun kemudian kembali ke India dan memulai kariernya sebagai pengacara di sana. Sayang sekali, hal itu tidak berjalan mulus karena ia sangat gugup di sidang pertamanya sehingga meninggalkan kliennya.
Baca juga: Biografi Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang Cemerlang di Bidang Militer Sejak Muda
Pergi ke Afrika Selatan: Titik Awal Perjuangan
(Sumber: Wikimedia Commons)
Tadi Anda sudah membaca mengenai pendidikan dan sedikit kehidupan pribadi Mahatma Gandhi pada ulasan biografi di atas, kan? Setelah ini Anda akan menyimak informasi tentang hal yang menjadi titik balik Gandhi dari orang yang pemalu hingga menjadi tokoh panutan dunia.
Dikarenakan kariernya sebagai pengacara di India gagal, Gandhi lalu mengadu nasib di Afrika Selatan, tepatnya di Pretoria pada tahun 1983. Di daerah yang juga merupakan jajahan Inggris tersebut, ia menjadi konsultan hukum seorang pedagang kaya-raya keturunan India. Meskipun mempunyai pekerjaan yang cukup mapan, tapi hal itu tidak membuatnya kebal terhadap diskriminasi.
Salah satu yang pernah dialaminya adalah diusir paksa dari gerbong kereta hanya karena orang-orang kulit putih tidak percaya ada orang kulit berwarna yang bisa membayar tiket kereta kelas 1. Tak hanya itu saja, ia juga pernah dipukuli saat naik kereta kuda hanya karena tidak mau memberikan kursinya kepada orang berkulit putih.
Hal tersebut kemudian membuatnya sadar bahwa kejadian-kejadian tersebut dialaminya bukan karena tidak punya uang, melainkan warna kulitnya. Sejak menyaksikan dan mengalami sendiri perlakuan diskriminasi orang kulit berwarna, terutama keturunan India, ia pun bertekad untuk mengubahnya.
Perjuangannya tidak akan mudah memang dan memerlukan waktu yang cukup panjang agar semuanya bisa tercapai. Maka dari itu, ia memutuskan untuk menetap di negara tersebut selama kurang lebih 21 tahun. Dalam kurun waktu itu, ia memperjuangkan hak orang-orang kulit berwarna, khususnya India, untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dan kolonialisasi.
Baca juga: Biografi Maria Walanda Maramis, Pejuang Emansipasi Wanita dari Minahasa
Ajaran Satyagraha
Berbicara mengenai Gandhi, ada satu ajarannya yang paling banyak mencuri perhatian dunia, yaitu Satyagraha. Lantas apa sebenarnya makna dari ajaran tersebut? Ketahui lebih lanjut dalam ulasan biografi Mahatma Gandhi ini.
Tidak hanya memperjuangkan penghapusan diskriminasi untuk orang-orang kulit berwarna, Gandhi pun berhasil membentuk sebuah komunitas bagi orang-orang keturunan India. Komunitas tersebut dibuat untuk memupuk rasa kebersamaan dan menyatukan suara politik.
Adanya kongres tersebut membuatnya sering kali mengalami kekerasan. Tapi, hal itu tak lantas membuatnya ingin membalas dengan cara yang sama.
Mahatma Gandhi secara terbuka mendeklarasikan gerakan perjuangan anti-diskriminasinya, yaitu Satyagraha, pada rapat raksasa di Johannesburg pada tahun 1906. Satyagraha sendiri merupakan sebuah bentuk protes tanpa menggunakan kekerasan guna melawan Inggris. Atau lebih mudahnya, Anda bisa menyebut hal tersebut sebagai aksi damai.
Awalnya, orang-orang skeptis terhadap gagasan tersebut dan menilai tidak akan berhasil. Namun Gandhi bergeming, ia akan terus memegang prinsip itu karena sudah sesuai dengan ajaran agamanya.
Hingga pada suatu hari, terjadilah perang antara Inggris dengan Republik Afrika Selatan. Menyaksikan hal tersebut, ia membuktikan pengaruhnya terhadap warga keturunan India dengan mampu mengumpulkan lebih dari seribu relawan relawan untuk membantu korban perang. Tidak sembarang orang, relawan-relawan tersebut adalah tenaga medis yang benar-benar terlatih.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh Gandhi itu pun dilihat oleh pemerintah Inggris dan berhasil mengangkat derajat orang-orang India di negara tersebut. Hal itu pulalah yang semakin membuatnya yakin kalau dia bisa mengubah pandangan orang-orang di negara ini, ia pun pasti bisa melakukannya di negara kelahirannya.
Baca juga: Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Pahlawan Nasional Asal Banten yang Dikudeta Putranya Sendiri
Perjuangan Membebaskan India dari Penjajahan Inggris
Setelah menyimak kiprahnya di luar negeri, kini saatnya Anda menyimak bagaimana perjuangan Mahatma Gandhi untuk kemerdekaan negaranya lewat ulasan biografi ini. Mari langsung saja simak kelanjutannya!
1. Kembali ke India
Pada tahun 1915, Gopal Khrisna Gokhlae meminta Gandhi untuk pulang ke tanah kelahiran dan bergabung dengan Kongres Nasional India. Setelah bergabung, ia lalu mempelajari mengenai situasi politik serta isu-isu sosial. Termasuk mengenai Inggris yang sudah berpuluh-puluh tahun memonopoli kehidupan rakyat.
Selain bergabung dengan Kongres Nasional India, ia juga mendirikan sebuah pesantren khusus yang untuk orang-orang beragama Hindu. Di sana, ia mengajarkan konsep Satyagraha pada para muridnya. Nyatanya, banyak yang tertarik dan lebih dari 200 orang mempraktikkan ajaran tersebut. Semakin lama, kelompok ini pun dikenal hingga ke semua wilayah.
Pada tahun 1917, datanglah seorang petani yang meminta bantuannya untuk melawan pemerintah Inggris karena biaya sewa tanah yang sangat tinggi. Ia pun bersedia membantu, tapi pemerintah tidak menyukai hal tersebut. Ia pun ditangkap dan dimasukkan ke penjara.
Berita penangkapannya tersiar begitu cepat. Para petani tidak terima bahwa orang yang memperjuangkan hak-haknya harus ditangkap. Untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan, para petani itu berkumpul di depan pengadilan di mana ia akan diadili.
Dikarenakan merasa takut kalau masa melakukan hal yang tidak-tidak, jaksa dan hakim yang bertugas kemudian membebaskan Gandhi. Namun, tentu saja perjuangan tidak berhenti di situ. Ia akhirnya berhasil membuat Pemerintah mereformasi undang-undang agraria dan melindungi hak-hak petani.
Banyak orang merasa takjub dengan pencapaian tersebut. Pasalnya, Gandhi benar-benar bisa mengubahnya dengan melakukan aksi damai dan negosiasi, tanpa menggunakan kekerasan. Sejak saat itu, orang-orang percaya bahwa ia bisa membawa perubahan baik bagi India.
2. Mengubah Cara Berpakaian
Dalam biografi Mahatma Gandhi ini diceritakan pula bahwa ia kemudian mulai menemui tokoh-tokoh India lain. Salah satunya adalah Jawaharlal Nehru guna membahas bagaimana caranya membebaskan negara tercinta dari kungkungan Inggris. Pertemuan-pertemuan dengan para pejuang lainnya tersebut menghasilkan empat prinsip dasar yang harus dipegang supaya dapat membebaskan India.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah melawan tanpa menggunakan kekerasan, menolak kerjasama dan perintah dari pemerintah Inggris, melakukan pemogokan kerja serta memboikot produk-produk dagang Inggris, dan yang terakhir adalah menghilangkan ketergantungan terhadap produk buatan Inggris. Tak berapa lama kemudian, ia mengumumkan hal tersebut ke seluruh rakyat pada saat acara doa bersama.
Menurut Anda apakah orang-orang akan mendengarkannya? Tentu saja. Pada hari itu orang-orang mulai melakukan aksi damainya dengan tidak pergi bekerja sehingga pabrik dan jalur transportasi berhenti total. Banyak pula orang yang melakukan pawai di jalan, tapi ada juga yang melakukan doa di rumah.
Hal tersebut tentu saja membuat pemerintah Inggris kalang kabut. Mereka kemudian menangkap Gandhi dan tokoh-tokoh lain yang diduga bekerjasama dengannya. Tak hanya itu saja, pada bulan April tahun 1919, mereka juga menyuruh para tentara untuk membunuh lebih dari seribu warga yang tengah melakukan aksi damai.
Tindakan pemerintah Inggris tersebut lalu mendapat kecaman dari seluruh dunia. Namun Inggris belum mau menyerah, begitu pula dengan Gandhi yang tetap memegang teguh ajaran Satyagraha-nya.
Kemudian pada tahun 1920, Mahatma Gandhi resmi diangkat menjadi pemimpin Kongres Nasional India dan semakin gencar mengajarkan ajarannya. Tepat pada tanggal 2 September 1921, ia menanggalkan jas dan celana necis lalu mengenakan dhoti atau kain putih yang ditenun sendiri untuk menutupi tubuhnya. Selain karena prinsip, hal itu dilakukannya sebagai simbol kalau ia merupakan bagian dari rakyat dari golongan rendah yang ingin negaranya merdeka.
3. Perjuangan Berbuah Manis: India Merdeka
Anda masih semangat untuk membaca biografi Mahatma Gandhi ini, kan? Karena masih banyak sekali informasi menarik tentang perjuangannya yang sayang sekali kalau dilewatkan.
Kegigihan Gandhi memperjuangkan kemerdekaan India menggunakan cara yang damai memang layak diacungi jempol. Meskipun banyak tantangannya, ia yakin bahwa negaranya bisa merdeka tanpa mengangkat senjata. Bahkan, ia melakukan aksi puasa jika mengetahui ada orang-orang yang berjuang dengan kekerasan.
Pada tahun 1922, terjadilah pemberontakan massal di India yang tentu saja jauh dari kata damai. Melihat hal tersebut, Gandhi kemudian melakukan aksi puasa sampai pemberontakan itu benar-benar berhenti. Pada akhirnya, ia pun berhasil meredamnya dan membuat pemerintah Inggris ketakutan.
Tak lama setelah itu, ia malah ditangkap dan dimasukkan ke penjara dengan tuduhan penghasutan. Ia diadili dan dijatuhi hukuman selama enam tahun penjara. Namun, tidak sampai masa hukuman berakhir, ia dilepaskan karena masalah kesehatan.
Sekembalinya, Mahatma Gandhi tak kenal lelah untuk memperjuangkan kemerdekaan lewat caranya itu. Aksi damai dan pemboikotan tetap terjadi di mana-mana. Hingga pada bulan Maret tahun 1931, Inggris mengaku kalah dan memberi sedikit kebebasan bagi India.
Perjuangan Mengatasi Konflik dalam Negeri hingga Wafat
Selanjutnya melalui ulasan biografi Mahatma Gandhi ini, Anda bisa menyimak sedikit kisah bagaimana keadaan India setelah lepas dari jajahan Inggris. Nah, kisahnya dimulai dari kepulangan sang tokoh setelah menghadiri konferensi di London selama empat bulan.
Setelah kembali ke India, ia kemudian memrakarsai penghapusan kasta terbawah (kaum dalit) dalam agama Hindu. Hal tersebut tentu saja mendapat penolakan dari para pemuka agama Hindu.
Seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya, ia pun melakukan aksi puasa sampai penghapusan kasta tersebut disetujui. Akhirnya penghapusan itu disetujui dan kaum dalit diberi diberi nama baru, yaitu harijans yang mempunyai makna anak-anak Tuhan.
Masalah internal negara itu menjadi semakin pelik ketika pejuang-pejuang kemerdekaan India yang beragama muslim menginginkan supaya negara dibagi berdasarkan agama. Tak hanya itu, wilayah yang mayoritas muslim akan dibagi menjadi Pakistan Barat dan Bangladesh. Hal tersebut membuat Gandhi bersedih, pasalnya ia menginginkan penganut agama apa pun bisa hidup berdampingan dengan baik, terlebih Hindu dan Islam.
Sayangnya hal tersebut tidak diindahkan oleh para pejuang itu sehingga kerusuhan semakin meluas hingga ke berbagai kota. Mahatma Gandhi pun pergi mengunjungi tempat-tempat yang paling terkena dampaknya. Misinya adalah untuk menyerukan misi perdamaian dan berhasil meredam konflik umat Islam dan Hindu di beberapa desa.
Pada tanggal 15 Agustus 1947, India resmi merdeka. Hal itu juga dimanfaatkan para separatis negara muslim untuk memerdekakan negaranya. Kekacauan pun terjadi lagi. Gandhi lalu pergi ke Kolkata yang merupakan daerah paling rusuh dan melakukan aksi puasa di sana.
Sayangnya, bentrokan tersebut hanya berhasil berhenti selama seminggu. Ada beberapa orang dari masing-masing golongan yang akhirnya membenci dirinya dan tetap melakukan pemberontakan.
Puncaknya pada tanggal 30 Januari 1948, seorang dari kaum Hindu ekstremis menembak Gandhi saat sedang akan berdoa. Orang tersebut menembaknya karena berpikiran bahwa Gandhi terlalu memihak kaum muslim.
Akibat kejadian tersebut, nyawa Mahatma Gandhi tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal tak lama setelah ditembak. Rakyat India pun berduka atas kepergiannya.
Fakta-Fakta Menarik tentang Mahatma Gandhi
Perjalanan panjang Mahatma Gandhi dari lahir hingga gugur di medan perang sudah Anda baca. Tapi tunggu dulu, masih ada fakta menarik tentangnya yang bisa dibaca pada biografi Mahatma Gandhi ini.
1. Kisahnya di Angkat ke Layar Lebar
Perjuangan Gandhi untuk mengusahakan kemerdekaan bagi negaranya memang sangat menginspirasi. Maka dari itu, banyak sineas film yang mengangkat kisahnya itu. Kurang lebih ada 10 judul film yang dibuat untuk menceritakan sosoknya, baik dulu saat masih berupa hitam putih hingga yang modern.
Nah, di antara film-film itu, salah satunya yang paling terkenal adalah Gandhi (1982). Film tersebut merupakan bentuk kerjasama Inggris-India yang disutradarai oleh Richard Attenborough.
Jalan cerita film tersebut secara garis besar sama seperti yang sudah Anda baca di ulasan biografi Mahatma Gandhi di atas. Tapi, kalau Anda penasaran dan ingin melihat filmnya langsung juga boleh, kok.
Film Gandhi yang berdurasi 191 menit ini dulunya ditayangkan di beberapa negara, yaitu India, UK, dan US. Animo yang ditunjukkan oleh orang-orang pun sangat besar, terbukti pada tahun 1983 film ini mendapatkan 11 nominasi Oscar dan berhasil membawa pulang 8 piala.
2. Tak Pernah Mendapatkan Nobel Perdamaian
Seperti yang Anda baca pada ulasan Mahatma Gandhi ini, ia adalah tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan dengan cara damai dan tanpa menggunakan kekerasan. Sehubungan dengan hal tersebut, ia sudah pernah 5 kali masuk nominasi sebagai penerima Nobel Perdamaian.
Namun, mengapa ia tidak pernah menerima penghargaan tersebut sampai akhir hidupnya? Padahal, kontribusi yang diberikannya sangatlah besar.
Diketahui, Mahatma Gandhi menjadi nomine pada tahun 1937, 1938, 1939, dan 1947. Tapi pada tahun tersebut ia gagal karena pergerakannya dinilai terlalu radikal saat melawan bangsa Barat yang notabene adalah negara yang mencetuskan penghargaan tersebut.
Lalu, ia kembali dinominasikan untuk menerima Nobel Perdamaian pada tahun 1948. Sayangnya, ia gagal menerima karena sudah meninggal akibat ditembak oleh salah satu oknum penganut Hindu ekstremis.
Pelajaran yang Dapat Dipetik Setelah Membaca Biografi Mahatma Gandhi
Demikianlah kisah panjang perjalanan Mahatma Gandhi yang bisa Anda simak pada ulasan biografi ini. Bagaimana? Sangat menginspirasi, bukan?
Setelah menyimak ulasan di atas, salah satu teladan yang bisa diambil dari sosok Mahatma Gandhi adalah untuk tidak membalas kekerasan dengan kekerasan. Masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh misalnya aja dengan cara negosiasi atau berunding.
Tak hanya itu, ia juga mengajarkan untuk menghormati pemeluk agama lain karena kita semua bersaudara. Apabila hal ini benar-benar diterapkan, mungkin tidak akan ada lagi konflik agama yang bisa memecah belah rakyat.
Selain biografi Mahatma Gandhi, Anda juga bisa membaca ulasan mengenai tokoh-tokoh dunia lain yang tak kalah menarik dan menginspirasi di PosBagus. Di antaranya ada Nelson Mandela, Albert Einstein, dan Steve Jobs.